Bertemu Pastor F. van Lith

B. Bertemu Pastor F. van Lith

Watak dan kepribadian I.J. Kasimo semakin terbentuk ketika ia bertemu dengan Frans van Lith S.J. atau lebih dikenal dengan nama Pastor van Lith. Pastor van Lith adalah seorang imam Jesuit dari Belanda yang meletakkan dasar karya Katolik di Jawa. Ia dicintai masyarakat pribumi karena turut membela dan berjuang bersama masyarakat pribumi dibandingkan mendukung penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Pastor van Lith selalu membela dan memotivasi murid-muridnya supaya kelak bisa menjadi pemimpin bagi kaum pribumi. Bahkan ia berusaha membentuk jiwa-jiwa pejuang agar kelak bisa bebas dari penindasan bangsa asing. Ia dikenal sangat sabar dan lebih mementingkan agar apa yang diajarkannya itu benar-benar meresap ke dalam jiwa murid- muridnya. Apabila para pastor lain yang datang dari negeri Belanda hanya mempunyai misi untuk membabtis orang-orang pribumi, tidak demikian dengan Pastor van Lith. Ia berusaha keras untuk benar-benar menyelami jiwa Jawa dahulu, baru kemudian ia memberikan pengertian kepada orang Jawa tentang pembabtisan tersebut. Selain itu, ia juga mempelajari bahasa Jawa, bahasa Kawi Jawa Kuno, sejarah serta kebudayaan Jawa. 15 Dalam misinya, Pastor van Lith bertujuan untuk memberikan pendidikan yang tinggi kepada pemuda-pemuda Jawa, sehingga mereka mendapat kedudukan yang lebih baik dalam masyarakat. Ia menyadari perasaan tertindas yang dirasakan oleh murid-muridnya. Ia juga tahu bahwa murid-muridnya mempunyai bibit-bibit nasionalisme yang sudah tertanam karena faktor keadaan. Tetapi Pastor 15 Tim Wartawan Kompas, op.cit., hlm. 11. van Lith tidak mematikan perasaan nasionalisme itu, namun ia malah membinanya sambil membuang sentimen negatif tentang nasionalisme. Berkat kepedulian dan kecintaannya terhadap kaum pribumi, Pastor van Lith mendapat julukan sebagai “Bapak orang Jawa” dan “Perintis misi Jawa”. Pastor van Lith sangat dihormati dan disayangi oleh siswa-siswanya ataupun bekas anak didiknya. Mereka sering menganggapnya sebagai seorang rasul. Banyak di antara bekas siswanya yang kemudian memeluk sambil berjongkok jika mereka bertemu kembali dengan Pastor van Lith. Di luar lingkungan Katolik pun ia sangat dihormati dan disegani orang. Hidupnya yang sangat akrab dengan dengan rakyat membuat Pastor van Lith diterima di semua lapisan masyarakat. Ia diterima baik di antara para petani kecil maupun di kalangan bangsawan. 16 Pengaruh imam Jesuit ini amat besar terhadap I.J. Kasimo. Ajaran-ajaran Pastor van Lith demikian meresap dalam jiwa I.J. Kasimo sehingga dapat dikatakan menjadi pedoman hidup dalam dirinya. Ia terkesan dengan pribadi Pastor van Lith yang sangat menyelami jiwa Jawa, padahal ia adalah seorang Belanda. Ia juga terkesan karena Pastor van Lith halus perangainya dan sesuai dengan kepribadian orang Jawa. Menghadapi anak-anak yang nakal misalnya, ia hanya melelehkan air mata. Mungkin karena ia menyelami jiwa Jawa yang lebih dapat menerima kritik yang disampaikan secara halus daripada dimaki-maki atau dibentak secara kasar. 17 Banyak dari murid-muridnya yang memilih dipukuli daripada melihat Pastor van Lith menangis, karena jika Romo van Lith menangis mereka tahu bahwa Pastor van Lith sangat terluka hatinya. 16 Tashadi, dkk, op.cit., hlm. 181. 17 Ibid Berkat ajaran Romo van Lith, bibit-bibit nasionalisme yang ada pada I.J. Kasimo semakin tertanam kuat. Ia mengajarkan kepada I.J. Kasimo untuk bekerja keras, hidup sederhana, mempunyai rasa kemanusiaan, serta bersikap jujur dan berani dalam mebela hak dan kepentingan rakyat yang tertindas. Ia juga mengajarkan agar I.J. Kasimo mempunyai sikap toleransi terhadap golongan lain yang bukan Katolik dengan memberikan kepada yang bukan Kristen kebahagiaan dari iman kepercayaan dan permandian. Sifat-sifat seperti perikemanusiaan, kerakyatan, kesederhanaan, kejujuran dan keberanian serta toleransi terhadap golongan lain yang dimiliki I.J. Kasimo, sedikit banyak merupakan pencerminan dari ajaran yang diterimanya dari Pastor van Lith yang nantinya sangat berguna untuk memperjuangkan nasionalisme yang ia cita-citakan kelak. Banyak ucapan Pastor van Lith yang masih diingat oleh I.J. Kasimo. Diantaranya adalah : “ Ik leef te midden der Javanen. Ik voel en denk met hun”. Saya hidup ditengah-tengah orang Jawa. Saya merasakan dan berpikir seperti mereka “De Javaan is eenverschoppeling in zijn eigen land” Orang Jawa menjadi orang yang diperlakukan dengan hina di negaranya sendiri. 18 Ucapan dari Pastor van Lith tersebut membuat I.J. Kasimo kagum karena rasa peduli yang dimiliki Pastor van Lith terhadap kaum pribumi. Ia juga kagum terhadap ucapannya tersebut karena Pastor van Lith yang seorang Belanda lebih membela kaum pribumi dibandingkan bangsanya sendiri. Tidak diragukan lagi bahwa ajaran-ajaran dari Pastor van Lith memang menjadi faktor penting dalam menentukan watak dan kepribadian I.J. Kasimo dalam mengembangkan benih-benih nasionalisme yang dimilikinya. Berkat dukungan, semangat, dan kerja nyata dari Pastor van Lith untuk membebaskan 18 Ibid., hlm. 12. Indonesia dari penjajahan bangsa asing membuat I.J. Kasimo semakin berpegang teguh pada pendiriannya. Pastor van Lith selalu menekankan kesetaraan, bahwa pribumi sama kedudukannya dengan bangsa Belanda. Dengan kata lain, Pastor van Lith selalu menanamkan jiwa nasionalisme kepada muridnya, termasuk I.J. Kasimo.

C. Kegemaran Membaca yang Dimiliki I.J Kasimo