Congestion Avoidance Fast Retransmit

37 tidak menerima ACK. Saat cwnd lebih besar atau sama dengan nilai ssthresh, koneksi memasuki fase congestion avoidance. Jika kapasitas jaringan dapat dipenuhi sebelum cwnd lebih besar dari ssthresh, makagateway akan memberi sinyal kongesti dengan membuang segmen yang tidak tertampung pada gateway dan TCP akan memasuki fase retransmit setelah tiga ACK duplikat dikirimkan.Pada fase inisialisasi Slow start semacam ini terlihat bahwa nilai CongWin meningkat dua kali lipat setiap RTT.

2.4.6 Congestion Avoidance

Transmission rate akan meningkat sesuai dengan fase slow start, sampai terdeteksi paket yang hilang atau receiver advertised window rwnd yang terbatas, atau slow start threshold sshthresh telah tercapai. Nilai awal dari sshthresh ditetapkan dengan nilai yang besar, dan nilai sshthresh akan dikurangi jika terjadi congestion. Jika terjadi paket yang hilang, maka TCP akan mengasumsikan bahwa telah terjadi congestion dan akan mengambil langkah – langkah untuk mengurangi beban dari jaringan. Langkah yang diambil ini bergantung pada fase congestion avoidance TCP. Setelah sshthresh tercapai, TCP akan berubah dari algoritma slow start ke phase congestion avoidance linear growth. Pada point ini, window size akan meningkat sebesar 1 segmen untuk setiap RTT. Meskipun algoritma ini disebut dengan slow start, tetapi peningkatan 38 congestion window cukup agresif, lebih agresif dari phase congestion avoidance. Gambar 2.14CongestionAvoidance Pada fase congestion avoidance prosesnya dapat digambarkan seperti laju pertumbuhan linear, sedangkan pada fase slow-start prosesnya dapat digambarkan seperti laju pertumbuhan eksponensial.

2.4.7 Fast Retransmit

Fast Retransmit merupakan peningkatan terhadap TCP dalam rangka mengurangi waktu tunggu oleh pengirim sebelum me- retransmit segmen yang loss. TCP pengirim akan menggunakan pencatat waktu untuk mengetahui segmen yang hilang. Jika acknowledgement tidak diterima untuk segmen tertentu dalam jangka waktu tertentu fungsi yang menentukan estimasi round trip delay time, maka pengirim akan menggangap segmen tersebut 39 hilang dalam jaringan dan akan dilakukan retransmit untuk segmen yang hilang. Duplikat acknowledgement merupakan dasar untuk mekanisme fast retransmit, yang akan bekerja sebagai berikut : setelah menerima paket misalnya paket dengan sequence number 1, maka penerima akan mengirimkan acknowledgement dengan menambahkan 1 pada sequence number yaitu sequence number 2, yang berarti bahwa penerima sudah menerima paket dengan sequence number 1 dan mengharapkan paket dengan sequence number 2 dari pengirim. Kemudian diasumsikan bahwa ketiga paket selanjutnya hilang. Sementara itu, penerima akan menerima paket dengan sequence number 5 dan 6. Setelah menerima paket dengan sequence number 5, penerima akan mengirimkan acknowledgement tapi hanya untuk paket dengan sequence number 2. Ketika penerima menerima paket dengan sequence number 6, penerima akan mengirimkan acknowledgement tapi hanya untuk paket dengan sequence number 2. Karena pengirim menerima lebih dari 1 acknowledgement untuk paket dengan sequence number yang sama dalam hal ini paket dengan sequence number 2. Hal ini disebut dengan duplikat acknowledgement. Peningkatan pada fast retransmit akan bekerja sebagai berikut : jika pengirim TCP menerima sejumlah acknowledgement tertentu yang sama sebanyak 3 kali, pengirim dapat mengasumsikan 40 bahwa paket dengan sequence number yang lebih tinggi akan di- drop dan bukan tiba karena rusak. Pengirim akan melakukan retransmit paket yang diduga di-drop sebelum menunggu batas retransmission timer berakhir. Gambar 2.15Fast Retransmit dan Fast Recovery

2.5 TCP RENO

TCP Reno merupakan TCP yang dirancang oleh Van Jacobson, TCP Reno ini memiliki empat fase untuk menangani congestion control :

2.5.1 Slow Start

Slow start merupakan fase pertama TCP pada setiap awal sambungan koneksi dan setiap kali packet terdeteksi loss. Proses fase Slow start :