Teori Johari Windows Fungsi dan Tujuan Komunikasi

mengetahui seperti apa dirinya dari bagaimana cara orang-orang di sekitarnya memperlakukannya dan bagaimana cara orang lain memandang dirinya. 2. Bagaimana seseorang tersebut membandingkan dirinya dengan orang-orang disekitarnya social comparisons yaitu ketika seseorang membandingkan dirinya dengan orang lain, maka orang tersebut akan melihat seberapa jauh kemampuan dan batasan dirinya akan sesuatu hal, misalnya prestasi akademis, `kemampuan bersosialisasi atau bernegosiasi, kemampuan berbicara di muka umum, kemampuan di bidang-bidang tertentu seperti olahraga, kesenian, dan sebagainya. 3. Ajaran budaya yaitu seseorang memandang dirinya seperti apa yang diajarkan oleh budayanya. Selain budaya, konsep diri seseorang terbentuk melalui nilai-nilai dan keyakinan yang telah ditanamkan, serta tingkah laku yang diajarkan padanya sejak orang tersebut masih kecil. 4. Evaluasi diri dan interpretasi yaitu konsep diri seseorang terbentuk setelah seseorang melakukan interpretasi dan evaluasi terhadap dirinya sendiri. Seseorang berbuat sesuatu, kemudian bagaimana orang tersebut bereaksi dengan tingkah lakunya, kemudian orang tersebut akan mengevaluasi tingkah lakunya dan lama kelamaan akan terbentuk konsep dirinya.

2.2.5 Teori Johari Windows

Joseph Luft dan Harrington Ingham mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matriks 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self diri baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi dan daerah yang tidak disadari. Berikut ini disajikan gambar ke 4 sel tersebut : Gambar : Konsep Johari Windows Tahu tentang diri Tidak tahu tentang diri Diketahui orang lain Tidak diketahui orang lain Sumber : Jalaludin Rakhmat, 2004 : 108 Daerah Publik public area A Daerah Buta blind area B Daerah Tersembunyi hidden area C Daerah Yang Tidak Disadari unconscious area D Universitas Sumatera Utara Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa dalam mengungkapkan diri kepada orang lain, seseorang memiliki wilayah-wilayah dan level self disclosure yang berbeda, tergantung kepada siapa dia mengungkapkan dirinya. Pertama, yaitu “public area” atau wilayah diri seseorang yang terbuka, yaitu keadaan dimana seseorang mengetahui seperti apa dirinya sendiri dan hal tersebut juga diketahui oleh orang lain known to self, known to others. Contohnya yaitu seseorang yang merasa senang menceritakan perasaan senangnya kepada orang lain dan menceritakan pengalamannya dengan orang lain. Kedua itu “blind area” yaitu sebuah keadaan di mana seseorang tidak mengetahui bagaimana dirinya sesungguhnya, namun orang lain dapat melihat dan menilai bagaimana dirinya not known to self, known to others. Ketiga yaitu “hidden area” atau wilayah yang tersembunyi, yaitu suatu keadaan di mana kita mengetahui bagaimana diri kita sesungguhnya, namun hal tersebut tidak tampak bagi orang lain. Biasanya seseorang yang wilayah konsep dirinya berada di area III ini adalah seseorang yang tertutup dan memiliki tingkat self disclosure yang rendah karena orang tersebut kurang dapat membuka dirinya dengan orang lain. Terakhir adalah ”unknown area”, yaitu suatu keadaan di mana kita tidak mengetahui siapa dan bagaimana diri kita sesungguhnya dan orang lain juga tidak mengetahui siapa dan bagaimana kita sesungguhnya. Contohnya yaitu seseorang yang tidak mengetahui bakat terpendamnya, begitu pula orang lain yang juga tidak mengetahuinya.

2.2.6 Teori Pelanggaran Harapan