Gas Partikulat Pengendalian di dalam proses 1.

718

a. Gas

1. Senyawa belerang: SO 2 , SO 3 , H 2 S 2. Karbon Oksida: CO, CO 2 3. Nitrogen Oksida: NO, NO 2 , NO 3 4. Halogen, Halida: HF, HCI, Cl 2 . CFC 5. Cyanida: HCN 6. Amonia: NH 3 7. Organik: Hidrokarbon seperti metana, etana, benzena, asam organik, formaldehida, alkohol, dll. Beberapa jenis gas tersebut di atas mempunyai bau yang spesifik yang dapat dipakai sebagai indikator adanya pencemaran udara.

b. Partikulat

Partikulat dapat berbentuk zat padat atau cairan yang ukurannya lebih besar dari ukuran 1 molekul, tetapi kurang dari 1000 μm. Partikulat yang terdispersi di udara di sebut Aerosol. Debu adalah hasil pemecahan zat padat sehingga berukuran 1 sampai 200 Etm. Asap adalah padatan atau butiran cairan hasil pembakaran zat organik dan berukuran antara 0,01 sampai 1 μm, demikian halusnya ukurannya sehingga bisa terdispersi cukup lama di udara. Polutan gas dan partikulat dilihat dari sumbernya dapat dibagi menjadi dua. Pertama, sumber bergerak, misalnya alat transportasi seperti mobil, bis, truk, pesawat udara, kapal, kereta api, dimana gas asap sisa hasil pembakaran di buang langsung ke udara. Kedua, sumber tidak bergerak, yaitu industripabrik yang emisi polutannya sebagian besar dikeluarkan lewat cerobong asap, sebagian lagi as ke Iingkungan karena operasi peralatan pabrik yang tidak sempurna atau terbuka sehingga gas partikulat dapat lolos ke udara.

2. Prinsip Dasar Pengendalian Pencemaran Udara

Dengan mengetahui jenis dan sumber zat-zat pencemar udara, maka dapat dilakukan dua tindakan untuk pengendalian pencernaran udara, yaitu: DI DALAM PROSES dan DI LUAR PROSES. Di unduh dari : Bukupaket.com 719

a. Pengendalian di dalam proses 1.

Memperbaiki proses agar sisa pembakaran seminimal mungkin. Ada empat hal yang bisa digunakan untuk meminimalisasi polutan di dalam emisi gas hasil pembakaran. Pertama, yaitu pemakaian bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan dengan kandungan belerang dan logam berat yang seminimal mungkin, seperti bensin yang tidak mengandung timbal Pb Kedua, yaitu pengaturan efisiensi pembakaran dengan mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang optimal. Ketiga, yaitu perancangan sistem pembakaran yang bagus agar pembakaran bisa berlangsung sempurna. Keempat, yaitu penerapan sistem energi terintegrasi dimana kebutuhan energi untuk pemanasan dan sisa energi yang akan di buang dihitung, kemudian aliran panas yang akan dibuang dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga secara netto energi simpan baru yang diperlukan bisa seminimal mungkin. 2. Memperbaiki proses agar bahan yang diproses terisolasi dari lingkungan. Semua proses diusahakan dijalankan secara tertutup sehingga kalau ada emisi gas dan partikulat bisa dilokalisir untuk selanjutnya dialirkan ke unit pengolahan gas buang. 3. Memperbaiki kondisi proses . Suhu, tekanan, kecepatan alir, kecepatan putaran, konsentrasi, dan lainnya agar efisiensi proses meningkat yang akhirnya akan membuat gas dan partikulat yang terbuang bisa minimal. 4. Memperbaiki peralatan agar tidak terjadi kebocoran lingkungan, dengan cara merawat peralatan secara rutin dan teliti, contohnya kran-kran, packing pompa-kompressor-flange. 5. Pemasangan alat penangkap polutan pada aliran gas yang akan dibuang ke lingkungan contohnya elektrostatik precipitatot cyclone, separator, absorbser; katalitik konverter, bag filter, incinerator; absorbser karbon aktif, kondensor, dan lain-lain. 6. Perancangan dan pemasangan cerobong yang sesuai dengan ketentuan dan dengan memperhatikan kondisi lingkungan. Khusus untuk perancangan dan pemasangan cerobong perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:  Tinggi cerobong sebaiknya minimal 2,5 kali tinggi bangunan di sekitarnya agar lingkungan sekitar tidak terkena turbulensi asap. Di unduh dari : Bukupaket.com 720  Kecepatan aliran gas yang keluar cerobong sebaiknya berkecepatan minimal 20 mdetik agar gas yang keluar cerobong akan terhindar dari turbulensi.  Perlu diingat bahwa untuk cerobong yang diameternya kurang dari 5 feet dan tingginya kurang dari 200 feet akan mengakibatkan konsentrasi di bagian bawah akan menjadi tinggi.  Konsentrasi maksimum bagian permukaan tanah dari cerobong biasanya terjadi pada jarak 10 sampai 20 kali tinggi cerobong sesuai arah angin down wind.  Konsentrasi maksimum zat polutan berkisar 0,001 - 1 dari konsentrasi zat polutan di dalam cerobong.  Semakin tinggi cerobong, semakin rendah konsentrasi maksimum zat polutan di permukaan.  Cerobong dilengkapi dengan sampling point untuk mempermudah pengontrolan kualitas gas buang.

b. Pengendalian di luar proses Pemilihan lokasi pabrik yang tepat dengan memperhatikan lingkungan