42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia
Perkembangan Bursa di Indonesia dimulai dari pendirian Badan Pelaksana Pasar Modal Bapepam sebagai pengelola Bursa pada tahun
1977. Pada saat itu merupakan masa paling sulit bagi Bapepam untuk memperkenalkan dan mengembangkan Bursa di Indonesia. Dengan usaha
yang begitu besar baik dari tenaga SDM maupun dari dana yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui Bapepam, untuk pengembangan Bursa di Indonesia
nilainya cukup besar yang tidak mungkin dilakukan oleh pihak swastaSRO seperti dewasa ini.
Pengembangan Bursa membutuhkan waktu kurang lebih 15 tahun untuk dapat menghasilkan 162 emiten. Baru setelah Bapepam berhasil
mengembangkan Bursa di Indonesia dan Bursa sudah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya emiten dan investor, kemudian Bursa
diswastanisasikan tahun 1992. Dalam perjalanan penswastanisasian Bursa, untuk mendorong
percepatan pencatatan emiten dan perdagangan saham di Indonesia khususnya di wilayah timur, Pemerintah melalui Bapepam mempelopori
pendirian BES pada tahun 1989. BES merupakan Bursa swasta pertama kali 42
43
didirikan di Indonesia pada tanggal 16 Juni 1989, dan kemudian dilanjutkan dengan pendirian BEJ pada tanggal 13 Juli 1992. Pendirian BEJ adalah
seiring dengan penswastanisasian Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1992, Pemerintah mengalihkan peran Bapepam sebagai penyelenggara Bursa
kepada BEJ melalui swastanisasi Bursa. Selanjutnya, pada tahun 1993 Pemerintah melalui Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek PPUE
mendirikan Bursa Paralel Indonesia BPI untuk mengakomodasi transaksi di luar Bursa over the counter. Perkembangan berikutnya, pada tahun 1995
BPI digabungkan dengan BES dan setelah penggabungan BES telah mampu mengembangkan fasilitas pencatatan dan perdagangan bagi perusahaan
menengah kecil serta obligasi surat utang. Setelah Bursa Efek Indonesia diswastanisasikan menjadi BEJ dan BPI
digabungkan dengan BES, perkembangan percepatan emiten saham, emiten obligasi mengalami kenaikan. Namun, lima tahun terakhir sejak 2002
hingga sekarang emiten saham dan obligasi mengalami perlambatan, dan di bidang instrumen lainnya seperti derivatif dapat dikatakan belum mengalami
kemajuan berarti. Kondisi ini mendorong perlunya perhatian Pemerintah, dalam hal ini Bapepam dan LK, SRO, dan pelaku pasar, untuk melakukan
sesuatu yang strategis untuk mencapai percepatan pertumbuhan jumlah emiten saham dan obligasi serta perkembangan produk-produk yang dapat
diperdagangakan di Bursa. Salah satu pendekatan yang direncanakan oleh Pemerintah sebagaimana dituangkan dalam Master Plan Pasar Modal 2005-
2009 yaitu penggabungan BES dan BEJ. Penggabungan kedua Bursa ini
44
diyakini dapat menghasilkan sinergi sehingga efisiensi pasar modal dapat tercapai. Bursa Efek Indonesia BEI didirikan oleh pemerintah Indonesia
pada tanggal 1 Desember 2007 yang merupakan penggabungan antara Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES.
4.1.2. Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia