Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

41

2.3 Kerangka Konseptual

Struktur aset menggambarkan jumlah aset tetap yang dimiliki perusahaan untuk dapat dijadikan sebagai jaminan ketika perusahaan ingin menggunakan hutang. Menurut Brigham dan Houston 2011:188 Perusahaan dimana asetnya memadai untuk digunakan sebagai jaminan pinjaman cenderung akan cukup banyak menggunakan utang. Aset umum dapat digunakan oleh banyak perusahaan dapat menjadi jaminan yang baik, sementara tidak untuk aset dengan tujuan khusus. Struktur aset perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan hutang perusahaan terutama bagi perusahaan yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah yang besar. Aktiva tetap tersebut dapat dijadikan sebagai jaminan oleh manajer kepada kreditor sehingga manajer dapat memperoleh pinjaman dengan mudah.Penelitian yang dilakukan oleh Yeniatie dan Destriana 2010 mengatakan bahwa struktur aset mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan hutang. Penelitian yang dilakukan oleh Surya dan Rahayuningsih 2012 juga mengatakan bahwa struktur aset mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan hutang. Sultera, et al.,2010 juga menyatakan bahwa struktur aset mempunyai pengaruh positif terhadap kebijakan hutang. Steven dan Lina 2011 juga menyatakan hal yang sama. Dengan demikian struktur aset berpengaruh kebijakan hutang. Profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen Syahyunan, 2013:92. Basic Earning Power BEP termasuk di dalam rasio profitabilitas. BEP menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari Universitas Sumatera Utara 42 aset perusahaan, sebelum pengaruh pajak dan leverage. Semakin tinggi profit diperoleh perusahaan maka akan semakin kecil penggunaan hutang yang digunakan dalam pendanaan perusahaan karena perusahaan dapat menggunakan internal equity yang diperoleh dari laba ditahan terlebih dahulu Brigham dan Houston, 2012:148. Apabila kebutuhan dana belum tercukupi, perusahaan dapat menggunakan hutang. Yeniatie dan Destriana 2010. Penelitian yang dilakukan oleh Surya dan Rahayunungsih pada tahun 2012 mengatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang. Besar kecilnya perusahaan sangat berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh pinjaman dari pihak ketiga. Perusahaan besar yang telah terdiversifikasi, lebih mudah untuk memasuki pasar modal. Menerima penilaian kredit lebih tinggi dari bank komersial untuk hutang –hutang yang diterbitkan dan membayar tingkat bunga lebih rendah pada hutangnya. Salah satu alasannya adalah perusahaan lebih mudah menerima pinjaman karena nilai aktiva yang dijadikan jaminan lebih besar serta tingkat kepercayaan bank juga lebih tinggi Soesetio 2012 di dalam Dennys Surya dan Deasy Ariyanti Rahayuningsih 2012. Pada penelitianNarita 2012, mengatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang.Maka dengan demikian ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Umur perusahaan digunakan untuk mengetahui seberapa lama perusahaan telah didirikan. Ini dapat dikaitkan dengan kemampuan untuk memperoleh pinjaman dari Universitas Sumatera Utara 43 pihak ke tiga. Jika perusahaan yang telah lama berdiri ingin meminjam, maka pihak ke tiga akan merasa lebih yakin karena perusahaan tersebut kemungkinan dapat membayar pinjaman tepat waktu dan aset perusahaan yang dimiliki juga besar. Pada penelitian Ezoha 2008 bahwa umur perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang.Maka dengan demikian umur perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka kerangka konseptual dari penelitian ini adalah: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.3 Hipotesis Penelitian