METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
probabilitas dari variabel inflasi periode
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis sebelumnya, ekspektasi inflasi dan GDP penelitian eksplanatori (explanatory research).
nilainya di bawah α = 1%. Nilai α nya, berturut-turut: 0,003 untuk
Data yang diperoleh akan diestimasi untuk memperoleh jawaban dari permasalahan
inflasi periode sebelumnya; 0,000 untuk yang diangkat dalam penelitian ini. Pe-
ekspektasi inflasi; dan 0,015 untuk GDP, nelitian eksplanatori bertujuan untuk meng-
akan tetapi, sebaliknya, ternyata target in- uji suatu teori guna memperkuat atau
flasi tidak memiliki pengaruh yang signi- bahkan menolak suatu teori atau hipotesa
fikan terhadap laju inflasi di Indonesia. hasil penelitian yang sebelumnya sudah
Ini bisa dibuktikan dengan melihat dilakukan.
angka probabilitas dari variabel ekspektasi inflasi yang nilainya berada di atas α (baik itu 1%, 5%, atau pun yang 10%).
66 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 1, Maret 2016 : 53 – 71
Tabel 1 Hasil Estimasi Model
Inflasi T-1
Ekspektasi Inflasi
Target Inflasi
Sumber: data diolah
Hubungan antara variabel bahwa in- sien kedua variabel tersebut, bisa dikatakan flasi periode sebelumnya, ekspektasi inflasi
bahwa pelaku ekonomi di Indonesia lebih dan GDP sangat berpengaruh terhadap laju
condong berperilaku forward looking dan inflasi memiliki korelasi yang sifatnya
sudah mulai meninggalkan ciri sifat back- positif. Artinya pergerakan satu variabel
ward looking -nya. Tentu, ini merupakan akan mengakibatkan pergerakan variabel ke
sinyal positif bagi Bank Indonesia. arah yang sama, entah itu naik atau pun
GDP atau pendapatan nasional me- turun. Pertama, ketika inflasi periode
miliki pengaruh yang paling besar diantara sebelumnya mengalami kenaikan 1% maka
variabel lain berdasarkan koefisiennya. laju inflasi akan naik pula yaitu sebesar
Nilai koefisiennya mencapai angka 1,9506. 0,3901214. Kedua, ketika variabel ekspektasi
Hal ini cukup mudah untuk dipahami, inflasi naik sebesar 1% maka laju inflasi
mengingat kebiasaan masyarakat pada akan naik juga sebesar 1,716731. Dan ter-
umumnya. Jika pendapatan masyarakat akhir, ketika variabel GDP atau pendapatan
bertambah maka hampir bisa dipastikan nasional mengalami kenaikan sebesar 1%
pengeluarannya bertambah, apalagi di ne- maka akan diikuti dengan naiknya laju
gara berkembang seperti Indonesia. Ketika inflasi 1,9506.
masyarakat banyak menggunakan tambah- Kalau diperhatikan koefisiennya, bisa
an pendapatannya untuk melakukan kon- dilihat bahwa variabel inflasi periode se-
sumsi sehingga barang di pasaran menjadi belumnya merupakan variabel yang pe-
laku terjual atau permintaannya banyak ngaruhnya paling kecil terhadap laju inflasi,
maka tinggal menunggu waktu saja untuk yaitu sebesar 0,3901214. Hal ini menanda-
laju inflasi menjadi naik. kan kalau saat ini masyarakat Indonesia
Variabel terakhir dan yang utama sudah tidak terlalu backward looking lagi,
dalam penelitian ini adalah target inflasi. maksudnya tidak menilai apa yang akan
Hasil estimasi menunjukkan bahwa target terjadi berdasarkan peristiwa-peristiwa
inflasi tidak berpengaruh terhadap laju yang sudah lewat atau terjadi. Ini sekaligus
inflasi. Nilai probabilitasnya cukup tinggi di berlawanan dengan pendapat Alamsyah
atas α, yaitu sebesar 0,915. Ini sejalan (2008) bahwa pelaku ekonomi di Indonesia
dengan hasil penelitian Willard (2006) yang lebih cenderung berperilaku backward look-
mengatakan target inflasi pengaruhnya ing . Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat
kecil dan tidak signifikan terhadap ter- dimana variabel ekspektasi inflasi cende-
bentuknya laju inflasi.
