49
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, yaitu dengan mencari dan mengumpulkan jurnal, buku
–buku referensi, informasi lain sesuai dengan penelitian ini, dan data sekunder dari laporan keuangan yang dapat diunduh
dari situs Bursa Efek Indonesia.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda karena pada penelitian ini peneliti akan melihat ada atau tidak pengaruh dari
setiap variabel bebas terhadap variabel terikat, dan karena menggunakan empat variabel bebas dan satu variabel terikat dengan menggunakan program software SPSS
Statistical Product and Service Solutions. Berikut ini adalah persamaan regresi yang digunakan:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e Keterangan:
Y = Kebijakan Hutang
a = Konstanta
X
1 =
Struktur Aset X
2 =
Profitabilitas Basic Earning Power X
3 =
Ukuran Perusahaan X
4 =
Umur Perusahaan b
1 =
Koefisien regresi variabel X
1
b
2 =
Koefisien regresi variabel X
2
Universitas Sumatera Utara
50
b
3 =
Koefisien regresi variabel X
3
b
4 =
Koefisien regresi variabel X
4
e = error tingkat kesalahan
3.9 Pengujian Hipotesis
3.9.1 Uji secara serempaksimultan F-test
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel –variabel bebas
seperti struktur aset, rasio profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu,
kebijakan hutang. Penelitian ini dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5 atau 0,05.
Adapun bentuk pengujian sebagai berikut: a. H
: b
1
=b
2
=b
3
= b
4
= 0, artinya secara serempak struktur aset, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap
kebijakan hutang. b. H
a :
minimal satu b
i
≠ 0, artinya secara serempak struktur aset,profitabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan hutang. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan cara melihat F
hitung
dan F
tabel
dengan menggunakan ketentuan berikut ini Situmorang dan lutfi 2012:156:
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H
o
diterima atau H
a
ditolak. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
51
3.9.2 Uji Secara Parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas seperti struktur aset, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan secara parsial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu kebijakan hutang. Penelitian ini dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5 atau 0,05.
Dengan bentuk pengujian sebagai berikut: a. H
: b
i
= 0, artinya secara parsial struktur aset, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan hutang.
b. Ha : b
i
≠ 0, artinya secara parsial struktur aset, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang.
Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
dengan ketentuan sebagai berikut: Jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima atau H
a
ditolak. Jika t
hitung
t
tabel
maka H
a
diterima atau H ditolak.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji multikolinieritas.
1. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan
Universitas Sumatera Utara
52
bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan..
Uji normalitas memiliki beberapa pendekatan, antara lain : histogram, grafik, kolmogorv
–smirnov.Dengan adanya uji normalitas, hasil penelitian bisa digeneralisasikan pada populasi
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama
maka disebut dengan homoskedastisitas sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas Situmorang dan Lutfi 2012:108. Uji ini dapat dilakukan
dengan cara pendekatan grafik scatterplot, apabila pada grafik scatterplot terdapat titik
–titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk pola dan tersebar dengan baik di atas atau di bawah angka nol maka tidak terjadi heteroskedastisitas
Situmorang dan Lutfi, 2012:111.
3. Uji Autokorelasi.
Uji Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam data deret
waktu atau ruang seperti dalam data cross –section. Uji autokorelasi ini bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode sebelumnya.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu
Universitas Sumatera Utara
53
sama lainnya dan juga timbul karena residual kesalahan penganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.Untuk mencari adanya autokorelasi bisa
menggunakan percobaan d dari DurbinWatson dengan kriteria pengambilan keputusan seperti berikut ini:
Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan
Hipotesis Nol Keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi positif
Tolak 0 d dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision
dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif
Tolak 4
– dl d 4 Tidak ada korelasi negatif
No decision 4
– du d 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif
atau negatif Tidak ditolak
du d 4 - du
Sumber : Situmorang dan Lufti 2012 : 126
4. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas digunakan untuk meneliti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara variabel
–variabel bebas dalam model regresi. Multikolinieritas menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linier yang
sempurna. Jika terdapat kolerasi antara variabel bebas, maka tidak terjadi multikolinieritas. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance
inflation factor VIF kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Universitas Sumatera Utara
54
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah tolerance 0.1 sedangkan VIF 5 Situmorang dan Lutfi 2012:139.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
1. Akasha Wira International Tbk ADES
PT Akasha Wira International Tbk dahulu PT Ades Waters Indonesia Tbk ADES
didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia pada tahun 1985 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1986. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan
ADES adalah industri air minum dalam kemasan, industri roti dan kue, kembang gula, makaroni, kosmetik dan perdagangan besar. Saat ini kegiatan utama ADES adalah bergerak
dalam bidang usaha pengolahan dan distribusi air minum dalam kemasan serta perdagangan besar produk-produk kosmetika. Produksi air minum dalam kemasan secara komersial
dimulai pada tahun 1986, sedangkan perdagangan produk kosmetika dimulai pada tahun 2010 dan produksi produk kosmetika dimulai pada tahun 2012. Pada tanggal 2 Mei 1994,
ADES memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO ADES kepada masyarakat sebanyak 15.000.000 saham dengan
nilai nominal Rp1.000,- per saham, dengan harga penawaran perdana Rp 3.850,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 13 Juni
1994.
2. Cahaya Kalbar Tbk CEKA
PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk sebelumnya PT Cahaya Kalbar Tbk CEKA
didirikan 03 Februaru 1968 dengan nama CV Tjahaja Kalbar dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971. Induk usaha CEKA adalah Tradesound
Investments Limited, sedangkan induk usaha utama CEKA adalah Wilmar
Universitas Sumatera Utara