BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
1. Putri dan Nasir, 2006, dengan judul Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan
Hutang Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan apakah terdapat hubungan
interdependensi yang signifikan antara kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, risiko, kebijakan hutang dan kebijakan dividen
serta apakah terdapat hubungan antara variabel eksogen terhadap kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, risiko, kebijakan
hutang dan kebijakan dividen Untuk menguji hipotesis penelitian, digunakan model persamaan two stage least square karena kondisi
identifikasi menunjukkan over dan exactly identified. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan :
Kepemilikan institusional secara statistik berpengaruh positif signifikan terhadap kepemilikan manajerial pada 0.001. Manajer
tidak menginginkan apabila tidak mempunyai hak suara dalam perusahaan yang dikelolanya.
Hasil penelitian menunjukkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan dan mempunyai arah positif terhadap
kepemilikan institusional pada 0.259. Apabila manajer
11
meningkatkan sahamnya maka dikhawatirkan perusahaan akan menjadi perusahaan keluarga atau perusahaan pribadi, sehingga
keputusan yang dilakukan perusahaan akan lebih menjurus kepada kepentingan oportunistik manajer.
Berdasarkan hasil bahwa kepemilikan manajerial secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan pengambilan
risiko. Pada saat kekayaan pribadi tidak terdiversifikasi, manajer menuntut insentif tinggi untuk mengimbangi risiko yang diterima.
Semakin tinggi tingkat risiko perusahaan, manajer akan mengurangi keterlibatannya dalam kepemilikan untuk mengurangi
kemungkinan kehilangan kekayaan pribadi mereka. Tingginya kepemilikan manajerial semakin memungkinkan
tindakan oportunis manajer sehingga meresahkan shareholders. Pengunaan hutang dapat menjadi solusi atas permasalahan ini.
Penggunaan hutang akan meningkatkan monitoring dari bondholders dan membuat shareholders lebih tenang karena
pembiayaan investasi tidak menggunakan dananya sehingga mengurangi risiko dari shareholders. Penjelasan diatas sesuai
dengan hasil penelitian ini dimana kepemilikan manajerial secara statistik berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hutang
pada 0.001. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa kepemilikan
manajerial secara statistik berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen pada 0.010. Hasil ini mengindikasikan bahwa bila manajer memiliki saham perusahaan yang tinggi, maka
kekayaannya semakin tidak terdiversifikasi dengan baik, oleh karena itu manajer akan mengharapkan return atas opportunity cost
lebih besar yaitu dari pembagian dividen yang lebih tinggi.
2. Nuringsih 2005 dengan judul : Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Utang, ROA dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kebijakan Dividen : Studi 1995-1996 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh :
a Kepemilikan manajerial terhadap kebijakan deviden b Kebijakan utang terhadap kebijakan dividen
c ROA terhadap kebijakan dividen d Ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen.
Penelitian ini menggunakan uji regresi linier berganda untuk menganalisis variable idependent terhadap variable dependen.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Variabel managerial ownership tidak membuktikan pengaruh negative terhadap kebijakan dividen. Perilaku manajer mengarah
pada dividen yang relative tinggi sebagai return atas kepemilikan saham.
2. Variabel kebijakan utang membuktikan pengaruh negative dengan kebijakan dividen. Pada tingkat penggunaan utang yang relative
besar, perusahaan membayarkan dividen pada presentase yang tidak terlalu tinggi.
3. Variabel ROA membuktikan pengaruh negative dengan kebijakan utang. Pada profitabilitas rendah perusahaan tetap membayarkan
dividen. 4. Variabel ukuran perusahaan membuktikan pengaruh positif dengan
kebijakan dividen. Perusahaan yang memiliki asset besar cenderung membayar dividen besar.
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas terdapat perbedaan dan persamaan penelitian yang akan dilakukan, perbedaannya terdapat pada uji hipotesis yang
digunakan. Pada penelitian terdahulu menggunakan model persamaan two stage least square karena kondisi identifikasi menunjukkan over dan exactly identified.
Sedangkan pada penelitian ini menggunakan uji regresi linier berganda untuk menganalisis variable idependent terhadap variable dependen. Selain itu Periode
penelitian yang dilakukan, dimana dalam penelitian terdahulu pada tahun 2002- 2006 dan tahun 1995-1996. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan periode
tahun 2006 - 2009. Persamaannya adalah sama – sama membahas mengenai kebijakan dividen.
2.2. Landasan Teori 2.2.1.