Pendapatan Variabel yang Berpengaruh Terhadap Keinginan Ibu Hamil Dalam

5.1.2. Pendapatan

Hasil analisa dengan uji regresi logistik berganda, menunjukkan bahwa pendapatan keluarga pada α = 5 mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap keinginan ibu hamil dalam memanfaatkan Rawat Inap Khusus Bersalin ρ = 0,003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil lebih banyak yang berpendapatan tinggi, sehingga ibu hamil yang berpendapatan tinggi akan lebih leluasa dalam memilih atau menentukan tempat persalinannya. Menurut Hochbaum dkk Muzaham, 1995, mengatakan bahwa perbedaan faktor demografis, personal, struktural dan sosial memengaruhi perilaku kesehatan, namun semua variabel itu sebenarnya memengaruhi persepsi dan motivasi individu, bukan berfungsi sebagai penyebab langsung dari suatu tindakan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Puspita 2002, dimana keluarga yang mempunyai pendapatan yang lebih akan lebih leluasa dalam memilih atau menentukan penolong persalinannya. Pendapatan akan memengaruhi kemampuan membayar individu dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan. Pada Kecamatan Medan Baru sebagai wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan terdapat beberapa praktek bidan dan klinik bersalin, sehingga ibu hamil yang memiliki pendapatan tinggi akan lebih leluasa lagi dalam memilih tempat persalinan yang diinginkan oleh ibu hamil. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan informasi bahwa ibu hamil lebih memilih praktek bidan atau klinik bersalin yang sudah dipercaya kualitasnya oleh masyarakat setempat dalam menolong persalinan dan sekaligus lebih dekat dengan tempat tinggal responden. Universitas Sumatera Utara Menurut persepsi ibu hamil melahirkan adalah hal yang sangat berbahaya karena menyangkut keselamatan hidup dua manusia, sehingga perlu penanganan yang baik meskipun biaya persalinannya lebih mahal, dan melahirkan bukan seperti penyakit yang secara tiba-tiba tetapi terlebih dahulu melewati masa kehamilan selama 9 bulan, sehingga sudah melakukan persiapan untuk biaya persalinan. 5.2. Variabel yang Tidak Berpengaruh Terhadap Keinginan Ibu Hamil Dalam Memanfaatkan Rawat Inap Khusus Bersalin 5.2.1. Pendidikan Hasil analisa dengan uji regresi berganda, menunjukkan bahwa pendidikan pada α = 5 tidak mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap keinginan ibu hamil dalam memanfaatkan Rawat Inap Khusus Bersalin ρ = 0,384. Menurut Robert M.Gagne yang dikutip oleh Sarwono 2004, tingkat pendidikan formal merupakan landasan seseorang dalam berbuat sesuatu, membuat lebih mengerti dan memahami sesuatu.Tingkat pendidikan formal juga memungkinkan perbedaan pengetahuan dan pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan penelitian Thursdayani 2006, mengatakan bahwa tidak adanya pengaruh antara pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan dimana tarif signifikan ρ = 0,528. Hasil ini tidak sejalan dengan pendapat Cumming dkk Muzaham, 1995, mengatakan bahwa salah satu yang memengaruhi dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah perihal yang berkaitan dengan karakteristik demografi dimana salah satunya adalah faktor pendidikan. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa baik ibu hamil yang pendidikan SD, SMP, SMU dan Akademi PT, lebih banyak yang tidak mempunyai keinginan untuk memanfaatkan Rawat Inap Khusus Bersalin Puskesmas. Meskipun tingkat pendidikan memengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan, tetapi dari hasil penelitian, beberapa responden lebih mengikuti saran dari mertua atau orangtua yang dianggap sudah mempunyai pengalaman terlebih dahulu dalam perihal memilih tempat penolong persalinannya, dan mertua atau orang tua lebih menyarankan untuk melakukan persalinan di praktek bidan yang dianggap sudah berpengalaman.

5.2.2. Pekerjaan