populasi. Maksudnya setiap temuan data, baik primer maupun sekunder langsung diolah dan dianalisis dengan tujuan untuk memperjelas data
tersebut secara kategori, penyusunan dengan sistematis dan selanjutnya dibahas atau dikaji secara logis.
C. Populasi dan Penentuan Sampel.
Populasi adalah, seluruh obyek seluruh gejala seluruh unit yang akan diteliti. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh masyarakat
Kabupaten Wonosobo, melakukan perkawinan poligami. Kabupaten Wonosobo terdiri atas 15 Kecamatan, kemudian sebagai Kecamatan
sampel dipilih 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Wonosobo, Kecamatan Kertek, Kecamatan Kalikajar, Kecamatan Sapuran dan Kecamatan
Selomerto. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah “Purposive Sampling“, penaikan sampel yang dilakukan dengan cara pengambilan subyek yang didasarkan pada tujuan tertentu, karena
subyek penelitian dikelompokkan berdasarkan ketertiban mereka dalam pelaksanaan perkawinan poligami dan sumber yang dimiliki mampu
memberikan pandangan mengenai perkawinan poligami dan pelaksanaannya, maka yang ditetapkan sampel adalah :
1. Masyarakat Wonosobo yang berpoligami.
- Sampel dipilih 2 dua pasangan suami istri poligami untuk 1 satu Kecamatan.
- Dan 2 dua orang anak poligami. - Maka jumlah responden untuk 5 lima Kecamatan
adalah 10 sepuluh suami yang berpoligami, 10 sepuluh isteri poligami dan 10 sepuluh orang anak poligami,
maka jumlah responden 30 tiga puluh orang, dan semua sampel ditentukan secara random.
2. 1 satu Orang Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Wonosobo 3. 1 satu Orang Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Wonosobo
4. 1 satu Orang Pejabat Departemen Agama Kabupaten Wonosobo
5. 5 lima Orang Kepala KUA Kecamatan, masing – masing Kecamatan 1 satu orang kepala KUA
6. 1 satu Orang Pejabat Kecamatan
D. Tekhnik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam pembahasan Tesis ini meliputi data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari masyarakat melalui interview wawancara dan quesioner angket . Data primer dalam penelitian
ini diperoleh dengan questioner angket terhadap responden yang telah ditentukan. Yaitu para pasangan perkawinan poligami atau
keluarga poligami, di samping melakukan wawancara terhadap narasumber yang berhubungan dengan penelitian pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan baik yang terdapat dalam wawancara maupun angket telah dipersiapkan terlebih dahulu, sebagai pedoman
terhadap penerima informasi. Dalam wawancara dimungkinkan juga timbul suatu pertanyaan lain yang akan disesuaikan dengan kondisi
saat berlangsungnya wawancara. 2. Data
Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan
dengan studi dokumen, yaitu semua data yang mencakup a. Bahan Hukum Primer
Yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari : - Undang-Undang Dasar UUD 1945.
- Al Qur’an dan Hadist, serta kaidah-kaidah Ushul. - Undang-Undang no. 1 th 1974 Undang-Undang Perkawinan
- Undang-Undang no 4 th 1979 Undang-Undang Kesejahteraan Anak
- Konvensi hak-hak anak yang diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 20 November 1989
- Keppres no. 36 th 1990 pengesahan konvensi hak-hak anak - Undang – undang no. 23 tahun 2002 Undang-Undang
Perlindungan Anak b. Bahan Hukum Sekunder
Yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti hasil-hasil penelitian dan hasil karya dari
kalangan praktisi hukum. c. Bahan Hukum Tersier
Yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum
sekunder seperti kamus, ensiklopedia, dan sebagainya.
E. Metode Analisis