perbandingan tingkat perolehan kembali alum dengan menggunakan kedua jenis asam ini. Selain itu juga dapat dilakukan perbandingan efektifitas koagulan yang dihasilkan
di dalam proses penjernihan air.
1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat dibuatkan suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Asam mana yang lebih efektif digunakan untuk memperoleh kembali
alum dari lumpur yang dihasilkan dari proses penjernihan air di IPA Deli Tua, H
2
SO
4
atau HCl. 2.
Seberapa efektif alum yang diperoleh kembali dari lumpur tersebut digunakan sebagai koagulan pada proses penjernihan air dibandingkan
alum dari larutan tawas.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui persentase alum yang diperoleh kembali dari lumpur yang dihasilkan pada proses penjernihan air di IPA Deli tua, untuk masing-
masing proses dengan penambahan asam sulfat dan asam klorida . 2.
Mengetahui efektifitas alum yang dihasilkan pada butir 1 di atas dalam proses koagulasi-flokulasi dibandingkan dengan larutan alum yang
dibuat dengan cara melarutkan tawas di dalam air.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:
Universitas Sumatera Utara
1. Bahan masukan berupa informasi teknologi alternatif dalam
pengelolaan lumpur proses penjernihan air. 2.
Bahan masukan bagi IPA Deli Tua PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara dalam mengatasi keterbatasan lahan penampungan akhir lumpur.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium IPA Deli Tua PDAM Tirtanadi. Bahan yang digunakan adalah lumpur yang dihasilkan dari proses penjernihan air di IPA
Deli Tua yang diambil pada saluran pembuangan lumpur ke kolam penampungan lumpur. Lumpur yang dibuang melalui saluran pembuangan lumpur ini merupakan
campuran lumpur yang berasal dari unit clarifier dan filtrasi. Variabel yang diamati adalah:
1. Umur lumpur 1, 2 dan 3 hari, yang diambil dalam waktu bersamaan
2. Asam yang digunakan H
2
SO
4
1 N dan HCl 1N 3.
pH larutan 1; 1,5; 2,; 2; 2,5; 3 Parameter uji adalah konsentarasi alum yang berhasil diperoleh kembali dari
lumpur dan efektifitas alum tersebut sebagai koagulan. Untuk mengetahui efektifitas alum yang diperoleh kembali dari lumpur, dilakukan pembandingan hasil jar test
yang menggunakan alum yang diperoleh kembali dari lumpur dengan hasil jar test yang menggunakan alum dari larutan tawas dengan dosis dimulai dari 30 ppm atau
disesuaikan dengan turbiditas air baku hingga diperoleh dosis optimum dalam hal penurunan turbiditas air baku.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Umum