602 dilakukan penyesuaian pH : 5 – 6, dengan asam sulfur dan
kemudian ditam bahkan sodium sulfida. Diperoleh sulfida yang tidak larut yang selanjutnya dapat difiltrasi.
Minyak dan lemak dalam gugusan ester akan terdekomposisi menjadi unsur karbon, hidrogen dan oksigen pada
suhu tinggi melalui reaksi bahan kimia lain. Sebagian dari minyak dan lemak mengapung dan menutup permukaan air sedangkan
sebagian lagi mengendap berbentuk lumpur. Penghilangan minyak dan lemak dalam limbah cair dibahas pada bab
selanjutnya.
Fenol menjadi racun bagi ikan pada konsentrasi 2 mgliter, berbau dan terasa pada air minum pada konsentrasi 0,005
mgliter. Pada umumnya konsentrasi fenol ditetapkan 0,1 mgliter untuk Best Practical Control Technology Currently Available pada
tahun 1977 dan 0,02 mgliter untuk Best Available Control Technology Economically Achievable.
Untuk mengurangi konsentrasi fenol dalam air buangan ada beberapa metode
perlakuannya antara lain incineration, absorbtion, chemical oxidation, biological, daur ulang dan lain-lain. Proses daur ulang
bila effluent ada sekitar 200 litermenit dengan konsentrasi 2000 mgliter. Ekstraksi menggunakan packed column influent 3000
mgliter, efisiensi mencapai 93.
2. Pencemaran Limbah Padat
Pencemaran lingkungan yang ditimbulkan limbah padat kemungkinan adalah timbulnya gas beracun, di antaranya asam
sulfida, amoniak methan, CO
2
, CO. Limbah dari berbagai macam bentuk dan jenis bertumpuk pada satu tempat mengakibatkan
terjadinya pembusukan dengan bantuan mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau ganti-berganti, proses pemecahan
bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob maupun anerob menimbulkan gas.
Penurunan Kualitas Udara
Pengaruh terhadap kualitas udara akibat timbulnya gas hasil reaksi kimia dalam timbunan limbah. Gas seperti H
2
S, NH
3
, methane akan terkonsentrasi di udara dengan nilai tartentu.
Dalam konsentrasi 50 ppm H
2
S membuat mabuk dan pusing.
Di unduh dari : Bukupaket.com
603 Konsentrasi H
2
S yang diizinkan 30 mg per meter kubik udara. Karbon monoksida CO berasal dari sisa pembakaran yang
tidak sempurna. Nilai ambang batas CO 100 ppm = 110 mg per meterkubik udara. Amoniak yang berupa gas pada suhu
dan tekanan normal mempunyai nilai ambang batas 35 mg per meter kubik udara.
Serat asbestos, hidrokarbon, fenol, natrium sulfida, oksida logam dari pembakaran, seng, oksida, SO
2
yang berasal dari bahan padat merupakan racun bagi manusia.
Penurunan Kualitas Air Buangan jenis padat berupa lumpur, buburan dengan tidak
disadari dibuang bersama air limbah. Demikian juga bentuk padatan lain yang tidak ekonomis dibuang langsung ke
perairan. Padatan tersebut dalam air dipecah dan berurai menjadi bahan pencemar lain seperti padatan larut, padatan
mengendap dan zat organik lain. Kekeruhan air, warna dan rasa air berubah. Air menjadi beracun akibat limbah padat
tersebut.
Kerusakan Permukaan Tanah Timbunan sampah menghasilkan gas nitrogen, hidrogen,
amoniak dan asam sulfida. Adanya zat merkuri, chrom dan arsen menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan,
merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun dalam areal
permukaan tanah, menjadi racun.
3. Pencemaran Limbah Gas