Uraian Tumbuhan Ekstraksi Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Daun Kedongdong Pagar (Lannea Coromandelica (Houtt.) Merr)Pada Organ Hati Mencit Jantan

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tumbuhan

Lannea coromandelica Houtt.Merr. atau Daun Kedongdong Pagar adalah tumbuhan yang dapat tumbuh secara liar dan biasanya dijadikan sebagai pagar oleh sebagian besar masyarakat Provinsi Aceh, khususnya masyarakat Desa Samakurok, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara. Tumbuhan ini dapat ditemukan di halaman rumah, ditepi jalan dan banyak terdapat di kebun milik penduduk. 2.1.1Sistematika Tumbuhan Berikut adalah sistematika tumbuhan: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Sapindales Suku : Anacardiceae Marga : Lannea Spesies : Lannea coromandelica Houtt. Merr.

2.1.2 Nama Lokal

Sulawesi : Tamatte , kayu Cina, kayu Jawa, kedongdong laki tangerang, Pohon Reo flores Anonim, 2014

2.1.3 Nama Asing

Odina wodier India Reddy, dkk., 2011. 8

2.1.4 Kandungan Kimia

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil skrining daunkedongdong pagar menunjukkan adanya golongan senyawa glikosida, flavonoid, tanin dan steroid-triterpenoid Safriana, 2014. 2.1.5 Morfologi Tumbuhan Daun kedongdong pagar adalah tumbuhan liar yang berwarna hijau, permukaan daun licin, bentuk majemuk menyirip gasal, anak daun berhadapan, tulang daun menyirip; diameter daun 4,4 - 5,0 cm; panjang daun 7,3 - 10,5 cm; panjang tangkai daun 0,3 - 0,8 cm, bentuk daun bulat telur, dan ujung daun runcing Safriana, 2014.

2.1.6 Khasiat Tumbuhan

Daunkedongdong pagardigunakan sebagai obat antilambung,antiinflamasi, penyembuh luka, rematik, antikanker, antidiabetes, antidiare, Kaur, dkk., 2012.Selain digunakan sebagai obat-obatan, daun kedongdong pagar juga digunakan dalam masakan sebagai penghilang rasa pahit dari daun pepaya dan buah pare dengan cara merebus daun kedongdong pagar bersamaan dengan daun pepaya atau buah pare Safriana, 2014.

2.2 Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan suatu pelarut cair.Senyawa aktif yang terdapat dalam berbagai simplisia dapat digolongkan kedalam golongan minyak atsiri, alkaloida, flavonoida dan lain-lain. Dengan diketahuinya senyawa aktif yang dikandung simplisia akanmempermudah pemilihan pelarut dengan cara ekstraksi yang tepat Ditjen POM, 2000. 9 Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung Depkes,1979.Beberapa metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut dibagi menjadi dua cara, yaitu cara panas dan cara dingin Ditjen POM, 2000.

a. Cara dingin