46
BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN
3.1 Parameter Simulasi
Pada penelitian ini, penulis sudah menentukan parameter-parameter jaringan yang akan digunakan. Parameter-parameter ini bersifat konstan dan
akan digunakan pada setiap pengujiannya. Parameter penelitian terdapat pada tabel di bawah ini :
Parameter Nilai
Routing Protokol DSDV
Protokol Model TCP RENO
Jumlah Node 40,60,80
Kecepatan Node 2 mps dan 5 mps
Mobility Type RandomWPMobility
Send Byte 500 MB
Jumlah Koneksi 1 Koneksi TCP
Pause Time 2 s
Waktu Simulasi 1000 Detik
47 Area
1000 x1000 Tabel 3.1 Parameter Jaringan
3.2 Skenario Simulasi
Beberapa skenario digunakan dalam analisis unjuk kerja TCP Reno menggunakan protokol DSDV ini. Pembentukan skenario dasar ini dengan
luas area 1000 m x 1000 m, kecepatan 2 mps dan 5 mps dengan satu koneksi tcp, dan jumlah node yang digunakan 40, 60, 80 menggunakan Random Way
Point Mobility. NO
Jumlah Node Area
Simulasi Kecepatan
1 40
1000m x 1000m
2 mps 2
60 1000m x
1000m 2 mps
3 80
1000m x 1000m
2 mps Tabel 3.2 Skenario Satu
Pada skenario selanjutnya menambahkan kecepatan menjadi 5 mps. NO
Jumlah Node Area
Simulasi Kecepatan
1 40
1000m x 1000m
5 mps 2
60 1000m x
1000m 5 mps
3 80
1000m x 1000m
5 mps Tabel 3.3 Skenario Dua
3.3 Parameter Kinerja
Ada tujuh parameter kinerja dalam penelitian tugas akhir ini :
48 a.
Average CWND Congestion Window atau CWND adalah variable pada TCP yang
membatasi jumlah data yang boleh dikirim pada sebuah jaringan. Congestion window ini dikelola oleh sender.
b. Average Throughput
Throughput adalah rata-rata data yang dikirim dalam suatu jaringanper satuan waktu ke terminal tertentu dalam suatu jaringan, dari
satu node ke node yang lain, biasa diekspresikan dalam satuan bit per second bps, byte per second Bps atau packet per second pps.
Throughput merujuk pada besar data yang di bawa oleh semua trafik jaringan, tetapi dapat juga digunakan untuk keperluan yang lebih
spesifik. Throughput akan semakin baik jika nilainya semakin besar.
Besarnya throughput akan memperlihatkan kualitas dari kinerja protokol routing tersebut. Karena itu throughput dijadikan sebagai
indikator untuk mengukur performansi dari sebuah protokol. c.
Average Overhead Ratio Overhead ratio adalah ratio antara banyaknya jumlah control
message oleh protokol routing dibagi dengan jumlah paket bit yang diterima. Jika nilai overhead ratio rendah maka dapat dikatakan bahwa
protokol routing tersebut memiliki kinerja yang cukup baik dalam hal pengiriman paket. Rumus untuk menghitung overhead ratio :
49 �
ℎ � � � = total bit
�� total TCP bit data yang diterima
d. Average RTO
RTO atau Request Timed Out adalah pada saat komputer server tidak merespon permintaan koneksi dari klien setelah beberapa lama atau
jangka waktu timeout tidak menentu. e.
Average Control Message Pesan yang di broadcast oleh suatu node secara berkala untuk
memulai mendeteksi hubungan atau menjaga hubungan dengan node tetangganya yang berada disekitarnya
3.4 Topologi Jaringan