rung lebih besar pengaruhnya terhadap laju Sebelumnya ditemukan bahwa masya- inflasi jika dibandingkan dengan variabel
rakat atau pelaku ekonomi sudah memiliki inflasi periode sebelumnya, yaitu sebesar
pandangan yang bersifat forward looking, 1,716731. Artinya masyarakat Indonesia
pandangan ini didukung oleh besarnya sudah memiliki pandangan yang bersifat
pengaruh ekspektasi inflasi dalam proses forward looking . Melalui perbandingan koefi-
terbentuknya laju inflasi. Harusnya ini
Meninjau Kembali Seberapa Penting Target Inflasi ... – Hakim
Tabel 2 Target Inflasi dan Inflasi Aktual Tahun 2001-2014
Tahun
Target Inflasi
Inflasi Aktual (%, yoy)
Sumber: data diolah
pertanda baik bagi indonesia, dengan belum dapat dirasakan keberadaannya bah- harapan ekspektasi inflasi masyarakat dan
kan manfaatnya. Sebuah kutipan analisis pelaku ekonomi di Indonesia dibentuk
ekonomi Standard Chartered Bank pada dengan berdasarkan target inflasi yang
tahun 2003 seperti mengonfirmasi hal telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, akan
tersebut, “BI does not have inflation targets, tetapi, ternyata harapan tersebut tidak ter-
but it generally aims to achieve the inflation rate jadi seperti yang diharapkan. Hal ini tentu
assumed by the government for its budgetary menjadi hal yang kurang mengenakkan
policy ” (Pohan, 2008). Kalimat di atas berisi bagi Bank Indonesia, dan menjadi sangat
penyataan bahwa Bank Indonesia sebenar- menarik untuk dibahas kenapa target inflasi
nya bisa dikatakan tidak memiliki target Bank Indonesia tidak berpengaruh secara
inflasi. Secara umum, target inflasi Bank signifikan terhadap laju inflasi di Indonesia.
Indonesia bertujuan untuk mencapai ting- Banyak hal yang bisa menyebabkan
kat inflasi yang diperkirakan oleh peme- target inflasi tidak berpengaruh secara
rintah. Dengan kata lain, sebenarnya target signifikan terhadap laju inflasi aktual. Salah
inflasi yang diumumkan Bank Indonesia satu penyebabnya target inflasi Bank Indo-
bukanlah target, melainkan hanya sebuah nesia yang seringkali meleset jika di-
perkiraan atau prediksi untuk besaran laju bandingkan inflasi aktual. Hal ini terjadi
inflasi pada periode yang akan datang. sebanyak sembilan kali dalam 14 tahun
Padahal, target dan perkiraan jelas dua hal (2001-2014). Sering melesetnya target inflasi
yang sangat berbeda. Target merupakan Bank Indonesia, tentu akan membuat
sesuatu yang ingin dicapai, sementara per- masyarakat ragu terhadap kemampuan
kiraan sifatnya hanya sebuah prediksi dan Bank Indonesia dalam mengatur laju inflasi,
tidak terikat untuk mencapai apa yang sehingga pada akhirnya sulit bagi masya-
diperkirakan atau diprediksikan. rakat untuk percaya pada target inflasi yang
Melihat kredibilitas bank sentral juga diumumkan oleh Bank Indonesia.
bisa dilakukan dengan membandingkan Bagi masyarakat umum, keberadaan
antara target inflasi dengan ekspektasi in- target inflasi Bank Indonesia sepertinya
flasi. Hal ini pernah dilakukan oleh
68 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 1, Maret 2016 : 53 – 71
Cecchetti dan Krause (2002). Jika bank sentral tidak kredibel maka ekspektasi in- sentral kredibel maka ekspektasi inflasi
flasi masyarakat atau para pelaku ekonomi masyarakat atau para pelaku ekonomi akan
akan menjauh atau berbeda dengan target mendekati atau hampir sama dengan target
inflasi bank sentral.
