Model kotak hitam Model Gaussian

706

a. Model kotak hitam

Polutan yang terdistribusi dianggap homogen dan mengalir keatas membentuk kolom udara, pada kecepatan angin v. Pada keadaan ajeg, konsentrasi polutan dalam kolom udara di atas sumber emisi adalah: Gambar 7.50. Model Kotak Hitam Black Box Standar dan Profil Konsentrasinya C j = Qjv.W.D dengan: C j = konsentrasi polutan j, mgm 3 v = kecepatan angin, dianggap konstan, mdet Q, = laju emisi polutan j, mgdet D = tinggi kolom udara, m W = lebar kolom udara, m Selain model di atas dapat digunakan model kotak tertutup, terutama jika kecepatan angin sangat rendah mendekati nol sebagai berikut: Gambar 7.51. Model Kotak Hitm Tertutup Closed System dan Profil Konsentrasinya C j = Q j . tx. . W. D dengan: C j = konsentrasi polutan j, mgm 3 x = panjang kolom udara, m Q j = laju emisi polutan j, mgdet D = tinggi kolom udara, m W = lebar kolom udara, m t = waktu emisi, detik Di unduh dari : Bukupaket.com 707 Model kotak hitam umumnya digunakan untuk sumber emisi diam yang berada di tanah, misalnya tempat parkir, pemukiman, tempat pembakaran

b. Model Gaussian

Pada kenyataannya dispersi polutan sesungguhnya tersebar ke segala arah dengan konsentrasi bervariasi, mengingat kondisi atmosfer yang sangat kompleks. Untuk mengakomodasikan berbagai variabel lain yang mempengaruhi sebaran polutan, dilakukan penyusunan model lain. The American Society of Mechanical Engineers ASME mempublikasikan Model Gaussian untuk kepentingan memprediksi dampak. Model tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan besarnya konsentrasi polutan gas di suatu posisi dari sumber emisi diam di tanah, dari cerobong asap, maupun dari sumber bergerak. 1. Pencemaran Udara dari Sumber Bergerak C x,y,z = [2QL][2  12 v.t z 2 ] [exp {-z 2 2.t z 2 }] 2. Pencemaran Udara dari Sumber Tetap yang teremisikan Melalui Cerobong Asap C x,y.z = Q2 .v.t z [exp-y 2 2.t z 2 ][exp{-z-H 2 2.t z }+ exp {-z+H 2 2. t z 2 }] 3. Pencemaran Udara dari Sumber Tetap di Tanah C x,y,z = Q .v.t y .t z exp [-y 2 2.Ty 2 - z 2 2.T, 2 ] Untuk polutan partikulat dapat digunakan pendekatan: C x.y.z = Q .v.t y .t z exp [-y 2 2. t y 2 ] [exp -12H-z-xVpv 2 ] Keterangan: Q, = Laju emisi, mgdet C x,y,z = Konsentrasi polutan pada koordinat x,y,z dari sumber emisi, mgm v = Kecepatan angin pada arah x, mdet t y .t z = Koefisien dispersi polutan ke arah y dan z, m H = Tinggi efektif cerobong asap h + Hs, m h = Tinggi kepulan asap, m Hs = tinggi aktual cerobong asap, m L = panjang jalur jalan yang dilewati, m Vp = Kecepatan jatuh partikulat, mdet Di unduh dari : Bukupaket.com 708 Penggunaan Model Gaussian memerlukan informasi tentang koefisien dispersi dan variasinya yang tergantung pada stabilitas atmosfer, maupun jarak ke arah mengalirnya angin. Koefisien dispersi secara empiris telah diperkenalkan oleh Pasquil-Gifford, Tennese Valley Authority TVA, maupun American Society of Mechanical Engineers ASME. Kategori stabilitas atmosferik diberikan oleh tuner, 1970 seperti dilihat pada tabel 7.23. Tabel 7.24. stabilitas atmosferik Siang Malam Kec. Angin pada ketinggian 110 m, mdet Kuat Sedang Lemah Berawan Cerah hingga berawan 2 A A-B B - - 2-3 A-B B C E F 3-5 B B-C C D E 5-6 C C-D D D D 6 C D D D D

c. Plume rise kenaikan kepulan asap