d. Analisis Klaster
Analisis klaster yaitu menemukan kumpulan objek hingga objek- objek dalam satu kelompok sama atau punya hubungan dengan yang
lain dan berbeda atau tidak berhubungan dengan objek-objek dalam kelompok lain. Tujuan dari analisis klaster adalah meminimalkan jarak
di dalam klaster dan memaksimalkan jarak antar klaster.
e. Analisis Outlier
Database mungkin berisi data objek yang tidak sesuai dengan perilaku umum atau model data. Obyek data outlier. Sebagian besar
metode data mining membuang outlier sebagai noise atau pengecualian. Namun, dalam beberapa aplikasi seperti deteksi penipuan, peristiwa
langka bisa lebih menarik daripada peristiwa yang sering terjadi. Outlier dapat dideteksi menggunakan uji statistik yang mengasumsikan
distribusi atau model probabilitas data, atau menggunakan pendekatan jarak di mana objek yang berbeda dari setiap klaster lainnya dianggap
outlier.
f. Analisis Evolution
Analisis evolusi menggambarkan data dan model keteraturan atau tren untuk objek yang perilakunya berubah dari waktu ke waktu.
Meskipun termasuk dalam karakterisasi, diskriminasi, asosiasi dan analisis korelasi, klasifikasi, prediksi, atau pengelompokan data, fitur
yang berbeda dari analisis tersebut meliputi analisis data time-series, urutan atau periodisitas pencocokan pola, dan analisis data berbasis
kesamaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.3. Knowledge Discovery in Database KDD
Menurut Han dan Kamber 2006, penambangan data tidak dapat dipisahkan dari proses knowledge discovery in database KDD. Proses KDD merupakan
sebuah proses mengubah data mentah menjadi suatu informasi yang berguna. Illustrasi proses KDD dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Tahap-tahap di dalam proses Knowledge Discovery in Database
HanKamber, 2006 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Knowledge discovery sebagai suatu proses digambarkan dalam Gambar 2.1 dan terdiri dari urutan berulang dari langkah-langkah berikut:
1. Pembersihan Data Data Cleaningi
Tahap ini merupakan proses menghilangkan data yang tidak dibutuhkan noise dan data yang tidak konsisten
2. Integrasi Data Data Integration
Tahap ini merupakan proses menggabungkan bermacam-macam data dari berbagai sumber.
3. Seleksi Data Data Selection
Tahap ini merupakan proses menganalisis data yang relavan dari dalam database.
4. Transformasi Data Data Transformation
Tahap ini merupakan proses data diubah transformasi atau digabungkan sehingga menjadi tepat untuk dilakukan penambangan data.
5. Penambangan Data Data Mining
Tahap ini merupakan proses penting dimana metode cerdas dilakukan untuk menggali pola dari data.
6. Evaluasi Pola Pattern Evaluation
Tahap ini merupakan proses untuk mengidentifikasi pola-pola yang benar-benar menarik yang mewakili pengetahuan berdasarkan beberapa
langkah penting. 7.
Presentasi Pengetahuan Knowledge Presentation Tahap ini merupakan proses teknik visualisasi dan representasi
pengetahuan digunakan
untuk menyajikan
pengetahuan hasil
penambangan kepada pengguna. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2. Evaluasi Hasil Belajar
2.2.1. Prinsip-prinsip Dasar Evaluasi Hasil Belajar
Menurut Hamzah 2014, evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksaannya senantiasa berpegang pada tiga prinsip
dasar, yaitu Prinsip Keseluruhan, Prinsip Kesinambungan, dan Prinsip Obyektivitas.
Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga dikenal dengan istilah prinsip komprehensif comprehensive. Dengan prinsip komprehensif dimaksudkan
di sini bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat, utuh atau menyeluruh. Dengan
melakukan evaluasi hasil belajar secara bulat, utuh menyeluruh akan diperoleh bahan-bahan keterangan dan informasi yang lengkap mengenai keadaan dan
perkembangan subjek didik yang seang dijadikan sasaran evaluasi. Prinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah prinsip kontinuitas
continuity. Dengan prinsip kesinambungan dimasksudkan disini bahwa evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara
teratur dan sambung-menyambung dari waktu ke waktu. Dengan evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur, terencana dan terjadwal itu maka
dimungkinkan bagi evaluator untuk memperoleh informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik, sejak dari awal
mula mengikuti program pendidikan sampai saat-saat mereka mengakhiri program pendidikan yang mereka tempuh.
Prinsip Obyektivitas objectivity mengandung makna, bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari
faktor-faktor yang sifatnya subyektif. Sehubung dengan itu, dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar, seorang evaluator harus senantiasa berpikir dan bertindak
wajar, menurut keadaan yang senyatanya, tidak dicampuri oleh kepentingan- kepentingan yang bersifat subyektif. Prinsip ini sangat penting, sebab apabila dalam
melakukan evaluasi terdapat unsur-unsur subyektif, maka akan menodai kemurnian
pekerjaan evaluasi itu sendiri.