603 Konsentrasi H
2
S yang diizinkan 30 mg per meter kubik udara. Karbon monoksida CO berasal dari sisa pembakaran yang
tidak sempurna. Nilai ambang batas CO 100 ppm = 110 mg per meterkubik udara. Amoniak yang berupa gas pada suhu
dan tekanan normal mempunyai nilai ambang batas 35 mg per meter kubik udara.
Serat asbestos, hidrokarbon, fenol, natrium sulfida, oksida logam dari pembakaran, seng, oksida, SO
2
yang berasal dari bahan padat merupakan racun bagi manusia.
Penurunan Kualitas Air Buangan jenis padat berupa lumpur, buburan dengan tidak
disadari dibuang bersama air limbah. Demikian juga bentuk padatan lain yang tidak ekonomis dibuang langsung ke
perairan. Padatan tersebut dalam air dipecah dan berurai menjadi bahan pencemar lain seperti padatan larut, padatan
mengendap dan zat organik lain. Kekeruhan air, warna dan rasa air berubah. Air menjadi beracun akibat limbah padat
tersebut.
Kerusakan Permukaan Tanah Timbunan sampah menghasilkan gas nitrogen, hidrogen,
amoniak dan asam sulfida. Adanya zat merkuri, chrom dan arsen menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan,
merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun dalam areal
permukaan tanah, menjadi racun.
3. Pencemaran Limbah Gas
Gas tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi tertentu akan membunuh manusia. Konsen trasi fluorida yang
diperkenankan dalam udara 2,5 mgmeter kubik. Fluorida dan persenyawaannya adalah racun dan mengganggu metabolisme
kalsium dan enzim. Sedangkan hidrogen fluorida sangat initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan menimbulkan
penyakit pneumonia.
Asam sulfida, garam sulfida dan karbon disulfida adalah persenyawaan yang mengandung sulfur. Persenyawaan sulfida
Di unduh dari : Bukupaket.com
604 dapat terurai dan lepas ke udara menyebabkan kerusakan pada
sel susunan saraf. Dalam kadar rendah tidak berbau dan bila kadar bertambah menyebabkan bau yang tidak enak gejalanya
cepat menghebat menimbulkan pusing, batuk dan mabuk.
Uap, yaitu bentuk gas dari zat tertentu tidak kelihatan dan dalam ruangan berdifusi mengisi seluruh ruang. Yang harus
diketahui adalah jenis uap yang terdapat dalam ruangan karena untuk setiap zat berbeda.daya reaksinya. Zat-zat yang mudah
menguap adalah amoniak, chlor, nitrit, nitrat dan lain-lain.
Debu yaitu partikel zat padat yang timbul pada proses industri sepeti pengolahan, penghancuran dan peledakan, baik
berasal dari bahan organik maupun dad anorganik. Debu, karena ringan, akan melayang di udara dan turun karena gaya tarik bumi.
Debu yang membahayakan adalah debu kapas, debu asbes, debu silicosis, debu stannosis pada pabrik timah putih, debu
siderosis, debu yang mengandung Fe
2
O
3
. Penimbunan debu dalam paru-paru akibat lingkungan
mengandung debu yaitu pada manusia yang ada di sekitarnya bekerja atau bertempat tinggal. Kerusakan kesehatan akibat debu
tergantung pada lamanya kontak, konsentrasi debu dalam udara, jenis debu itu sendiri dan lain-lain.
Asap adalah partikel dari zat karbon yang keluar dari cerobong asap industri karena pembakaran tidak sempurna dari
bahan-bahan yang mengandung karbon. Asap bercampur dengan kabutuap air pada malam hari akan turun ke bumi bergantungan
pada daun-daunan ataupun berada di atas atap rumah. Bahan yang bersifat partikel menurut sifatnya akan
menimbulkan: Ransangan saluran pernafasan
Kematian karena bersifat racun Alergi
Fibrosis Penyakit demam
Bahan yang bersifat gas dan uap menurut sifat-sifatnya akar berakibat:
1. Merangsang penciuman seperti: HC1, H
2
S, NH
3
Di unduh dari : Bukupaket.com
605 2. Merusak alat-alat dalam tubuh, misalnya CaCI
3. Merusak susunan saraf: uap plumbum, fluorida 4. Merusak susunan darah: benzena
Untuk menghindari dampak yang diakibatkan limbah melalui udara selain menghilangkan sumbernya juga dilakukan
pengendalian dengan penetapan nilai ambang batas. Nilai ambang batas adalah kadar tertinggi suatu zat dalam udara yang
diperkenankan, sehingga manusia dan makhluk lainnya tidak mengdlami gangguan penyakit atau menderita karena zat
tersebut. Di samping itu masih ada rumusan lain yang diberikan khusus bagi para pekerja dalam lingkungan itu. Karena waktu
kerja manusia pada umumnya 8 jam sehari, 40 jam seminggu,
maka nilai ambang batas bagi mereka berbeda dengan nilai ambang batas pada umumnya. Suatu zat yang sama akan
berbeda pengetrapannya terhadap kedua obyek yang berbeda, misalnya antara manusia dan hewan, antara manusia dengan
manusia sendiri dalam dua lingkungan yang berbeda.
7.5. Nilai Ambang Batas