Creswell, Research Design...., h. 285. Creswell, Research Design...., h. 285.

62 63 Creswell, Research Design...., h. 285. Creswell, Research Design...., h. 285.

Maslahah , Vol. 5, No. 1, Mei 2014 59 Maslahah , Vol. 5, No. 1, Mei 2014 59

B. Analisis-Kritis terhadap Teori gunakan pendekatan, perspektif dan

Penelitian Nurasiah merupakan metode-metode tersebut dalam pene-

riset kualitatif. Dalam riset kualitatif litiannya. Sampai di sini, maka revie-

teori berperan sebagai perspektif bagi wer

penelitian dan terkadang pula justru Nurasiah realibilitasnya dapat diuji,

menilai bahwa

penelitian

dihasilkan selama penelitian itu walaupun mestinya ada pendekatan 64 berlangsung. Apakah teori itu? Snel-

dan metode lain yang perlu digu- becker mendefinisikan teori sebagai nakan, misalnya pendekatan herme-

seperangkat proposisi yang berinter- neutika. Demikian pula, setelah

aksi secara (yaitu yang mengikuti melakukan

aturan tertentu yang dapat dihu- sumber-sumber primer dan sekunder

cross-check terhadap

bungkan secara logis dengan lainnya yang digunakan Nurasiah, reviewer dengan data atas dasar yang dapat

berpandangan bahwa tingkat validitas diamati) dan berfungsi sebagai waha- penelitian Nurasiah relatif memadai,

na untuk meramalkan dan menjelas- namun agar lebih akurat perlu lebih 65 kan fenomena yang diamati. Marx

banyak kutipan langsung dari teks Ibn dan Goodson menyatakan bahwa teori ‘Arabi> dan mencantumkan teks asli

ialah aturan menjelaskan proposisi yang dikutipnya.

atau seperangkat proposisi yang ber- Dalam kaitan dengan interpretasi

kaitan dengan beberapa fenomena dengan

alamiah.....Glaser dan Strauss menga- semiotika dan fenomenologis, setelah

menggunakan

perspektif

takan bahwa teori yang berasal dari reviewer membaca Bab III s.d. Bab V,

data dan diperoleh secara analitis dan maka reviewer menilai kedua perspek-

sistematis melalui metode kompara- tif/metode itu diterapkan dalam 66 tif. Snelbecker mengemukakan em-

penelitian Nurasiah. Nurasiah memi- pat fungsi teori, yaitu (1) mensiste- liki kemampuan mendeskripsikan

matiskan penemuan-penemuan peneli- temuan dan terlihat realtif baik dan

tian; (2) menjadi pendorong untuk tepat menggambarkan data yang

menyusun hipotesis dan dengan dikumpulkan. Kemampuan mendes-

membimbing peneliti kripsikan data dan temuan secara baik

hipotesis

mencari jawaban-jawaban; (3) mem- dan tepat dalam melakukan interpret-

buat ramalan atas dasar penemuan; tasi menunjukkan tingkat validitas

dan (4) menyajikan penjelasan dan, interpretasi penelitian. Dengan demi- kian, secara umum, penelitian Nur- asiah ini reabilitas dan validitasnya realitif teruji.

64 Afifuddin

& Saebani, Metodologi Penelitian...., h. 189. 65 Creswell, Research Design...., h. xiii.

66 Moleong, Metodologi Penelitian......., h.

57-58.

60 Maslahah, Vol. 5, No. 1, Mei 2014 60 Maslahah, Vol. 5, No. 1, Mei 2014

Seorang peneliti dapat mengurai- seorang peneliti harus berusaha kan materi pada studi kepustakaan

menggali dan mengemukakan teori- yang menjadi sumber untuk menyu-

teori terbaru, relevan, dan asli, sun kerangka atau konsep yang akan 70 misalnya dari jurnal ilmiah

digunakan dalam penelitian. 68 Dengan John W. Creswell mengatakan studi kepustakaan atau kajian teori

kajian teori merupakan penelitian- peneliti mencari dukungan informasi

penelitian yang relevan sebelumnya atau teori-teori dalam menentukan

dan meletakannya di bagian penda- landasan teori atau kerangka berpikir

huluan dengan tujuan: (1) untuk atau alasan lain bagi penelitiannya.

