tubuh. Hal itu disebabkan karena senyawa timbal dapat memberikan efek racun terhadap banyak fungsi organ yang terdapat dalam tubuh Suherni, 2010.
2.3.1 Kalsium
Kalsium diperlukan semua sel. Kalsium di dalam tubuh sebagian besar berada sebagai penopang struktur di dalam tulang dan gigi. Kalsium adalah
mineral yang paling besar jumlahnya, sekitar 40 1,2 kg dari semua mineral di dalam tubuh. Kalsium terdapat dalam sirkulasi darah untuk memenuhi kebutuhan
sel. Kalsium diserap sebanyak 25 yang ada dalam makanan, tetapi orang muda
dan bayi lebih banyak menyerap kalsium. Biasanya usus mampu membatasi penyerapan kalsium sesuai kebutuhan yaitu 1000 mg sampai 1200 mg bagi orang
dewasa per hari. Remaja membutuhkan lebih tinggi yaitu 1300 mghari. Defisiensi kalsium menyebabkan osteoporesis. Sebagian besar penderita penyakit ini tak
dapat disembuhkan dengan meningkatkan kalsium saja, pengobatan dan pencegahan yang tepat bagi yang tulangnya belum begitu rapuh ialah dengan
merangsang pembentukan tulang lewat latihan, disertai suplementasi kalsium McGilvery dan Goldstein, 1996; Silalahi, 2011.
Kalsium bukan hanya untuk tulang, kalsium berfungsi dalam proses pembekuan darah, kontraksi otot, transmisi impuls syaraf dan metabolisme sel.
Kadar kalsium yang rendah di dalam darah dikompensasi dengan menarik kalsium dari tulang untuk memenuhi jumlah kalsium untuk mempertahankan fungsi
jantung dan otot bekerja. Asupan kalsium yang rendah juga dapat menyebabkan hipertensi dan menambah resiko penyakit kanker seperti kanker kolon. Batas
maksimum kalsium adalah 2500 mghari berdasarkan pertimbangan resiko pembentukan batu ginjal Kozisek, 2005; Silalahi, 2011.
Berdasarkan World Health Organization, kadar minimum kalsium yang dianjurkan dalam air minum adalah 20 mgl dan kadar optimumnya adalah 40-80
mgl Kozisek,2005. Sedangkan kadar maksimal kalsium yang dianjurkan sesuai persyaratan kualitas air minum di dalam Baku Mutu Air Minum menurut Meskes
RI No. 01BirhukmasI1975 adalah 75 mgl dan kadar maksimal kalsium diperbolehkan adalah 200 mgl Anonim, 1975.
2.3.2 Magnesium
Magnesium mempunyai peranan penting sebagai kofaktor dan aktifator lebih dari 300 reaksi enzimatik, termasuk glikolisis, metabolisme ATP, transport
mineral seperti natrium, kalium dan kalsium melalui membran, sintesis protein dan asam nukleat serta kontraksi otot. Tubuh manusia mengandung kurang lebih
25 gram magnesium, 50 - 60 daripadanya dalam kerangka, sedangkan sisanya terdapat dalam cairan intraseluler, juga sebagai kofaktor enzim yang
menghasilkan energi. Fungsi magnesium adalah memegang peranan penting pada relaksasi otot, mungkin juga untuk myocard, pada otot jantung orang yang
meninggal akibat infark ditemukan kadar magnesium dan kalium yang rendah. Oleh karena itu magnesium digunakan untuk terapi infark jantung Tan dan
Rahardja, 2007. Defisensi magnesium akan menyebabkan denyut jantung yang tidak
teratur, disertai dengan kelelahan, kejang otot, mual, muntah dan kejang. Hal ini mungkin karena terganggunya pompa natrium-kalium. Gejala defisiensi
magnesium pada manusia yang pernah dilaporkan meliputi sifat mudah tersinggung, mudah bingung, keadaan semikoma dan aritmia jantung. Magnesium
dibutuhkan sebanyak 310 - 400 mghari. Latihan fisik dapat menyebabkan
kekurangan magnesium, yang selanjutnya dapat mengganggu metabolisme energi dan kemampuan kerja fisik. Magnesium berperan untuk meningkatkan performa
atlet McGilvery dan Goldstein, 1996; Silalahi, 2011. Berdasarkan World Health Organization, kadar minimum magnesium
yang dianjurkan dalam air minum adalah 10 mgl dan kadar optimumnya adalah 20-30 mgl Kozisek, 2005. Sedangkan, kadar maksimal magnesium yang
dianjurkan sesuai persyaratan kualitas air minum di dalam Baku Mutu Air Minum menurut Meskes RI No. 01BirhukmasI1975 adalah 30 mgl dan kadar
magnesium diperbolehkan adalah 150 mgl Anonim, 1975. Dari hasil penelitian sebelumnya yang diteliti berkaitan dengan kandungan
kalsium dan magnesium dalam air minum isi ulang oleh Pasaribu 2013, kadar kalsium dan magnesium yang diperoleh dari sampel air minum isi ulang yang
diteliti secara spektrofotometri serapan atom dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3.
Kadar Kalsium dan Magnesium dalam Air Minum Isi Ulang
No. Sampel
Kadar Mineral Kalsium mgl
Magnesium mgl 1.
AMIU Tanpa Merek Teknik Filterisasi I
6,5113 ± 0,343 1,7817 ± 0,0887
2. AMIU Tanpa Merek
Teknik Filterisasi II 14,3137 ± 0,2455
3,1492 ± 0,1488 3.
AMIU Tanpa Merek Teknik Filterisasi III
10,4956 ± 0,2032 3,1408 ± 0,0545
4. AMIU Tanpa Merek
Teknik R.O. I 0,818 1± 0,0219
0,1243 ± 0,0262 5.
AMIU Tanpa Merek Teknik R.O.II
0,8148 ± 0,0174 0,0885 ± 0,0057
6. AMIU Tanpa
MerekTeknik R.OIII 0,5634 ± 0,0062
0,1663 ± 0,0648 7.
AMIU Bermerek Teknik R.O.
0,5676 ± 0,0251 0,1484 ± 0,0227
Sumber: Pasaribu 2013 Kadar kalsium dan magnesium yang diperoleh dari hasil penelitian ini
belum memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh WHO dimana kadar kalsium
minimal 20 mgl dan kadar magnesium minimal 10 mgl dalam air minum. Sedangkan menurut Meskes RI, kadar kalsium maksimal yang dianjurkan yaitu 75
mgl dan kadar magnesium maksimal yang dianjurkan yaitu 30 mgl tetapi tidak disebutkan berapa kadar minimal kalsium dan magnesium yang diharuskan dalam
air minum Pasaribu, 2013.
2.4 Penetapan Kadar Mineral dalam Air Minum 2.4.1 Titrasi Kompleksometri