inflasi bank sentral. Sebaliknya, jika bank
Gambar 1 Target Inflasi dan Ekspektasi Inflasi Tahun 2003-2015
Jika tabel 2 di atas diperhatikan, maka ekonomi indonesia (laju inflasi, nilai tukar bisa dilihat bahwa selama tahun 2003-2015
rupiah, neraca pembayaran, dan pertumbu- ekspektasi inflasi masyarakat atau para pe-
han ekonomi) sudah membaik dan mulai laku ekonomi di Indonesia seringkali
stabil bahkan inflasi selama tahun 2003 berbeda dengan target inflasi Bank Indo-
hanya berada pada level 5,06. Tidak heran nesia. Hal ini menandakan bahwa target
jika kredibilitas Bank Indonesia cukup baik inflasi Bank Indonesia kurang bisa diper-
waktu itu bahkan masyarakat berkeyakinan caya oleh masyarakat Indonesia. Ekspektasi
laju inflasi aktual bisa lebih rendah dari inflasi masyarakat cenderung mengarah ke
target inflasi Bank Indonesia sehingga arah yang sebaliknya bahkan bisa jadi
ekspektasi inflasi menjadi rendah, akan masyarakat beranggapan Bank Indonesia
tetapi, kondisi ini tidak berlangsung lama tidak akan mampu mencapai target inflasi-
karena setelah tahun 2003 ekspektasi inflasi nya sehingga ekspektasi masyarakat lebih
masyarakat mulai menjauh dari target tinggi dari target inflasi Bank Indonesia.
inflasi Bank Indonesia. Pada kuarter ketiga Semakin masyarakat tidak mempercayai
tahun 2015 ekspektasi inflasi masyarakat target inflasi Bank Indonesia maka akan
kembali berdekatan dengan target inflasi, semakin sulit pula bagi Bank Indonesia
yaitu 4,28 (ekspektasi inflasi) berbanding untuk mengontrol laju inflasi.
dengan 4%±1 (target inflasi). Ini bisa men- Sebenarnya Bank Indonesia bisa di-
jadi pertanda baik dan bisa pula tidak. Pada bilang pernah kredibel di mata masyarakat
saat itu, harga bbm sudah sangat stabil tepatnya pada sekitar tahun 2003. Ini tidak
bahkan harga minyak dunia sempat berada lepas dari mulai redanya dampak dari krisis
pada kisaran harga yang cukup rendah. tahun 1998. Pada saat itu, kondisi makro
Stabilnya harga bbm bisa berdampak pada
Meninjau Kembali Seberapa Penting Target Inflasi ... – Hakim
stabilnya kondisi perekonomian secara umum. Tentu kondisi semacam sangat di- harapkan dengan harapan laju inflasi akan mudah untuk dikontrol.
Satu hal yang cukup menarik untuk dibahas bahwa selama ini laju inflasi di Indonesia cenderung sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga bbm. Kita tidak bisa menghindari fakta ini, terutama pada se- kitar tahun 2005 dan 2008. Pada tahun- tahun tersebut harga bbm naik dan secara otomatis harga-harga barang melonjak se- hingga laju inflasi menjadi tidak terkontrol. Harga bbm dalam negeri tentu sangat terkait dengan harga minyak dunia. Artinya bisa dikatakan bahwa kondisi perekonomi- an Indonesia sangat tergantung pada bagaimana kondisi perekonomian dunia. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah tersendiri terkait bagaimana caranya meminimalisir ketergantungan tersebut, terutama bagi Bank Indonesia, agar dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap laju inflasi dalam negeri.
