13
2.2.1 Table Driven Routing Protokol Proaktif Routing Protokol
Pada Table Driven Routing Protokol Proaktif Routing Protokol masing-masing node akan memiliki table routing yang
lengkap. Dimana sebuah node akan mengetahui semua rute ke node lain yang berada dalam jaringan tersebut. Setiap node secara berkala
akan melakukan proses update tabel routing yang dimilikinya, sehingga perubahan topologi jaringan dapat diketahui setiap interval
waktu tertentu tanpa harus meminta dari node lainnya. Node terus menerus mencari informasi routing dalam jaringan, sehingga ketika
dibutuhkan route tersebut sudah tersedia. Proaktif routing protokol memiliki latency yang rendah,
namun mengalami routing overhead yang tinggi. Hal ini disebabkan karena setiap node secara berkala bertukar control messages dan
informasi routing tables supaya memelihara jalur ke setiap node yang aktif agar jaringan tetap up-to-date. Setiap node harus
memelihara satu atau lebih routing tables untuk menyimpan informasi routing. Ketika terjadi perubahan topologi jaringan maka
informasi routing harus diupdate oleh setiap node. Jika sebuah node dalam jaringan tidak pernah menggunakan jalur yang ada, hal ini
sama saja dengan membuang resources dan bandwith untuk proses yang tidak perlu.
14
2.2.2 On Demand Routing Protokol Reaktif Routing Protokol
Pada On Demand Routing Protokol Reaktif Routing Protokol, proses pencarian rute hanya akan dilakukan ketika
dibutuhkannya komunikasi antara node sumber dengan node tujuan. Tabel routing yang dimiliki sebuah node berisi informasi rute ke
node tujuan saja. Reaktif routing protokol melakukan pencarian jalur dan penyediaan jalur dengan menggunakan set sof control packet
yang khusus seperti RREQ Route Request, RREP Route Reply dan RERR Route Error. Ketika sebuah node ingin berkomunikasi
dengan node lainnya dalam sebuah jaringan, maka node sumber akan memulai tahap pencarian jalur dengan cara mengirimkan
packet RREQ ke node tetangganya setiap kali transmisi diperlukan. Mekanisme pencarian jalur dilakukan berdasar pada flooding
algorithm sebuah node akan mem-broadcast packet ke semua node tetangganya dan node perantara akan meneruskan packet itu ke
tetangga mereka, teknik ini akan berulang-ulang hingga mencapai node tujuan. Jika node tetangganya adalah node tujuan, maka akan
dibalas dengan paket RREP ke node sumber, dengan demikian maka packet RREQ dari node sumber akan diakui. Jika node tetangganya
bukan node tujuan, maka packet RREQ akan diteruskan hingga diterima oleh node tujuan. Jika terjadi kesalahan pada link, maka
packet RERR akan dikirimkan ke node sumber.
15 Reaktif routing protokol mempunyai latency yang tinggi
namun kecil akan routing overhead. Hal ini disebabkan karena jalur belum ditentukan, sehingga sebuah node harus memulai tahap
proses pencarian jalur. Setelah jalur tersedia, maka jalur akan dipelihara sampai jalur tersebut tidak lagi dibutuhkan.
2.2.3 Hybrid Routing Protokol