hal ini adalah mereka yang sama-sama beragama Islam, tetapi aliran dan kepentinganya dalam membangun budaya Sasak di Lombok berbeda.
Dari segi agama, sesungguhnya identitas mereka adalah sama yaitu sama- sama beragama Islam dan berpegang pada Alquran, tetapi dari segi budaya
mereka mempunyai kepentingan yang berbeda karena simbol budaya agama Islam adalah budaya Arab. Perbedaan dalam membangun budaya inilah yang
sering mengarah pada pergulatan yang dapat disebut dengan pergulatan identitas. Dikatakan demikian karena pergulatan di antara mereka yang beragama Islam
adalah pergulatan dalam pemanfaatan simbol-simbol agama. Pergulatan tersebut berdampak pada pergulatan berbagai macam identitas
yang ada di Lombok, yaitu mulai dari identitas pribadi, identitas kelompok, identitas etnis, identitas budaya sampai pada agama. Pergulatan yang sangat
kompleks ini telah mencerminkan Pulau Lombok sebagai wilayah budaya yang penuh dengan konflik. Untuk memahami pergulatan identitas dan munculnya
kegiatan rekonstruksi wayang orang Sasak, maka tujuan penelitian ini dapat
dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
1.3.1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil rekonstruksi Wayang Orang Darma Kerti Dusun Batu Pandang, baik dari segi cerita yang
digunakan, tokoh-tokoh yang ditampilkan, merupakan nilai-nilai yang ingin direpresentasikan. Penelitian ini juga ingin mengetahui harapan-harapan
masyarakat Sasak terhadap kebangkitan kesenian tradisional sebagai identitas
Sasak. Orientasi masyarakat Sasak untuk berkesenian didorong oleh keinginan untuk mempertahankan identitas, ternyata mendapatkan hambatan-hambatan dari
firkoh-firkoh baru di Mataram, Lombok. Selanjutnya penelitian ini ingin menemukan nilai-nilai yang ditampilkan
dalam rekonstruksi Wayang Orang Darma Kerti Dusun Batu Pandang sebagai sebuah sinkritisme antara nilai kearifan lokal yaitu tradisi wetu telu dengan nilai
agama Islam yang berkembang di Lombok. Tradisi wetu telu merupakan kearifan lokal yang telah diwarisi secara turun temurun dan membentuk prilaku orang
Sasak dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini juga ingin mengetahui rekonstruksi
Wayang Orang Darma Kerti Dusun Batu Pandang merupakan
salah satu bentuk resistensi untuk membangun kesenian tradisional sehingga tidak ada lagi seni tradisional sebagai produk budaya Sasak yang terpinggirkan.
Melalui penelitian ini akan dapat dipahami adanya kepentingan ideologi tertentu di balik rekonstruksi Wayang Orang Darma Kerti Dusun Batu Pandang
itu dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesenian tradisional Sasak. Pada akhirnya penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan sebuah disertasi dalam
rangka memenuhi tugas-tugas akademik sebagai mahasiswa Program S3 Kajian Budaya Universitas Udayana.
1.3.2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ideologi yang ada di balik rekonstruksi Wayang Orang Darma Kerti, Dusun Batu Pandang itu
di UPTD Taman Budaya Mataram, Lombok. Tujuan penelitian ini juga terkait
dengan latar belakang munculnya wayang orang di Lombok, dan dipilihnya Wayang Orang Darma Kerti Dusun Batu Pandang untuk direkonstruksi. Untuk
mengetahui ideologi di balik rekonstruksi tersebut, maka penelitian ini juga ingin mengetahuai gambaran sejarah tentang perkembangan agama dan budaya Sasak
yang telah menjadi tradisi Sasak. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui proses rekonstruksi
Wayang Orang Darma Kerti Dusun Batu Pandang, mulai dari dipilihnya
Wayang Orang Darma Kerti itu sampai pada implemetsinya sebagai sebuah seni pertunjukan. Disamping untuk mengetahuai ideologi dan proses rekonstruksi
itu maka penelitian ini juga ingin mengetahuai kebutuhan masyarakat Lombok terhadap identitas Sasak sebagai ciri khas masyarakat Lombok di dalam wilayah
budaya Indonesia. Salah satu penciri identitas Sasak adalah seni pertunjukan wayang orang yang ceritanya bersumber dari Serat Menak. Penelitian ini juga
bertujuan untuk menggali nilai-nilai dalam seni pertunjukan Wayang Orang Darma Kerti Dusun Batu Pandang, yang bermakna untuk mewujudkan identias
Sasak. Di samping itu penelitian ini juga ingin mengetahui implikasi
rekonstruksi Wayang Orang Darma Kerti Dusun Batu Pandang terhadap
masyarakat Sasak. Rekonstruksi wayang orang itu dapat menyadarkan
pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya seni tradisional sebagai sumber kreativitas dalam membangun kesejahteraan masyarakat Sasak.
1.4. Manfaat Penelitian .