Index Desentralisasi Fiskal Teknik Analisis

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diambil dari tahun 2009 sampai dengan 2010.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data diperoleh dari Kantor Statistik Propinsi Jawa Timur, Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan perpustakaan-perpustakaan lainnya baik itu milik lembaga pendidikan ataupun pemerintah daerah Jawa Timur.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode: 1. Studi Kepustakaan Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku- buku literatur sebagai bahan pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

3.4 Teknik Analisis

3.4.1 Index Desentralisasi Fiskal

Index ini dapat dipergunakan untuk menganalisa kemandirian suatu daerah dalam menggali sumber-sumber penerimaan keuangan dari daerahnya sendiri. Rasio yang digunakan untuk mengukur index. Dalam analisis ini ada dua macam yaitu: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Rasio Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap Total Pendapatan Daerah TPD 2. Rasio Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak BHPBP Dari index ini dapat dilihat seberapa besar daerah dapat memenuhi penerimaannya. Penerimaan daerah terdiri atas 5 pos yaitu Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, Bagian Pendapatan Asli Daerah, Bagian Dana Penimbangan, Bagian Pinjaman Pemerintah Daerah, dan lain-lain penerimaan yang sah.Reksohadiprodjo,2001:155 : i. 100 DaerahTPD Penerimaan Total PAD Daerah Asli Pendapatan  ii. 100 DaerahTPD Penerimaan Total BHPBP Daerah untuk Pajak Bukan dan Pajak Hasil Bagi  iii. 100 DaerahTPD Penerimaan Total SB Daerah Sumbangan  Dimana : SB adalah Sumbangan Daerah atau biaya yang di peroleh dari DAK Dana Alokasi Khusus di tambah DAU Dana Alokasi Umum . SB= DAK + DAU TPD adalah Total penerimaan Daerah yang di peroleh dari penjumlahan PAD ,BHPBP,dan SB. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dengan TPD = PAD + BPHPB +SB,jika hasil perhitungan meningkat maka derajat desentralisasi fiskalnya tingkat kemandirian suatu daerah semakin menguat. Derajat desentralisasi merupakan rata-rata rasio Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap Total Penerimaan Daerah TPD ,rata-rata rasio Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak BHPBP terhadap TPD ,serta rata-rata rasio Sumbangan Daerah Bantuan SB terhadap TPD selama kurun waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 yang di nyatakan dalam satuan persen. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Diskripsi Obyek Penelitian. 4.1.1. Gambaran Umum Wilayah. Pada landasan teori telah diuraikan bahwa Satuan Wilayah Pembangunan SWP VII terdiri dari empat daerah yaitu Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kota Blitar. Berikut adalah gambaran umum mengenai kondisi secara umum keempat wilayah tersebut: 4.1.1.1 Kondisi Umum Kabupaten Tulungagung 4.1.1.1.1 Letak Geografis Kabupaten Tulungagung secara astronomis terletak di antara 111’ 43’-112’ 07’ Bujur Timur dan 7’ 51’-8’ 18’ Lintang Selatan.Wilayah Kota Tulungagung terletak pada ± 85m diatas permukaan laut. Daerah ini merupakan dataran yang dikelilingi oleh pegunungan tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa Kota Tulungagung berada pada suatu cekunganwadah yang menampung curahan hujan yang mengalir dari daerah sekitarnya. Dengan kondisi yang seperti ini, Kota Tulungagung potensial terjadi banjirgenangan pada musim penghujan. Kota tulungagung berada di tiga kecamatan, yakni kecamatan tulungagung, sebagian kecamatan kedungwaru, dan sebagian kecamatan boyolangu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.