menjustifikasi penetingnya penelitian Kajian teoretis yang digunakan harus

yang ia ajukan; dan (2) untuk men- memenuhi minimal tiga kriteria,

jelaskan perbedaan antara penelitian- yaitu, (1) Relevansi yang berkenaan

penelitian sebelumnya dengan pene- dengan kecocokan antara variabel- 71 litian yang sedang ia ajukan. John

variabel yang diteliti dan teori-teori W. Creswell juga menyarankan agar yang dikemukakan. Semakin cocok

peneliti me -review penelitian-pene- dan sesuai antara variabel-variabel

litian sebelumnya yang memiliki yang diteliti dengan teori-teori yang

rumusan masalah dan data-data untuk dikemukakan, semakin baik kajian

menjawab rumusan tersebut. 72 Ini teori tersebut; (2) kelengkapan yang

berarti bahwa penelitian terdahulu berkenaan dengan banyaknya kepus-

yang digunakan harus benar-benar takaan yang dibaca. Semakin banyak

hasil penelitian atau karya-karya kepustakaan yang dibaca atau dike-

ilmiah yang dapat dipertanggung mukakan, semakin lengkap kepus-

jawabkan keilmiahannya. Karya-karya takaan, dan semakin baik kajian

ilmiah dapat berupa penelitian diser- teoretis tersebut; (3) kemutakhiran

tasi, laporan penelitian ilmiah, buku- yang berkenaan dengan dimensi

buku ilmiah, dan artikel-artikel jurnal waktu (baru atau lama) kepustakaan

otoritatif. Dalam hal ini, Nurasiah yang digunakan. Semakin baru ke-

telah berupaya menggunakan karya- pustakaan yang digunakan, semakin

karya ilmiah terdahulu yang relevan mutakhir kepustakaan tersebut, dan

dengan objek studinya, Namun yang

69

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan,

(Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 123.

67 Moleong, Metodologi Penelitian......, h. 70 Pedoman Pelaksanaan Penelitian Diktis, 58 68 Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Agama

Pedoman Pelaksanaan Penelitian Diktis, Islam Depag RI, 2001), h. 21. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Agama

71 Research Design...., h. 46. Islam Depag RI, 2001), h. 21.

72 Creswell, Creswell, Research Design...., h. 46.

Maslahah , Vol. 5, No. 1, Mei 2014 61

Maslahah, Vol. 5, No. 1, Mei 2014

menjadi keberatan reviewer, terlalu sedikitnya penelitian terdahulu yang berupa hasil penelitian ilmiah dan artikel jurnal ilmiah yang otoritatif. Kebanyakan kajian terdahulu yang digunakan berupa buku-buku yang menurut reviewer kurang otoritatif, misalnya karya Abu Hamzah, al- Wasitiyah The True Power of Wudu ; K.H. Bahauddin Mudhary, Setetes Rahasia Ibadah, Muhammad Muhyi- din,

Membuka Energi

Ibadah ;

Sulayman al-Kumayi, Shalat: Pe- nyembahan dan Penyembuhan.

Dalam kajian teori, Nurasiah tidak menunjukkan secara rinci kekurangan atau kelemahan penelitian terdahulu yang digunakannya. Ia hanya me- ngungkapkan kelemahan penelitian Mahmu>d al-Ghura>ba> dan Erick Winkel, sedangkan yang lain tidak. Dengan tidak menunjukkan secara rinci atas kelemahan atau kekurangan penelitian terdahulu itu akan menim- bulkan kesan dan penilaian dari pembaca bahwa penelitian Nurasiah kurang menceminkan sikap objektif sebagai seorang peneliti yang seharus- nya memberikan penilaian berdasar- kan objektivitas kepada penelitian yang dilakukan oleh siapapun. Karena itu, reviewer dengan mengutip John W. Creswell berpendapat bahwa cara perumusan penelitian terdahulu diser- tasi Nurasiah kurang memenuhi kriteria yang mestinya menunjukkan kekurangan-kekurangan ( deficiences) dalam literatur sebelumnya. Sebaik- nya peneliti perlu menerapkan cara- cara sebagai berikut: (1) Peneliti

