Teori Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan

2.3.2 Teori Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan

Pariwisata berkelanjutan adalah sebuah proses dan sistem pembangunan pariwisata yang dapat menjamin keberlangsungan atau keberadaan sumber daya alam, kehidupan sosial-budaya dan ekonomi hingga generasi yang akan datang. Pada prinsipnya, pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang aktivitasnya tetap memperhatikan keseimbangan alam, lingkungan, budaya dan ekonomi agar pariwisata tersebut terus berlanjut. Maka pengelolaannya harus memberikan keuntungan secara ekonomi bagi seluruh pihak terkait baik itu pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat setempat. Pariwisata berkelanjutan merupakan terjemahan lebih lanjut dari pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan, menurut The World Commissions for Environmental and Development WCED didefinisikan sebagai: meeting the needs of the present, without compromising the ability of future generations to meet their own needs Pembangunan berkelanjutan menurut pemahaman WCED merupakan pembangunan yang dapat “menjamin pemenu han kebutuhan generasi sekarang tanpa mempertaruhkan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri” Arida, 2009 :16. Ada beberapa kriteria atau syarat yang harus dipenuhi agar kegiatan wisata dianggap berkelanjutan Sunaryo, 2013:40 yaitu pertama, mampu berlanjut secara lingkungan yaitu pembangunan pariwisata tidak menimbulkan efek negatif bagi ekosistem setempat. Selain itu, konservasi merupakan kebutuhan yang harusdiupayakan untuk melindungi sumberdaya alam dan lingkungan dari efek negatifkegiatan wisata environmentally sustainable. Kedua, secara sosial dan kultural dapat diterima yaitu mengacu kepada kemampuan masyarakat lokal untuk menyerap aktivitas pariwisata tanpa menimbulkan konflik sosial dan masyarakat lokal mampu beradaptasi dengan budaya wisatawan yang cukup berbeda socially and culturally acceptable. Ketiga, secara ekonomis menguntungkan dan layak, artinya keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pariwisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat economically viable. Keempat, memanfaatkan teknologi yang layak atau pantas untuk diterapkan di wilayah lingkungan tersebut technologically appropriate. Secara ringkas, pemahaman mengenai kegiatan pariwisata berkelanjutan dapat diGambarkan ke dalam model ilustrasi sebagai berikut: Gambar 2.2 Model ilustrasi parameter sustainable development Sumber: Sunaryo, 2013:45 Ilustrasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembangunan pariwisata berkelanjutan pada intinya berkaitan dengan usaha menjamin agar sumber daya alam, sosial dan budaya dengan menggunakan teknologi yang pantas dimanfaatkan untuk pembangunan pariwisata pada generasi ini agar dapat dinikmati untuk generasi yang akan datang. Seperti yang disebutkan dalam Piagam Pariwisata Berkelanjutan, bahwa Pembangunan pariwisata berkelanjutan, adalah pembangunan yang dapat didukung secara ekologis sekaligus layak secara ekonomi, juga adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat Sunaryo, 2013:58. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya terpadu dan terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup dengan cara mengatur penyediaan, pengembangan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya secara berkelanjutan. Penelitian ini, mengaplikasikan teori pembangunan pariwisata berkelanjutan untuk menganalisis kendala-kendala yang terjadi sebagai akibat pengembangan Ancient Track One di Desa Wisata Bedulu dan Desa Buruan. Konsep yang dikembangkan dengan adanya Ancient Track One di Desa Wisata Bedulu dan Desa Buruan merupakan bentuk dari pariwisata alternatif dengan menerapkan prinsip-prinsip pengembangan pariwisata budaya berbasis kerakyatan dan berkelanjutan.

2.3.3 Teori Pengembangan Destinasi Pariwisata.