3. Secara kultural pengembangan Ancient Track One di Desa Wisata Bedulu dan Desa Buruan. Konsep yang dikembangkan dengan adanya
Ancient Track One di Desa Wisata Bedulu dan Desa Buruan dapat
diterima oleh masyarakat lokal serta mampu beradaptasi dengan budaya wisatawan yang cukup berbeda tourist culture.
4. Secara ekonomis menguntungkan, artinya pengembangan Ancient Track One
di Desa Wisata Bedulu dan Desa Buruan yang diperoleh dari kegiatan atraksi wisata tersebutr mampu mensejahterakan
masyarakat lokal.
2.2.3 Konsep Desa Wisata
Desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan
masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku Nuryanti,1993:89. Penetapan suatu desa sebagai desa wisata harus memiliki
persyaratan-persyaratan antara lain memiliki objek-objek yang menarik untuk ditawarkan
attractions, mudah dijangkau
dengan alat transportasi accessibilities,
dan tersedia sarana pariwisata amenities seperti akomodasi, restoran atau rumah makan sehingga perlu adanya dukungan dari masyarakat dan
aparat desa, serta keamanan desa tersebut terjamin. Desa Wisata adalah dimana sekelompok kecil wisatawan tinggal dalam
atau dekat dengan suasana tradisional, biasanya di desa-desa yang terpencil dan belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat Inskeep, 1991:75.
Maksud dari pengertian di atas adalah Desa Wisata merupakan suatu tempat yang
memiliki ciri dan nilai tertentuyang dapat menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan dengan minat khusus terhadap kehidupan pedesaan. Hal ini
menunjukkan bahwa daya tarik utama dari sebuah Desa Wisata adalah kehidupan warga desa yang unik dan tidakdapat ditemukan di perkotaan.
“Village Tourism, where small groups of tourist stay in or near traditional, often remote villages and learn about village life
and the local environment.”Inskeep, 1991
:75.
Pengembangan desa wisata diharapkan benar-benar mencerminkan suasana pedesaan. Oleh karena itu, konsep penggalian produk desa wisata
diarahkan pada pengembangan interaksi budaya dari manusia ke manusia, dan dari manusia kealam desa. Dengan demikian, beragam atraksi wisata yang dapat
dikembangkan antara lain kegiatan persawahan, ladang, kegiatan kesenian desa, kegiatan olah raga, kegiatan upacara, dan kegiatan-kegiatan lain seperti meditasi,
pembangunan rumah, serta kegiatan adat lainnya. Dari berbagai definisi tersebut, pengembangan desa wisata lebih
memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh suatu desa. Dalam penyediaan fasilitas wisata juga harus mencerminkan
lingkungan pedesaan. Akan tetapi,
pengembangan suatu desa wisata bukan hanya menyajikan potensi desa sebagadaya tarik wisata. Aspek-aspek lain yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat lokal juga harus mendapat perhatian. Masyarakat sebagai bagian dari struktur suatu desa memiliki peran penting dalam keberlanjutan desa wisata.
Dalam pengembangan desa wisata masyarakat seringkali tidak diberikan kesempatan untuk berpartisipasi, sehingga kurang memberikan apresiasi.
Kehidupan tradisional dengan berbagai tradisi unik menjadi daya tarik unggulan
dalam pengembangan beberapa desa wisata. Sebagai daya tarik wisata memang kehidupan tradisional eksistensinya perlu dijaga dan dilestarikan. Namun disisi
lain, perkembangan jaman akan dapat mempengaruhi nilai ketradisionalan.
2.2.4 Konsep Wisata Situs Purbakala