harusnya mengutip sejumlah keku- rangan dalam literatur tersebut untuk memperkuat alasan dibutuhkannya penelitian terhadap topik yang dikaji; (2) Mestinya peneliti menunjukkan secara spesifik kekurangan-kekurang- an dalam penelitian-penelitian sebe- lumnya, misalnya yang berkaitan dengan kesalahan metodologis atau adanya variabel-variabel yang terabai- kan; (3) Mestinya peneliti menuliskan bidang-bidang tertentu yang terabai- kan oleh penelitian-penelitian sebe- lumnya, termasuk topik, implikasi- iplikasi penting, dan sebagainya; (4) Harusnya peneliti menjelaskan bagai- mna penelitiannya akan mengoreksi kekurangan-kekurangan

ini dan memberikan kontribusi yang berbeda pada literatur/penelitian akademik. 73 Ditinjau dari segi aktualitas, pene- litian terdahulu yang digunakan oleh Nurasiah juga kurang aktual dan kurang mutakhir. Misalnya karya Mahmu>d

al-Ghura>ba>

diterbitkan tahun 1981; Winkel tahun 1993 dan karya-karya lainnya yang sudak keda- luarsa karena diterbitkan lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Nurasiah harusnya mencari literaur-literatur terbaru untuk di- review dan diab- straksikan, dan literatur-literatur ter- sebut yang dipublikasikan tidak lebih dari 10 tahun. Penulis berpen-dapat bahwa kurang aktual dan kurang mutakhirnya

penelitian-penelitian yang sudah ada karena topik yang diteliti oleh Nurasiah merupakan

Creswell, Research Design...., h. 46.

topik yang masih jarang dan baru diterbitkan Diktis Departemen Aga- bersifat permulaan..

ma dijelaskan, Kajian teori dengan merujuk

‚Memang harus disadari bahwa kepada studi-studi atau karya-karya

tidak semua penelitian harus yang sudah disebutkan di atas,

berangkat dari teori yang sudah Nurasiah hendak mencari dukungan

ada, karena penelitian yang ber- informasi atau teori-teori dalam

sifat penjelajahan ( exploratory menentukan landasan teori atau ke-

research) biasanya teori yang men- rangka berpikir dalam penelitiannya.

dukung belum ada; demikian hal- Namun perlu penulis kemukakan

nya dengan penelitian yang ber- bahwa teori yang dirujuk oleh Nur-

sifat deskriptif. Yang sudah pasti asiah itu cenderung dicocok-cocokan

menggunakan teori adalah jenis sebab barangkali memang agak sulit

penelitian yang bersifat mene- menemukan teori yang benar-benar

rangkan (explanatory research ). 74 cocok atau relevan dengan studi disertasinya. Beberapa karya yang

Karena itu, apabila Nurasiah dirujuk seperti karya Yusuf al-

merumuskan teori yang merupakan Qardhawi, Bahaudin Mudhary, Mah-

hasil temuannya adalah sah-sah saja mud Muhyidin, dan Sulayman al-

bahkan itulah yang harus dilakukan Kumayi tidak cocok bagi studi Nur-

sebab sebagaimana dikatakan oleh asiah sehingga cenderung dipak-sakan

Afifuddin dan Ahmad Saebani dalam karena karya-karya mereka itu tidak

bukunya Metode Penelitian Kualitatif jelas teorinya sehingga diragu-kan

bahwa setiap penelitian membutuh- otoritas keilmiahannya.

kan teori, namun dalam penelitian Dalam disertasinya itu, Nurasiah

kualitatif, teori tidak diperlukan. mengajukan dua teori, yaitu; (1) teori

Sebab, teori akan diciptakan. 75 Dalam tentang legalitas tasawuf atau teori

hal ini, Nurasiah telah menciptakan tasawuf- shar‘i , dan (2) teori tentang

dua teori dalam penelitiannya seba- tradisionalitas dan praktikalitas pemi-

gaimana dikemukakan di atas. kiran Ibn ‘Arabî>. Menurut Nurasiah,

Kaitan dengan hipotesis peneli- asumsi yang mendasari teori ini

tian, Bambang Sunggono dalam adalah komprehensifitas pemikiran

Metodologi Penelitian Ibn ‘Arabî>, yang mencakup kedu-

bukunya

Hukum mengatakan bahwa pada dukan syariah dan teks nas bagi

dasarnya hipotesis adalah dugaan pengetahuan dan visi spiritualnya,

peneliti tentang hasil yang akan serta penekanannya akan kepentingan praktik keagamaan dan kepatuhan

pada hukum syariah. Pedoman Penelitian di Perguruan Tinggi,

Dalam h. 22. Pedoman Penelitian Pergu-

75 Afifuddin dan Ahmad Saebani, Metode

ruan Tinggi Agama Islam yang

Penelitian Kualitatif , h. 74.

