xvii
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran 1 RPP
B. Lampiran 2
LKs C.
Lampiran 3 Soal Pretes dan Postes D.
Lampiran 4 Kunci Jawaban soal Pretes dan Postes E.
Lampiran 5 LKS yang Sudah Terisi Siswa F.
Lampiran 6 Pekerjaan Siswa yang Sudah Dikoreksi G.
Lampiran 7 Foto Kegiatan Belajar Siswa H.
Lampiran 8 Surat Izin Telah melakukan Penelitian
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP yang beragam dan mengacu pada setandar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiyayaan dan penilaian pendidikan. Sedangkan pengembangan kurikulum disusun guna untuk dapat memberikan kesempatan peserta didik
untuk: a belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b belajar untuk memahami dan menghayati, c belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, d belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan e belajar untuk membangun dan menemukan jati
diri melalui proses yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan Soehendro Bambang 2006:4. Namun semuanya itu dapat terlaksana berdasarkan
kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah menyesuikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi
daerah dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan
pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar Soehendro Bambang 2006:4.
Dalam setiap mata pelajaran guru juga memiliki kewenangan dalam mengajarkan mata pelajaran seperti halnya dalam Pendidikan IPA yang
merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam Iskandar, 2001:2. Melalui alam kita dapat mengenal dan memahami kejadian-
kejadian yang ada di alam ini. Pembelajaran IPA juga merupakan ilmu pengetahuan alam yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis. Pembelajaran IPA bukan merupakan ilmu pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tatapi juga merupakan suatu
penemuan. Pembelajaran IPA di SD seharusnya memberikan pengalaman belajar langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah. badan standar nasional pendidikan SK-KD 206:184 Selain itu siswa juga diajarkan untuk mengenal dirinya sendiri, alam semesta dan juga lingkungan
disekitar siswa, serta teknologi. Maka diharapkan siswa sejak dini dapat mengenal dan memahami lingkungan yang ada di sekitar. Dengan lingkungan
kita dapat mengenalkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan apalagi siswa mampu menemukan permasalahan mereka sendiri dari setiap pembelajaran
yang mereka pelajari. Mereka pasti tidak akan merasa bosan dan menjadikan pembelajaran yang bervariasi dalam pengalaman belajar. Dalam proses belajar
juga siswa mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan pemahaman dan pengalaman belajar yang bermakan.
Namun pada kenyataan yang ada, guru terkadang kurang memperhatikan atau memanfaatkan alam untuk menerapkan pembelajaran didalam kelas, guru
hanya terpaku pada buku dan siswa hanya diberi gambaran secara umum tanpa mengetahui apa penyebab dari permasalahan yang dihadapi. Siswa jarang sekali
melakukan praktek langsung, guru juga hanya menggunakan metode ceramah dan juga diskusi saja. Sehingga juga berdampak pada nilai siswa yang kurang
mencapai nilai yang sudah ditetapkan sekolah atau KKM 6,5. Padahal dalam pembelajaran banyak metode digunakan yang bisa
membuat siswa dapat memperoleh pengetahuan dengan baik. Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan salah satu metode dalam mengajar yaitu dengan
menggunakan metode inkuiri dimana dalam pemebelajaran siswa diharapkan dapat memperoleh pencapaian hasil belajar tentang perubahan lingkungan fisik,
karena dalam metode inkuiri siswa diajarkan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan dan siswa diajarkan untuk belajar secara aktif dan menyenangkan.
Pembelajaran dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas, sehingga siswa tidak mudah bosan.
B. Pembatasan Masalah