Tentu Bank Indonesia tidak boleh ting- gal diam menghadapi kondisi seperti di atas. Pada tahun 2015, ada indikasi bahwa fluktuasi harga bbm tidak lagi dominan pengaruhnya dalam pembentukan laju inflasi. Tahun 2015 harga bbm sangat fluktuatif mengingat kebijakan pemerintah yang ingin mematok harga bbm mengikuti perkembangan harga minyak dunia. Selain itu, harga minyak dunia memang sempat naik, akan tetapi, dampak kenaikan harga bbm ini seperti bisa diredam. Tidak seperti tahun 2005 dan 2008 dimana laju inflasi sampai menyentuh angka dua digit, laju inflasi tahun 2015 hanya berada pada kisaran satu digit. Hal ini tentu menjadi kabar yang menggembirakan bagi Bank Indonesia sebagai pelaku kebijakan moneter yang tujuan utamanya mengatur laju inflasi. Semoga kondisi yang seperti ini sifatnya tidak sementara waktu saja dan terus ber- lanjut pada tahun-tahun berikutnya, se- hingga target inflasi yang setiap tahun dicanangkan oleh Bank Indonesia tidak terkesan sia-sia belaka.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, bisa di- tarik simpulan bahwa inflasi periode se- belumnya, ekspektasi inflasi dan GDP sangat berpengaruh terhadap laju inflasi, akan tetapi sebaliknya, ternyata target in- flasi tidak memiliki pengaruh yang signi- fikan terhadap laju inflasi aktual. Tidak signifikannya pengaruh target inflasi ter- hadap laju inflasi aktual bisa disebabkan oleh banyak hal. Selama ini target inflasi Bank Indonesia terlalu sering melenceng jika dibandingkan dengan inflasi aktual.
Hal ini tentu akan sangat mempe- ngaruhi kredibilitas Bank Indonesia di mata masyarakat atau pelaku ekonomi. Jika tar- get inflasi Bank Indonesia sering melenceng maka sulit bagi masyarakat untuk memper- cayai kemampuan Bank Indonesia dalam mengatur laju inflasi, sehingga pada akhir- nya masyarakat hanya akan menganggap target inflasi Bank Indonesia sebagai angin lalu. Tentu ini bukanlah tugas yang mudah. Kita sadari bahwa mengatur laju inflasi bukan tugas yang mudah, akan tetapi, jika memang Bank Indonesia sudah tidak lagi mampu mengatur laju inflasi dengan meng- gunakan target inflasi, untuk apa kita mem- pertahankan rezim inflation targeting yang hanya dianggap angin lalu oleh masyarakat.
Satu hal yang cukup menarik bahwa selama ini laju inflasi di Indonesia cende- rung sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga bbm. Kita tidak bisa menghindari fakta ini, terutama pada sekitar tahun 2005 dan 2008. Pada tahun-tahun tersebut harga bahan bakar minyak (bbm) naik dan secara otomatis harga-harga barang melonjak se- hingga laju inflasi menjadi tidak ter- kontrol. Harga bbm dalam negeri tentu sangat terkait dengan harga minyak dunia. Artinya bisa dikatakan bahwa kondisi perekonomian Indonesia sangat tergantung pada bagaimana kondisi perekonomian dunia. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah tersendiri terkait bagaimana caranya me- minimalisir ketergantungan tersebut, ter- utama bagi Bank Indonesia, agar dampak-
70 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 1, Maret 2016 : 53 – 71
nya tidak terlalu signifikan terhadap laju pon Kebijakan Moneter di Indonesia. inflasi dalam negeri.
Disertasi. Program Pascasarjana Uni- Ekspektasi inflasi masyarakat atau para
versitas Indonesia. Depok. pelaku ekonomi di Indonesia juga seringkali
Ball, L. and N. Sheridan. 2005. Does Infla- berbeda dengan target inflasi Bank Indo-
tion Targeting matter? In Bernanke, nesia. Hal ini menandakan bahwa target
Bens, and Michael woodford (eds), The inflasi Bank Indonesia kurang bisa di-
Inflation Targeting Debate , The Uni- percaya oleh masyarakat Indonesia. Ekspek-
versity of Chicago Press, 249,276 tasi inflasi masyarakat cenderung mengarah
Bank Indonesia. 2016. Kerangka Kebijakan ke arah yang sebaliknya bahkan bisa jadi
Moneter di Indonesia . www.bi.go.id. masyarakat beranggapan Bank Indonesia
Diakses tanggal 25 Februari 2016. tidak akan mampu mencapai target inflasi-
Cechetti, S. G. and S. Krause. 2002. Central nya sehingga ekspektasi masyarakat lebih
Bank Structure, Policy Efficiency, and tinggi dari target inflasi Bank Indonesia.
