jumlah pembayaran tetap tersebut akan ditambah pembayaran dividen ekstra. Pada jumlah pembayaran reguler atau biasa, yang tetap ini menjamin kepastian bagi pemilik saham dan
karena jumlahnya rendah hal ini juga akan menenteramkan perusahaan. Pada laba yang sangat bagus, perusahaan akan membayarakan ekstra dividen bagi pemegang saham.
Pembayaran ekstra ini akan disambut baik oleh pasar dan akan menaikkan harga saham.
2.1.3. Teori-teori Kebijakan Dividen
Ada beberapa teori dari preferensi investor tentang pembayaran dividen antara lain Brigham dan Houston, 2006: 66:
1. Teori Ketidakrelevanan Dividen
Teori yang dikemukakan oleh Miller dan Modigliani MM. Mereka berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba dan
resiko bisnisnya. Dengan kata lain, MM berpendapat bahwa pendapatan tersebut dibagi diantara dividen dan laba yang ditahan.
2. Teori Bird in the Hand
Teori yang dikemukakan oleh Gordon dan Lintner. Mereka berpendapat bahwa tingkat pengembalian atas ekuitas akan turun apabila rasio pembagian dividen dinaikkan karena para
investor kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal capital gain yang akan dihasilkan dari laba yang ditahan dibandingkan dengan seandainya mereka menerima
dividen. Gordon dan Lintner berpendapat bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai pendapatan yang diharapkan dividen daripada pendapatan dari keuntungan
modal capital gain.
Universitas Sumatera Utara
3. Teori Preferensi Pajak
Teori yang menyatakan bahwa investor lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada tinggi. Hal ini karena adanya pajak yang dikenakan pada dividen. Investor
menganggap bahwa pertumbuhan laba mungkin dianggap menghasilkan kenaikan harga saham, dan keuntungan modal capital gain yang pajaknya rendah akan menggantikan
dividen yang pajaknya lebih tinggi.
2.1.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Menurut Sundjaja dan Barlian 2003 :387 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen antara lain yaitu :
1. Peraturan hukum:
a. Peraturan mengenai laba bersih menetukan bahwa dividen dapat dibayar dari laba tahun
yang lalu dan laba tahun berjalan. b.
Peraturan mengenai tindakan yang merugikan modal dengan melarang pembayaran dividen yang berasal dari modal.
c. Peraturan mengenai tidak mampu membayar, artinya perusahaan boleh tidak membayar
dividen jika tidak mampu. 2.
Posisi Likuiditas Posisi kas atau likuiditas perusahaan mempengaruhi kemampuan perusahaan membayar
dividen. Bagi perusahaan yang memiliki laba ditahan yang cukup, tetapi manajemen memutuskan untuk menginvestasikan kedalam aktiva maka perusahaan tidak dapat
membayar dividen dalam bentuk kas.
Universitas Sumatera Utara
3. Membayar Pinjaman
Jika perusahaan telah membuat pinjaman untuk memperluas usahanya atau untuk pembiayaan lainnya maka ia dapat melunasi pinjamannya pada saat jatuh tempo atau ia dapat
menyisihkan cadangan-cadangan untuk melunasi pinjaman. 4.
Kontrak Pinjaman Kontrak pinjaman yang menyangkut pinjaman jangka panjang sering kali membatasi
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen tunai. 5.
Pengembangan Aktiva Semakin cepat pertumbuhan perusahaan semakin besar kebutuhannya untuk membiayai
pengembangan aktiva perusahaan. Semakin banyak dana yang dibutuhkan dikemudian hari, semakin banyak laba yang harus ditahan dan tidak dibayarkan.
6. Tingkat Pengembalian
Tingkat pengembalian atas asset menentukan pembagian laba dalam bentuk dividen yang dapat digunakan oleh pemegang saham baik ditanamkan kembali didalam perusahaan
maupun tempat lain. 7.
Stabilitas keuntungan Perusahaan yang keuntungannya relatif teratur seringkali dpat memperkirakan bagaimana
keuntungan dikemudian hari. Maka perusahaan tersebut kemungkinan besar akan membagikan keuntungannya dalam bentuk dividen dengan presentase yang lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi. 8.
Pasar modal Perusahaan besar dengan profitabilitas yang tinggi dan keuntungan yang teratur dapat
dengan mudah masuk kepasar modal atau memperoleh bermacam-macam dana dari luar
Universitas Sumatera Utara
untuk pembiayaannya dan mempunyai tingkat dividen yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil atau yang masih baru.
9. Kendali perusahaan
Jika perusahaan hanya memperluas uasahanya dari pembiayaan intern maka pembayarandividen akan berkurang.
2.1.5. Kendala Atas Pembagian Dividen Beberapa kendala dalam pembagian dividen, antara lain: