Menara Isi Menara Semprot Penyerapan dengan Tarikan Cairan Semprot Cyclone Penyerapan Mekanis

733

a. Menara Isi

Menara berbentuk silinder tegak diisi butiran pengisi untuk memperluas kontak permukaan. Cairan mengalir melalui butiran. Sementara itu gas dapat mengalir searah atau berlawanan arah dengan cairan penyerap. Efektivitas alat sangat dipengaruhi distribusi gas yang mengalir melalui butiran pengisi. Butiran dapat dibuat dari bahan plastik atau karbon dengan ukuran 2,5 cm sd 5 cm. Lihat gambar 25, 26 dan 27.

b. Menara Semprot

Menggunakan cairan penyerap yang disemprotkan ke dalam menara dan cairan ini mudah bereaksi dengan gas, seperti gas chlor. Yang penting gas mudah larut dalam cairan. Gas masuk dari bagian samping bawah silinder sementara butir cairan masuk dari samping silinder sebelah tengah. Gas dan butiran padat akan larut bersama cairan penyerap dan terbawa ke bawah sementara gas bersih keluar melalui pembuangan sebelah atas.

c. Penyerapan dengan Tarikan Cairan

Berfungsi untuk menarik partikel dari buangan gas. Cairan penyerap dibangkitkan dan terjadi kontak dengan partikel, sehingga terjadi ikatan partikel dengan cairan. Sementara gas terbuang melalui lubang pembuangan atas.

d. Semprot Cyclone

Alat ini merupakan silinder tegak yang sebelah bawah terdapat alat penyemprot. Gas masuk ke dalam silinder melalui saluran yang berbentuk tangensial. Aliran gas yang berjalan mengelilingi cairan menabrak butiran cairan sehingga terjadi penyerapan.

e. Penyerapan Mekanis

Alat diisi cairan penyerap dan diputar dengan kipas. Gas kotor masuk ke dalam cairan. Reaksi antara cairan dan gas berlangsung dengan cukup baik. Gas dan partikel yang mudah bereaksi tinggal bersama cairan sementara gas keluar sudah bersih. Di unduh dari : Bukupaket.com 734 Absorbsi oleh Benda Padat Absorbsi adalah penyerapan gas dengan bahan padat. Zat padat dikontakkan dengan buangan gas, sehingga zat pencemar yang mudah bereaksi akan terikat bersama bahan padat. Penyerapan ini dapat berlangsung secara fisika maupun secara kimia. Penyerapan secara fisika yaitu merupakan kondensasi gas pada permukaan zat padat, sedangkan penyerapan kimia berupa reaksi yang membentuk molekul baru.

D. Limbah Gas 1. Pengolahan Limbah Padat

Pengolahan limbah padat menurut sifatnya dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu: 1. Limbah padat tanpa pengolahan. 2. Limbah padat dengan pengolahan. Limbah padat tanpa pengolahan dapat dibuang ke tempat tertentu sebagai tempat pembuangan akhir karena tidak ada unsur kimia yang beracun dan berbahaya terkandung di dalamnya. Limbah semacam ini dapat langsung dibuang ke tempat tertentu, misalnya areal daratan atau laut. Berbeda dengan limbah padat yang mengandung senyawa kimia berbahaya dan beracun atau setidak-tidaknya dapat menimbulkan reaksi kimia baru. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum lirnbah diolah yaitu: a Jumlah Limbah Dapatkah limbah ditanggulangi sendiri dalam pabrik tanpa memerlukan peralatan pengolahan ataupun pengangkutan. Limbah dalam jumlah relatif sedikit tidak membutuhkan penanganan khusus, seperti tempat pembuangan dan sarana pembuangan. Tetapi kalau yang harus dibuang misalnya 4 m 3 setiap hari, sudah tentu memerlukan tempat pembuangan akhir dan mungkin memerlukan sarana angkutan tersendiri pula. Di unduh dari : Bukupaket.com 735 b Sifat Fisik dan Kimia Limbah Limbah padat terdiri dari berbagai macam wujud dan bentuk, tergantung pada jenis industrinya. Sifat fisik limbah akan mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana pengangkutan dan pilihan pengolahan. Limbah logam kaleng, seng, potongan besi dan sebagainya berbeda dengan limbah plastik atau kertas dan berbeda pula dengan limbah padat tepung tapioka. Limbah kertas dan plastik kemungkinan dapat diolah kembali untuk memperoleh produk baru. Di samping sifat fisik limbah; sifat kimia suatu hal yang tidak dapat diabaikan. Sifat kimia limbah padat akan merusak dan rnencemari lingkungan secara kimia yang dapat menimbulkan reaksi membentuk senyawa baru. Limbah padat lumpur dari pabrik pulp dan rayon akan mencemari air tanah melalui penyerapan ke dalam tanah. Apakah limbah mengandung sulftur atau sianida dan lain-lain. c Kemungkinan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Lingkungan terdiri dari berbagai komponen. Baik peka maupun tidak terhadap komponen pencemaran. Perlu diketahui pula komponen lingkungan yang rusak akibat pencemaran pada tempat buangan akhir. Unsur manakah yang terkena dan bagaimanakah tingkat pencemaran yang ditimbulkan. Apakah cukup penting kehadiran komponen lingkungan tersebut dalam lingkungan itu sendiri atau memang perlu ditiadakan kehadirannya. d Tujuan Akhir yang Akan Dicapai Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam upaya pengelolaan limbah. Tujuan ini tergantung pada tingkat limbah yang bersifat ekonomis maupun nonekonomis. Bagi limbah yang nonekonomis pengelolaannya ditujukan pada pencegahan dan kerusakan lingkungan, sedangkan limbah yang mempunyai nilai ekonomis dirinci dengan tujuan meningkatkan efisiensi pabrik secara keseluruhan dan untuk mengambil kembali bahan yang masih berguna dengan tujuan Di unduh dari : Bukupaket.com 736 lain. Bagaimanapun pengolahan akhir harus mendapat perhatian utama yaitu mau dikemanakan limbah? Karena itu perlu dilakukan pengolahan sebelumnya untuk memperoleh limbah yang lebih mudal mengelolanya, seperti mudah memindahkan, mengangkut, tidak menimbulkan bau sewaktu dibawa dan lain-lain. Berdasarkan pertimbangan di atas pengolahan limbah dapat dilakukan melalui proses sebagai berikut:

a. Pemisahan