adalah: 1.
Asam yang digunakan : 2 level H
2
SO
4
dan HCl 2.
Umur lumpur : 3 level 1 hari, 2 hari, 3 hari
3. pH campuran padatan dan asam
: 5 level 1; 1,5; 2; 2,5;3 Dengan menggunakan rancangan faktorial untuk 3 variabel dengan 3 replikasi, maka
akan didapatkan jumlah satuan percobaan sebanyak 2 x 3 x 5 x 3 = 90 satuan percobaan. Seluruh kombinasi level dari setiap variabel pada seluruh satuan
percobaan tersebut didapatkan dengan menggunakan program Minitab Realease 15. Tahap 2,
Hasil perolehan kembali alum dari lumpur yang paling tinggi digunakan sebagai koagulan pada proses jar test dengan menggunakan beberapa variasi dosis
sehingga diperoleh dosis yang optimal, dimulai dari dosis yang biasa digunakan pada IPA Deli Tua Lampiran D halaman 71. Hasil tersebut kemudian dibandingkan
dengan proses jar test yang menggunakan larutan alum yang dibuat dengan melarutkan tawas yang dibeli dari pabrik.
3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1 Penetapan kadar Alum di lumpur
Untuk menetapkan kadar alum di lumpur lakukan prosedur penelitian berikut: 1.
Tambahkan sampel dengan asam nitrat sampai pH mencapai dibawah 2. 2.
Pindahkan 1 mL sampel tersebut ke dalam beaker glass 100 mL, tambahkan 3 mL asam nitrat.
3. Panaskan beaker glass sampai sampel hampir kering, jangan sampai
mendidih.
Universitas Sumatera Utara
4. Dinginkan beaker glass dan tambahkan kembali 3 mL asam nitrat, tutup
beaker glass dengan penutup kaca dan panaskan kembali sampai sampel hampir kering.
5. Tambahkan 25 mL HCl 1:1
6. Hangatkan beaker glass dan tambahkan 5 mL larutan NaOH.
7. Pindahkan sampel ke dalam beaker glass ukuran 500 mL tambahkan
aquadess sampai volumenya mencapai 500 mL sambil diatur pH mencapai 4
8. Periksa kandungan alum yang terdapat di sampel dengan menggunakan
alat spektrofotometer HACH tipe P 2800
3.4.2 Perolehan Kembali alum
Perolehan kembali alum dari lumpur dapat dianalisa dengan prosedur berikut: 1.
Ukur TSS dari sampel yang diambil dari saluran inlet lumpur ke sludge lagoon.
2. Bagikan sampel tersebut ke dalam tiga wadah dan beri label 1 hari, 2
hari dan 3 hari. 3.
Ambil sampel yang berlabel 1 hari. 4.
Pisahkan lumpur dari cairannya dan dikeringkan di dalam oven dengan temperature 105
o
C selama 1 jam, periksa kadar alum di dalam padatan. 5.
Padatan yang telah dikeringkan dicampurkan dengan asam sulfat 1 N dengan 5 variasi pH campuran, 1;1,5;2;2,5 dan 3
6. Setelah kondisi pH tercapai, lakukan pemeriksaan kandungan alum
Universitas Sumatera Utara
pada supernatan dengan cara berikut: 7.
Pipet 0,01 mL sampel dan encerkan menjadi 50 mL 8.
Tambahkan ascorbic acid 1 pillow, aduk sampai larut, kemudian tambahkan aluver 3 reagent dan aduk sampai larut hingga larutan
berwarna merah, biarkan selama 3 menit. 9.
Larutan dibagi 2 bagian dan masukkan masing-masing 25 mL ke cuvet. Cuvet 1 sebagai blanko ditambahkan bleaching 3 reagent lalu diaduk
selama 30 detik, biarkan selama 15 menit. 10.
Ukur cuvet 1 blanko pada alat spektrofotometer HACH P2800. Tetapkan nilai 0 nol pada alat spektrofotometer, kemudian masukkan
cuvet kedua ke dalam spektrofotometer, catat hasilnya 11.
Ulangi kegiatan g sampai j untuk seluruh sampel. 12.
Ulangi kegiatan e dan f untuk pencampuran asam klorida 13.
Ulangi kegiatan d sampai g untuk sampel umur lumpur 2 dan 3 hari
3.4.3. Jar Test Prosedur pelaksanaan jar test adalah sebagai berikut: