Analisis Hasil METODE PENELITIAN

diinjeksikan dalam sistem KCKT dengan komposisi fase gerak dan kecepatan alir optimal, dilakukan replikasi tiga kali. Retention time dari kromatogram yang didapatkan kemudian dihitung nilai CV-nya sebagai paramater reprodusibilitas. c. Reprodusibilitas resolusi sampel. Sampel hasil ekstraksi diinjeksikan ke dalam sistem KCKT dengan komposisi fase gerak dan kecepatan alir optimal, dilakukan repetisi tiga kali. Resolusi kromatogram yang didapat kemudian dihitung nilai CV-nya sebagai parameter reprodusibilitas. Penentuan reprodusibilitas sampel juga dilakukan pada sampel yang ditambahkan baku nikotin 20 µgmL, dilakukan repetisi tiga kali.

G. Analisis Hasil

Hasil optimasi menggunakan fase gerak dan kecepatan alir yang telah ditentukan untuk menetapkan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau yang dapat dilihat dari bentuk peak, retention time, nilai resolusi, reprodusibilitas retention time baku, reprodusibilitas nilai retention time dan resolusi sampel yang dihasilkan. Perhitungan terhadap parameter ini dilakukan secara otomatis oleh sistem yang terprogram diintegrator. Hasil output perhitungan tersebut dibaca dan dipilah berdasarkan syarat yang diijinkan. 1. Bentuk peak Menurut Snyder dkk. 2010, syarat peak yang baik adalah memiliki nilai TF ≤ 2. 2. Retention time t R Menurut Smith 2002, syarat retention time yang efisian ialah kurang dari 10 menit. 3. Resolusi Rs Menurut Gandjar dan Rohman 2010, senyawa analit terpisah baik apabila mempunyai nilai resolusi antar peak terdekat ialah ≥ 1,5 4. Reprodusibilitas retention time dan resolusi Reprodusibilitas retention time ditentukan dari nilai CV yang didapatkan dengan persamaan berikut : = � �� �� ��� � � � − � � � Pada pengujian dengan KCKT, nilai CV dipersyaratkan 2 untuk senyawa aktif dalam jumlah yang banyak Gandjar dan Rohman, 2010. 13 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penentuan Fase Gerak

Fase gerak yang digunakan dalam penelitian ini merupakan perbandingan antara metanol, ammonium asetat yang terlarut dalam aquabidest, dan ditambahkan 0,1 trietilamin TEA ke dalam sistem. Dilakukan optimasi terhadap komposisi fase gerak untuk menemukan komposisi optimal fase gerak sehingga dapat menghasilkan pemisahan yang optimal. Pada penelitian ini digunakan campuran fase gerak metanol : ammonium asetat 10 mM + TEA 0,1 dengan perbandingan 50:50; 60:40 dan 70:30 untuk menemukan komposisi optimal dari fase gerak yang digunakan untuk menghasilkan pemisahan yang optimal. Metanol digunakan sebagai salah satu komponen campuran fase gerak karena metanol dapat melarutkan nikotin dan standar internal. Metanol merupakan senyawa yang tidak berbahaya dan mempunyai viskositas 0,55 cP sehingga penggunaan metanol dapat menurunkan tekanan pada kolom. Penggunaan metanol yang merupakan golongan alkohol juga merupakan fase gerak yang sering digunakan dalam sistem KCKT Gandjar dan Rohman, 2010. Penggunaan ammonium asetat dengan konsentrasi 10 mM didasarkan pada Anonim d 2012 yang menggunakan sistem KCKT dengan detektor UV-Vis 260 nm, kecepatan alir 1,0 mLmin, kolom C18, dengan fase gerak ammonium asetat 10 mM dalam metanol untuk memisahkan nikotin dan turunannya. Ammonium asetat biasanya digunakan sebagai campuran fase gerak untuk sistem

Dokumen yang terkait

Pengembangan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Pada Penetapan Kadar Simvastatin Tablet Menggunakan Fase Gerak Asetonitril : Air

6 110 114

Optimasi Fase Gerak Dan Laju Alir Pada Penetapan Kadar Campuran Guaifenesin Dan Dekstrometorfan HBr Dalam Sirup Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

1 73 111

Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik untuk penetapan kadar asam askorbat dalam sediaan larutan injeksi obat pemutih kulit merk ``X``.

0 10 99

Validasi metode kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik pada penetapan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau pada rokok ``Merek X``.

0 3 131

Validasi metode dan penetapan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau rokok ``Merek X`` dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) menggunakan standar internal asetanilida.

4 21 116

Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak sistem Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik pada penetapan kadar nikotin dalam rokok `merek X` menggunakan standar internal asetanilida

0 17 133

Validasi metode kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik pada penetapan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau pada rokok Merek X

0 3 129

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR KUERSETIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) FASE TERBALIK DALAM TEH HIJAU

0 2 146

Validasi metode dan penetapan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau rokok ``Merek X`` dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) menggunakan standar internal asetanilida - USD Repository

0 0 114

Optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak sistem kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik pada pemisahan salbutamol sulfat dan guaifenesin dalam sediaan obat sirup ``Merek X`` - USD Repository

0 0 118