Pengertian Komunikasi Kajian Pustaka .1. Komunikasi

Konstruktivisme atau constructivism mempunyai dampak yang luas sekali di bidang komunikasi. Menurut pandangan ini, para individu melakukan interpretasi dan bertindak menurut kategori-kategori konseptual di dalam pemikirannya. Realitas tidak hadir dalam bentuk apa adanya tetapi harus disaring melalui cara seseorang melihat sesuatu. Konstruktivisme sebagian didasarkan pada teori dari George Kelly dalam Budyatna dan Ganiem, 2011:221 mengenai konsep-konsep pribadi atau personal constructs yang mengemukakan bahwa orang memahami pengalamannya dengan mengelompokkan dan membedakan peristiwa-peristiwa yang dialaminya menurut persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya. Perbedaan-perbedaan yang dipersepsikan tidaklah alamiah tetapi ditentukan oleh sejumlah hal-hal yang berlawanan di dalam sistem kognitif individu. Kompleksitas kognitif memainkan peranan yang penting di dalam komunikasi. Konsep- konsep antarpribadi terutama penting karena konsep-konsep tersebut mengarahkan bagaimana kita memahami orang lain. Para individu berbeda dalam kompleksitas dengan mana mereka memandang individu lainnya. Bila seorang individu sederhana dalam arti kognitif, individu cenderung melakukan stereotip kepada orang lain, sedangkan bila individu lebih memiliki perbedaan secara kognitif, maka individu akan melakukan perbedaan-perbedaan secara lebih halus dan lebih sensitif. Secara umum, kompleksitas kognitif mengarah kepada pemahaman yang lebih besar mengenai pandangan-pandangan orang lain dan kemampuan yang lebih baik untuk membingkai pesan-pesan dalam arti dapat memahami orang lain. Konstruktivisme pada dasarnya merupakan teori pilihan strategi atau strategy-choice theory. Prosedur-prosedur penelitian para konstruktivis biasanya menanyakan para subjek untuk memilih tipe-tipe pesan yang berbeda dan mengkalsifikasikannya yang berkenaan dengan kategori-kategori strategi Budyatna dan Ganiem,2011:225. 2.2 Kajian Pustaka 2.2.1. Komunikasi

2.2.1.1. Pengertian Komunikasi

Menurut Stephen W. Littlejohn mengatakan bahwa : communication is difficult to define. The word is abstract and, like most terms, posses numerous meanings komunikasi sulit untuk didefenisikan. Kata ‘komunikasi’ bersifat abstrak, seperti kebanyakan istilah, memiliki banyak arti MorissonCory,2009:. Universitas Sumatera Utara Menurut Hovland, Janis dan Kelley dalam Muhammad,2007:2 komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Sedangkan menurut Louis Forsdale dalam Muhammad,2007:2 komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Pada defenisi ini komunikasi dianggap sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui aturannya akan dapat memahami maksud dari signal yang diterimanya. Tubbs dan Moss 1996:5 mendefenisikan komunikasi sebagai proses pembentukan makna di antara dua orang atau lebih. Menurut Harold D. Laswell komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu dalam Effendy,2007:10. Paradigma Laswell menyatakan : who, says what, in which channel, to whom with, what effect siapa, mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dengan efek apa. Hal tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi 5 unsur yaitu : 1. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan. 2. Pesan message, yaitu pernyataan yang didukung oleh lambang, ide, opini, informasi dan lain sebagainya. 3. Komunikan communicant, audience, yaitu orang yang menerima pesan 4. Saluran media, channel, yaitu alat yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan. 5. Efek effect yaitu efek atau pengaruh kegiatan komunikasi yang dilakukan komunikator kepada komunikan.

2.2.1.2. Komponen Dasar Komunikasi