4. Pendidikan Karakter Melalui Buku Cerita Bergambar
Pendidikan karakter merupakan proses pembentukan pribadi, watak, sifat seseorang yang mempunyai ciri khusus sehingga terlihat
berbeda. Pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Lickona dalam Suyatno, 2010
menjelaskan beberapa alasan perlunya pendidikan karakter, diantaranya: 1 banyaknya generasi muda saling melukai karena lemahnya kesadaran
pada nilai-nilai moral, 2 memberikan nilai-nilai moral pada generasi muda merupakan salah satu fungsi peradaban yang paling utama, 3 peran
sekolah sebagai pendidik karakter menjadi semakin penting ketika banyak anak-anak memperoleh sedikit pengajaran moral dari orang tua,
masyarakat, atau lembaga keagamaan, 4 masih adanya nilai-nilai moral yang secara universal masih diterima seperti perhatian, kepercayaan, rasa
hormat, dan tanggung jawab, 5 demokrasi memiliki kebutuhan khusus untuk pendidikan moral karena demokrasi merupakan peraturan dari,
untuk dan oleh masyarakat, 6 tidak ada sesuatu sebagai pendidikan bebas nilai. Sekolah mengajarkan pendidikan bebas nilai. Sekolah mengajarkan
nilai-nilai setiap hari melalui desain ataupun tanpa desain, 7 komitmen pada pendidikan karakter penting manakala kita mau dan terus menjadi
guru yang baik, dan 8 pendidikan karakter yang efektif membuat sekolah lebih beradab, peduli pada masyarakat, dan mengacu pada performansi
akademik yang meningkat.
Pembentukan karakter melalui tokoh-tokoh sangat baik dan penting. Peran pendidikan sastra di sekolah sangat kurang. Pendidikan
sastra melalui cerita dapat menuntun jalan pikiran anak mengenai kehidupan terutama karakter perilakunya. Membaca atau mendengarkan
cerita yang menarik tentunya akan menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan bagi anak, dan tidak ada cara belajar yang lebih baik selain
ketika anak merasa senang sehingga ia tidak merasa terpaksa. Hurlock dalam Faizah, 2009 mengemukakan bahwa anak-anak usia sekolah
menyukai cerita bergambar karena beberapa hal di antaranya: 1 anak memperoleh kesempatan yang baik untuk mendapat wawasan mengenal
masalah pribadi dan sosialnya. Hal ini akan membantu memecahkan masalahnya; 2 menarik imajinasi anak dan rasa ingin tahu tentang
masalah supranatural; 3 memberi anak pelarian sementara hiruk pikuk hidup sehari-hari; 4 mudah dibaca, bahkan anak yang kurang mampu
membaca dapat memahami arti dari gambarnya; 5 tidak mahal dan juga ditayangkan di televisi sehingga semua anak mengenalnya; 6 mendorong
anak untuk membaca yang tidak banyak diberikan buku lain; 7 memberi sesuatu yang diharapkan bila berbentuk serial; 8 tokoh sering
melakukan atau mengatakan hal-hal yang tidak berani dilakukan sendiri oleh anak-anak, walaupun mereka ingin melakukannya, ini memberikan
kegembiraan; 9 tokohnya dalam cerita sering kuat, berani, dan berwajah tampan,
jadi memberikan
tokoh pahlawan
bagi anak
untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengidentifikasikannya; 10 gambar dalam cerita bergambar berwarna- warni dan cukup sederhana untuk dimengerti anak-anak.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ketertarikan anak terhadap buku cerita bergambar dapat menjadi media
belajar yang efisien untuk menanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang akan membuat anak belajar tentang nilai-nilai tersebut dan tanpa
disadarinya secara perlahan mengadopsi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
5. Karakteristik Usia Sekolah Dasar Kelas Rendah