Pecking Order Theory Teori Kebijakan Hutang

29 perusahaan maka akan semakin besar pula aktivitasnya. Dengan demikian, ukuran pe- rusahaan juga dapat dikaitkan dengan total penjualan yang dimiliki oleh perusahaan.

2.1.7 Umur Perusahaan

Umur perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan didirikan. Perusahaan tua akan lebih dipercayai untuk mendapatkan pinjaman dari pihak ke tiga Ezoha:2008. Semakin tua umur perusahaan maka pihak ke tiga akan lebih mempercayai perusahaan tersebut.

2.1.8 Teori Kebijakan Hutang

1. Pecking Order Theory

Menurut Myers 1984 di dalam Syahyunan 2013:228, pecking order theory menyatakan bahwa “Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan dengan profitabilitas tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah”. Menurut Myers yang dikutip oleh Smart, Megginson, dan Gitman 2004, terdapat skenario urutan dalam memilih sumber pendanaan, yaitu: a. Perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari dalam atau pendanaan internal daripada pendanaan eksternal. b. Jika pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan memilih pertama kali mulai dari sekuritas yang paling aman. c. Terdapat kebijakan dividen yang konstan. Universitas Sumatera Utara 30 d. Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya kebijakan dividen yang konstan dan fluktuasi dari tingkat keuntungan, serta kesempatan investasi, maka perusahaan akan mengambil portofolio investasi yang lancar tersedia. Pecking order theory tidak mengindikasikan target struktur modal.Pecking order theory menjelaskan urutan pendanaan.Dimana kebutuhan dana ditentukan oleh investasi. Pecking order theory ini dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan tinggi justru mempunyai tingkat hutang relatif kecil. Syahyunan, 2013:228. 2. Trade off Theory Teori trade-off merupakan teori penjelasan struktur modal ditentukan berdasarkan keseimbangan antara manfaat dan biaya yang ditimbulkan oleh kebijakan hutang Laksana: 2009 dalam Surya dan Rahayuningsih : 2012.Trade off theory dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan agency costs dan biaya kesulitan keuangan financial distress tetapi tetap mempertahankan asumsi efesiensi pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang. Trade off theory mempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan struktur modal Syahyunan, 2013:228. Universitas Sumatera Utara 31 3. Teori Keagenan Teori keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih principal pemilik menyewa orang lain agen untuk melakukan beberapa jasa untuk kepentingan mereka dengan mendelegasikan beberapa wewenang untuk membuat keputusan agen. Dalam teori ini Jensen dan Meckling ingin menunjukkan bahwa, siapa pun yang mengeluarkan biaya pengawasan, biaya tersebut pada akhirnya ditanggung oleh pemegang saham. Semakin besar kemungkinan biaya pengawasan, semakin tinggi biaya bunga, dan semakin rendah nilai perusahaan bagi para pemegang sahamnya, jika semua hal lainnya dianggap tetap Horne dan Wachowicz, 2007:244 . Penyebab konflik antara manajer dengan pemegang saham adalah dalam hal pengambilan keputusan pendanaan. Para pemegang saham hanya peduli terhadap risiko sistematik dari saham perusahaan, karena mereka melakukan investasi pada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Sedangkan manajer sebaiknya lebih peduli pada risiko perusahaan secara keseluruhan Yeniatie Destriana, 2010. 4. Asymetric Information Theory Asymetric Information Theory terjadi karena manajer badan usaha mempunyai informasi yang lebih tentang kegiatan operasi dan prospek usaha dibandingkan investor Sadalia, 2010:138. Implikasi dari teori ini adalah manajer lebih leluasa dalam menentukan strategi. Universitas Sumatera Utara 32

2.2 Penelitian Terdahulu