Herediter Kelainan Imunologi Etiologi dan Patogenesis

2.1.3.1 Herediter

Terdapatnya atopi pada orang tua, terutama dermatitis berhubungan erat dengan manifestasi dan derajat keparahan DA pada anak, sedangkan manifestasi atopi lainnya tidak terlalu berpengaruh. 3 Riwayat keluarga didapatkan pada 70 kasus, diturunkan bukan secara simple dominant inheritance karena dapat terjadi kedua orang tua normal dengan anak menderita DA. Juga sebaliknya juga bukan simple recessive trait karena dapat terjadi kedua orang tua menderita DA dengan anak yang normal. Gen yang berperan dalam terjadinya atopi hyper-IgE responsiveness diduga didapatkan pada kromosom yang mengontrol produksi IgE yaitu kromosom 11q13 yang mengkode res eptor tipe 1Fc sub unit β dari IgE, dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama pada masa anak-anak sehingga meningkatkan frekuensi DA. 1-3

2.1.3.2 Kelainan Imunologi

Kelainan imunologi yang menyebabkan terjadinya DA terdiri dari 2 fase yaitu EPR early phase reaction yang terjadi antara 15-60 menit setelah penderita berhubungan dengan antigen, antigen ini akan terikat IgE yang terdapat pada permukaan sel mast dan akan menyebabkan pelepasan beberapa mediator kimia antara lain histamin yang menyebabkan rasa gatal dan kemerahan kulit. Tiga sampai empat jam setelah EPR terjadilah LPR late phase reaction dimana terjadi ekspresi adhesi molekul pada dinding pembuluh darah dimana yang diikuti tertariknya eosinofil, limfosit, monosit, ketempat tersebut sehingga berakibat radang pada kulit, dimana mekanismenya terjadi peningkatan aktifitas Th2 untuk memproduksi IL-3, IL-4, IL-5, IL-13, GM-CSF yang menyebabkan eosinofil merangsang sel limfosit B Universitas Sumatera Utara membentuk IgE dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel mast, tetapi tidak terjadi peningkatan aktifitas Th1 CD4 untuk memproduksi IFN- γ yang berfungsi menghambat sel B mensintesis IgE, hal ini menunjukkan adanya gangguan fungsi dari sitokin. 2 Pada pasien DA terdapat reseptor cutaneous lymphocyte antigen dipermukaan sel Th2 menarik sel radang kekulit. Jadi kelainan imunologi yang utama pada DA berupa pembentukan IgE yang berlebihan, sehingga memudahkan terjadinya hipersensitifitas tipe anafilaksis, gangguan regulasi sitokin dan penurunan delayed hypersensitivity. 1-3

2.1.3.3 Penurunan fungsi pertahanan kulit