Macroeconomics Performance: Explor- ing Empirical Relationships. Prosiding
Saran
The Federal Reserve Bank of St. Louis: 47- Tidak ada pilihan lain bagi Bank Indo-
nesia selain memperbaiki pencapaiannya Daboussi, O. M. 2014. Economic Perfor- dalam mengatur laju inflasi agar mereka
mance and Inflation Targeting in Deve- terlihat kredibel di mata masyarakat. Di-
loping Economies. Journal of World samping itu, Bank Indonesia juga tidak
Economic Research 3(1): 1-7. boleh luput dalam memperhatikan dampak
Ftiti, Z. dan H. Walid. 2013. The Price dari fluktuasi harga bbm yang memang
Stability Under Inflation Targeting Re- terkadang dampaknya begitu signifikan
gime: An Analisis With A New Inter- terhadap laju inflasi secara keseluruhan. Hal
mediate Approach. Ipag Working Paper ini bisa dimulai dengan membuat target
2014-099: 1-18.
inflasi yang tidak muluk-muluk atau masuk Harmanta, M. B. Bathaludin, dan J. Waluyo. akal. Sebisa mungkin target inflasinya tidak
2011. Inflation Targeting Under Imper- terlalu rendah sehingga akan muncul
fect Credibility: Lessons from Indo- kepercayaan dari masyarakat bahwa Bank
nesian Experience. Bulletin of Monetary, Indonesia mampu mencapai target inflasi
Economics and Banking : 271-306. tersebut. Target inflasi yang tidak terlalu
Parkin, M. 2013. The Effects of Central Bank rendah ini bisa diartikan target inflasi
Independence and Inflation Targeting on dengan kisaran satu digit tapi dengan angka
Macroeconomics Performance: Evidence target yang lebih mendekati angka sepuluh.
from Natural Experiments . University of Ini juga akan mempermudah Bank Indo-
Western Ontario.
nesia untuk mencapai target inflasi tersebut, Petersson, T. G. 2004. The Effects of Inflation jika Bank Indonesia mampu menjaga laju
Targeting on Macroeconomic Perfor- inflasi di bawah target inflasi, tentu itu tidak
mance. Central Bank of Iceland Working akan menjadi masalah. Baru setelah itu jika
Paper
23: 1-36.
sudah terbiasa dengan penggunaan re- Pohan, A. 2008. Kerangka Kebijakan Moneter rangka Inflation Targeting Framework (ITF)
& Implementasinya di Indonesia . PT. Raja dan memang memungkinkan untuk di-
Grafindo Persada. Jakarta. lakukan, Bank Indonesia bisa menargetkan
Romdhane, I. B. dan S. Mensi. 2014. Asses- inflasi pada level yang lebih rendah.
sing The Macroeconomic Effects of Inflation Targeting: Evidence From
DAFTAR PUSTAKA
OECD Economies. MPRA Paper No. Alamsyah, H. 2008. Persistensi Inflasi dan
60108 : 1-11.
Dampaknya Terhadap Pilihan dan Res-
71
Meninjau Kembali Seberapa Penting Target Inflasi ... – Hakim
Solanes, J. G. dan F. T. Flores. 2009. Inflation Successful Story?. International Journal of Targeting Works Well in Latin America.
Central Banking 1(3):153-175. Tugcu, T. C. dan S. Ozturk. 2015. Macro-
Willard, L. B. 2006. Does Inflation Targeting economic Effects of Inflation Targeting:
Matter? A Reassessment. CEPS Working Evidence From Middle and High-
Paper 120: 1-23.
Income Countries. Theoretical and Wu T. 2004. Does Inflation Targeting reduce Applied Economics Volume XI (2015)
Inflation? an Analysis for the OECD 4(605): 105-112.
industrial Countries. Banco Central do Vega, M. dan D. Winkleried. 2005. Inflation
Brazil Working Papers. 83. Targeting and Inflation Behavior: A