Metode Pengumpulan Data Jenis Data Metode Analisis Deskriptif Analisis Regresi Linear Berganda Pengujian Asumsi Klasik

3.7. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumentasi, dengan mengumpulkan data pendukung berupa buku, jurnal, skripsi, dan data-data internet.

3.8. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder peneliti diperoleh melalui media internet dengan menggunakan situs www.duniainvestasi.com dan www.idx.co.id. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan Industri Barang Konsumsi. 3.9. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai beikut:

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diintrepretasikan secara objektif.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan rumus: Y= a + bıXı + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Dimana : Y = Dividen Per Share a = Konstanta X 1 = Current Ratio X 2 = Debt to Equity Ratio Universitas Sumatera Utara X 3 = Return On Asset X 4 = Firm Size X5 = Earning Per Share b1,2,3,4,5, = Koefisien Regresi Variabel Independen 1,2,3,4,5 e = Standar error

c. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda harus memenuhi syarat uji asumsi klasik yang meliputi : 1. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas, variabel terikat atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah data terdistribusi normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis Kolmogrov-Smirnov. Apabila diperoleh nilai signifikan uji Kolmograv- Smirnov lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan normal Situmorang et al, 2010:97. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lainnya tetap, maka terjadi homokedasitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedasitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot disekitar nilai X dan Y, jika ada pola tertentu, maka terjadi gejala heteroskedasitas. Situmorang et al,2010:100. Universitas Sumatera Utara 3. Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi sebagai berikut: jika nilai tolerance 0,1 atau nilai varians inflation factor VIF 5 untuk setiap variabel bebas. Hubungan linear antar variabel inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel independen. Situmorang et al, 2010:136 4. Uji Autokorelasi Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t- ı periode sebelumnya Situmorang et al,2010:113. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi, maka digunakan model statistik dari D-W Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Pengambilan Kepurtusan Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 - dl ≤ d 4 Tidak ada autokorelasi negative No decision 4 - du ≤ d ≤ 4 - dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 - du Sumber : Situmorang, et al 2010:120

d. Koefesien Determinasi