mendapat hasil yang lebih memuaskan. Keadaan sebaliknya dapat terjadi, yakni siswa mudah merasa puas dengan hasil yang diperoleh dan usahanya kurang gigih
pada lain waktu. Kedua, tidak memuaskan. Jika siswa tidak puas dengan hasil yang
diperolehnya, ia akan berusaha agar lain waktu keadaan itu tidak terulang lagi. Lalu, ia belajar lebih giat. Namun, keadaan bisa sebaliknya. Ada beberapa siswa yang
lemah kemauannya, dan menjadi putus asa dengan hasil kurang memuaskan yang diperolehnya.
2.2.3.2. Makna Bagi Guru
Berikut beberapa makna evaluasi bagi guru: 1.
Dengan hasil penilaian yang diperoleh, guru mengetahui para siswa yang berhak melanjutkan pelajaraanya karena berhasil menguasai
bahan maupun yang belum berhasil menguasai bahan. Dengan petunjuk ini, guru dapat lebih memusatkan perhatiannya kepada siswa yang
belum berhasil. 2.
Guru mengetahui materi yang tepat diajarkan bagi siswa, sehingga tidak perlu lagi diadakan perubahan untuk memberikan pengajaran di waktu
yang akan datang. 3.
Guru mengetahui metode yang digunakan sudah tepat atau belum. Jika sebagian besar siswa memperoleh angka rendah pada penilaian, bisa
jadi disebabkan oleh pendekatan atau metode yang kurang tepat. Jika demikian, guru harus mawas diri dan mencoba mencari metode lain
dalam mengajar.
2.2.3.3. Manfaat Bagi Sekolah
Berikut manfaat evaluasi bagi sekolah: 1.
Apabila para guru mengadakan penilaian dan diketahui hasil belajar para siswanya, dapat diketahui pola kondisi belajar yang diciptakan
oleh sekolah yang sesuai dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan cermin kualitas suatu sekolah.
2. Informasi dari guru tentang tepat atau tidaknya kurikulum untuk
sekolah itu merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa yang akan datang.
3. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun dapat
digunakan sebagai pedoman sekolah mengenai proses penilaian yang
dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum.
2.3. Kompetensi
2.3.1. Pengertian Kompetensi
Menurut Mulyasa 2006 kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. Sedangkan menurut McAshan 1981 kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang
telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga dapat melakukan perilaku-perilaku
kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk
dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu. Dengan demikian terdapat hubungan antara tugas-tugas yang dipelajari
peserta didik di sekolah dengan kemampuan yang diperlukan oleh dunia kerja.
Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai, sebagai wujud hasil belajar peserta didik yang mengacu
pada pengalaman langsung. Peserta didik perlu mengetahui tujuan belajar, dan tingkat-tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai kriteria pencapaian secara
eksplisit, dikembangan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, dan memiliki kontribusi terhadap kompetensi yang sedang dipelajari. Penilaian
terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara objektif, berdasarkan kinerja peserta didik, dengan bukti penguasaan mereka terhadap pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap sebagai hasil belajar. Dengan demikian dalam pembelajaran yang dirancang berdasarkan kompetensi, penilaian tidak dilakukan
berdasarkan pertinmbangan yang bersifat subyektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.3.2. Ranah Kompetensi
Gordon 1988 menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut:
1. Pengetahuan knowledge yaitu kesadaran dalam bidang kognitif.
2. Pemahaman understanding yaitu kedalaman kognitif, dan afektif yang
dimiliki oleh individu. 3.
Kemampuan skill adalah sesuatu yang dimiliki individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
4. Nilai value adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara
psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. 5.
Sikap attitude yaitu perasaan senang-tidak senang, suka-tidak suka atau reaksi terhadapa suatu rangsangan yang datang dari luar.
6. Minat interest adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu
perbuatan.
2.4. Analisis Asosiasi
2.4.1. Pengertian Analisis Asosiasi
Analisis asosiasi adalah teknik penambangan data untuk menemukan aturan assosiatif antara suatu kombinasi item. Contoh dari aturan assosiatif dari analisa
pembelian di suatu pasar swalayan adalah dapat diketahuinya berapa besar kemungkinan seorang pelanggan membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan
pengetahuan tersebut pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon
untuk kombinasi barang tertentu. Karena analisis asosiasi menjadi terkenal karena aplikasinya untuk menganalisis isi kerangjang belanja di pasar swalayan, analisis
asosiasi juga sering disebut dengan istilah market basket analysis Gordon, 2014. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI