Konsep Potensi Wisata dan Daya Tarik Wisata

Oka 2011, juga melakukan evaluasi perkembangan destinasi evaluasi dilakukan terhadap perkembangan wisata bahari di Pantai Sanur. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi perubahan motivasi wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata bahari, terjadi pencemaran lingkungan, serta terjadinya permasalahan sosial. Evaluasi dilakukan dengan cara meneliti faktor-faktor yang menarik wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata bahari di Pantai Sanur, meneliti karakteristik Pantai Sanur dalam menunjang kegiatan wisata bahari dan menganalisis langkah-langkah yang dilakukan untuk menciptakan wisata bahari berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan analisis deskriptif kualitatif dengan peneliti sebagai alat penelitiannya. Artinya penelitian ini mengunakan instrumen kunci dalam pengumpulan data yang dilakukan dengan metode observasi, menyebarkan lembar pertanyaan terstruktur serta wawancara mendalam in-depth interview.

2.2 Konsep

Ada lima konsep yang akan dijelaskan pada subbab ini yaitu, Potensi dan daya tarik wisata, Desa Wisata, Wisata Alternatif, dan Wisata Purbakala Heritage Tourism dan Pariwisata Berbasis Masyarakat Community Based Tourism yang uraian dari masing-masing konsep tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

2.2.1 Konsep Potensi Wisata dan Daya Tarik Wisata

Potensi wisata adalah berbagai sumber daya yang terdapat di sebuah daerah tertentu yang bisa dikembangkan menjadi atraksi wisata. Potensi wisata adalah berbagai sumber daya yang dimiliki oleh suatu tempat dan dapat dikembangkan menjadi suatu atraksi wisata tourist attraction yang dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi dengan tetap memperhatikan aspek-aspek lainnya Pendit 1999: 21. Undang Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan: Pasal 1 Ayat 5 menyatakan bahwa Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Sementara dalam Bab I, pasal 10, disebutkan kawasan strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pada Pasal 1 ayat 5 menyebutkan bahwa Daya Ta rik Wisata DTW adalah “segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran ata u tujuan kunjungan wisatawan.” Daya tarik merupakan fokus utama dari industri pariwisata Ismayanti, 2010. Daya tarik wisata harus dikelola sedemikian rupa agar keberlangsungan dan kesinambungannya terjamin. Daya tarik wisata dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu: pertama, daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam, serta flora dan fauna; dan kedua, daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, seni budaya dan tempat hiburan. Menurut Sunaryo 2013:35, terkait dengan daya tarik wisata dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik wisata minat khusus. Daya tarik wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budi daya. Pada umumnya daya tarik ini lebih banyak berbasis pada keindahan dan keunikan yang tersedia di alam. Potensi daya tarik wisata alam dapat dibagi menjadi empat kawasan yaitu flora dan fauna, keunikan dan kekhasan ekosistem, gejala alam dan budidaya sumber daya alam. Daya tarik wisata budaya adalah daya tarik wisata yang berbasis pada hasil karya dan hasil cipta manusia seperti museum, peninggalan sejarah, upacara adat,seni pertunjukan dan kerajinan. Daya tarik wisata khusus adalah daya tarik wisata yang dikembangkan dengan lebih banyak berbasis pada akativitas pemenuhan keinginan wisatawan secara spesifik. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunyai minat atau motivasi khusus seperti berburu, mendaki gunung, arung jeram, agrowisata, pengamatan satwa tertentu dan aktivitas-aktivitas wisata minat khusus lainnya yang biasanya terkait dengan hobi atau kegemaran wisatawan. Suwantoro 2004:36, menyatakan bahwa daya tarik suatu objek wisata didasarkan atas beberapa hal di antaranya adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih, adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya, adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka, adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir serta objek wisata yang mempunyai daya tarik yang tinggi baik alam maupun budaya. Daya tarik wisata merupakan salah satu unsur yang berpengaruh dalam pengembangan destinasi pariwisata. Jackson dalam Pitana dan Gayatri, 2005:101, menyatakan perkembangan suatu daerah menjadi destinasi wisata dipengaruhi oleh beberapa hal penting, di antaranya: Attractive to client menarik untuk klien, Facilities and attractions fasilitas dan atraksi, Geographic location lokasi geografis, Transport link transportasi, Political stability stabilitas politik, Healthy environment lingkungan yang sehat, No government restriction tidak ada larangan atau batasan pemerintah. Dari ketujuh unsur tersebut, atraksi atau daya tarik merupakan faktor yang utama yang didukung oleh faktor-faktor lain. Atraksi dalam hal ini daya tarik merupakan komponen yang sangat vital. Seperti yang diungkapkan oleh Gunn dalam Pitana dan Gayatri, 2005:102; the attractions represent the most important reasons for travel to destinations Atraksi atau daya tarik memegang peranan yang sangat penting, oleh karena itu suatu tempat wisata destinasi harus memiliki keunikan yang bisa menarik wisatawan. Fasilitas-fasilitas pendukung lainnya juga harus dipenuhi sehingga wisatawan menjadi betah dan rela menghabiskan waktu di tempat tersebut. Pembangunan daya tarik wisata dapat dilakukan oleh pemerintah, badan usaha maupun perseorangan maka dapat dikatakan bahwa daya tarik dan daya tarik wisata adalah Segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang mau berkunjung Yoeti, 1997 : 161-3. Adapun hal-hal tersebut antara lain: 1 Benda-benda yang tersedia di alam natural amenities berupa iklim, berbentuk pemandangan alam, flora, fauna, hutan belukar, sumber air mineral, pusat-pusat kesehatan seperti air panas. 2 Hasil ciptaan manusia man made supply berupa peninggalan sejarah, kebudayaan dan keagamaan. 3 Tata cara hidup masyarakat the way of life berupa adat istiadat, dan kebiasaan hidup masyarakat Yoeti, 2008:242. Ada lima syarat yang harus dipenuhi oleh suatu daerah atau daya tarik tujuan wisata menurut Yoeti, 2008:242. yaitu: 1 Something to see Daerah atau tempat tersebut harus ada daya tarik dan daya tarik wisata yang berbeda dengan yang dimiliki oleh daerah lain atau daya tarik khusus untuk dapat dilihat atau dinikmati oleh wisatawan. 2 Something to do Selain banyak dapat dilihat dan disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi atau sesuatu yang dapat dilakukan di tempat tersebut. 3 Something to buy Tempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja shopping terutama barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat, selain itu juga tersedia pula sarana- sarana pendukung atau pembantu lainnya. 4 Something to Share Sebuah kegiatan atraksi wisata yang dilakukan oleh wisatawan berdampak kepada informasi serta pengalaman yang mereka dapatkan sehingga hal tersebut dapat diinformasikan yang tentu berguna bagi wisatawan lainnya 5 Something to Learn Sebagai media pembelajaran baru sehingga memberikan informasi atau pengalaman yang lebih kepada wisatawan terhadap suatu objek atau daya tarik wisata yang dikunjungi Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik orang untuk berkunjung sehingga yang di dapatkan ketika berkunjung ialah keindahan dan kelestarian alamnya maupun keindahan budaya sejarah di Desa Wisata Bedulu dan Desa Buruan, Kabupaten Gianyar.

2.2.2 Konsep Pariwisata Alternatif