yang memiliki tiang-tiang yang terbuat dari kayu. Karena tiang, tembok, dan atap terbuat dari bahan yang mudah rusak maka hanya tiang yang
terbuat dari batu yang masih utuh, sedangkan bagian banguanan yang terbuat dari kayu sudah termakan usia.
5. KeputrenKolam
Gambar IV.5 Gambar IV.6
Kompleks kolam terbagi menjadi 2 bagian, bagian utara dan bagian selatan. Kedua bagian dipisahkan oleh sebuah dinding penyekat dan
terhubung oleh sebuah pintu. Kompleks bagian utara berbentuk persegi. Terdiri dari 7 kolam 5 kolam besar dan 2 kolam kecil sedangkan
kompleks bagian selatan terdiri dari 28 kolam 14 kolam besar, 13 kolam kecil berbentuk bilat dan 1 kolam berbentuk kotak. Dalam sejarah Candi
Ratu Boko kolam-kolam ini digunakan untuk berendam atau berenang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Gua
Gambar IV.7 Merupakan 2 buah bangunan berupa lubang dari batu berbentuk persegi.
Yang pertama adalah Gua Lanang gua laki-laki berbentuk ceruk persegi dengan ukuran lebar 3,7 meter, tinggi 1,3 meter, dan kedalaman 2,9
meter. Gua lanang berada di bagian timur laut dari paseban. Sedangkan yang satu lagi adalah gua wadon gua puteri juga berupa ceruk persegi
dengan ukuran dan lebar 3 meter, tinggi 1,3 meter, dan kedalaman 1,7 meter. Gua wedon lebih kecil dan berada di sebelah tenggara Paseban.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penjelasan Penelitian
Sebelum melakukan
penelitian yang
sesungguhnya, penulis
melakukan survei awal terlebih dahulu untuk memperoleh sejumlah motif dari para pengunjung Candi Ratu Boko. Survei awal dilakukan pada tanggal 24
Februari 2017 pada pengunjung Candi Ratu Boko mengenai motif wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu Boko. Dari survei tersebut diperoleh
sebelas motif. Setelah survei awal selesai dilakukan, selanjutnya penulis membuat
kuisioner penelitian yang sesungguhnya berdasarkan survei awal yang telah dilakukan. Kuisioner berisi daftar pertanyaan yang terdiri dari Bagian I dan
Bagian II. Bagian I berisi daftar pertanyaan mengenai identitas responden dan Bagian II berisi pernyataan mengenai motif wisatawan domestik berkunjung
ke Candi Ratu Boko. Penelitian ini dimulai pada Bulan Februari-Maret 2017. Penulis
menyebarkan kuisioner di Candi Ratu Boko. Dalam penyebaran kuisioner, penulis menemui para pengunjung Candi Ratu Boko yang sedang berfoto,
59
duduk santai di pendopo atau di kursi, dan jalan-jalan di area Candi. Setelah mendapatkan 100 responden 100 pengunjung yang sedang berada di Candi
Ratu Boko, penelitian pun selesai dan dilanjutkan dengan proses pengolahan data.
B. Pengujian Instrumen
Pada pengujian validitas dan realibilitas, penulis akan menguji pernyataan pada kuisioner pada menggunakan komputer dengan program
SPSS statictics 16. 1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan rumus Product
Moment. Dalam penelitian ini menggunakan α = 5 sehingga syarat
minimum suatu instrumen di anggap valid adalah jika tingkat signifikansi dari
lebih kecil dari 0,05. Berikut ini adalah tabel hasil uji validitasi instrumen tentang motif wisatawan domestik berkunjung ke Candi Ratu
Boko. Pada uji validitas yang pertama, 11 motif yang diuji dan di temukan ada 2 motif yang tidak valid, yaitu :
a. Saya mengunjungi Candi Ratu Boko karena lokasinya yang mudah di jangkau