akan terlibat dalam poyek sebelum adanya perjanjian yang bersifat mengikat. Setelah tahap negosiasi kontrak, tahapan berlanjut pada tahap pola komitmen
yaitu dilakukannya penandatanganan kontrak-kontrak beserta semua
persyaratannya. Proses pengembangan dilanjutkan pada tahap konstruksi dimana pihak kontraktor ditunjuk melalui pembangunan dan pihak manager konstruksi
juga mulai melakukan pekerjaan pengawasan. Setelah proses konstruksi selesai dimulailah tahap pengoperasian proyek dan tahap terakhir adalah manajemen
asset.
2.1.1.4 Manajemen Properti
Tujuan manajemen properti menurut Harjanto 2003 diklasifikasikan menjadi 2 dua yaitu:
a. Mengelola properti sebagai investasibisnis. Mengelola properti sebagai
investasi sangat terkait dengan faktor-faktor eksternal sebagai peraturan pemerintah, faktor persaingan, permintaan dan penawaran, selera konsumen
dan lain sebagainya. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan pendapatan dan modal dari investor.
b. Mengelola dan melaksanakan aspek fisik lingkungan properti sehingga
tercapai hasil optimal dan efektif dan efisien. Tujuannya adalah untuk menghambat laju penyusutan ataupun terjadinya kerusakan pada properti
maupun lingkungan sekitarnya.
2.1.1.5 Cakupan Manajemen Properti
Menurut Harjanto 2003 Cakupan manajemen properti adalah: 1.
Manajemen Sewa
Universitas Sumatera Utara
Yaitu bagaimana membuat maksimal pendapatan bersih dari suatu properti sesuai dengan umur ekonomisnya. Seorang manajer properti
harus dapat melaksanakan manajemen sewa mencakup: perjanjian sewa, pengawasan sewa, dan pengawasan rutin.
2. Manajemen Perawataan
Perawatan suatu bangunan mencakup berbagai aspek pekerjaan, tetapi hal ini dapat dibagi dalam 3 kategori yitu perencanaan pelaksanaan pekerjaan
harian seperti pembersihan dan pemeriksaan fasilitas tertentu, perawatan berulang seperti pengecatan dan perbaikan komponen yang rusak dan
penggantian. 3.
Manajemen Keuangan Tujuan utama dari manajemen properti adalah untuk mencapai
pengembalian bersih yang tertinggi. Manajemen keuangan bertujuan untuk menetapkan dan membuat justifikasi semua biaya operasi dan
pembelanjaan, memeriksa penghematan yang dapat dilakukan, kemampuan untuk mengatur pembiayaan jangka pendek atau jangka
panjang di pasaran dengan tingkat bunga yang kompetitif. 4.
Manajemen Investasi Peran khusus lain dari manajer properti yang dapat dilakukan adalah
memperoleh properti untuk tujuan investasi atas nama pemilik. Perolehan dari aset yang menghasilkan pendapatan biasanya dievaluasi berdasarkan
jangka waktu yang lama. Waktu yang baik untuk mendapatkan properti semacam ini bila ada demand yang besar dan supply yang terbatas. Waktu
adalah hal kriteria yang penting untuk investasi properti. Waktu yang
Universitas Sumatera Utara
terbaik untuk investasi jika ekonomi di suatu negara trennya sedang menanjak.
5. Manajemen sosial
Tujuan dari public relation adalah untuk memberikan kesan keluar yang baik dari perusahaan. Hubungan baik antara pemilik dan penyewa akan
menghasilkan banyak keuntungan didalam manajemen properti.
2.1.1.6 Properti sebagai Sumber Investasi