Maslahah , Vol. 5, No. 1, Mei 2014 63 Maslahah , Vol. 5, No. 1, Mei 2014 63

empirik. 79

Penelitian Pendidikan mendediniskan Dalam disertasinya, Nurasiah me- hipotesis adalah asumsi, perkiraan,

rumuskan hipotesis hipotesis peneliti- atau dugaan sementara mengenai

an sebagaimana yang sudah disebut- suatu permasalahan yang harus

kan pada bagian review. Berdasarkan dibuktikan kebenarannya reliabel.

uraian tentang pengertian dan kriteria dengan menggunakan data dan fakta

perumusan hipotesis di atas, reviewer atau informasi yang diperoleh dari

memberi beberapa catatan kritis hasil penelitiannya yang valid. 77 terhadap rumusan hipotesis disertasi

Menurut Bambang Sunggono ada Nurasiah. Hipotesis yang dirumuskan perbedaan pendapat tentang apakah

oleh Nurasiah telah menunjukkan setiap penelitian harus ada hipotesis-

beberapa variabel penelitiannya yakni nya atau tidak. Di satu pihak, me-

variabel asra>r al-iba>dah , fikih spiritual nyatakan bahwa apabila peneliti tidak

dan praksis pemikiran Ibn ‘Arabi> yang memiliki opini tentang hasil pene-

dinyatakan dalam bentuk kalimat litiannya, maka tidak diperlukan

pernyataan (deklaratif) dan telah diuji hipotesis. Di pihak lain, menyatakan

kebenarannya oleh peneliti sebagai- dalam kasus semacam itu, peneliti

mana dapat diketahui dari hasil harus menyatakan hipotesis nolnya,

penelitiannya. Namun satu hal yang dengan kata lain, peneliti harus

menjadi kekurangan rumusan hipote- menyatakan bahwa tidak ada sesuatu

sis tersebut, yaitu hipotesisnya terlalu yang terjadi secara bermakna dalam

panjang sehingga yang seharusnya penelitian yang akan dilakukannya. 78 rumusan hipotesis itu singkat, jelas

Bambang Sunggono menyebutkan dan padat tidak terpenuhi. beberapa kriteria untuk merumuskan hipotesis, yaitu bahwa hipotesis hen-

Alternatif Penelitian daknya (1) menyatakan hubungan

A. Alternatif Metodologi Penelitian antara dua variabel atau lebih; (2)

Alternatif Metodologinya antara dinyatakan dalam bentuk kalimat

lain dalam pendekatan dapat meng- pernyataan (deklararif); (3) dirumus-

gunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial kan secara singkat, jelas, dan padat;

khususnya pendekatan hukum, pen- dan (4) dapat diuji kebenarannya

dekatan sejarah. Menurut Morris L. Cohen, penelitian hukum atau legal research is the process of finding the law that governs acitivities in human

76 Bambang Sunggono, Metodologi Peneli- tian Hukum, h. 110.

Metodologi Penelitian Hukum, h. 111.

87 Sunggono, Metodologi

Penelitian

88 Sunggono,

Hukum, h. 111.

64 Maslahah, Vol. 5, No. 1, Mei 2014 64 Maslahah, Vol. 5, No. 1, Mei 2014

‘Arabi> yang menggunakan metode legal research tetapi juga legal

biografis sebagai bagian dari pende- scholar. Dan yang lebih penting,

katan historis. Pendekatan filsafat penelitian hukum bertujuan untuk

digunakan untuk mengkaji hakikat mengumpulkan bahan-bahan yang

dan dasar- dasar hukum Ibn ‘Arabi>. otoritatif dan relevan dengan perma-

Adapun pendekatan hermeneutika salahan hukum yang dikaji (most

digunakan dalam upaya menginterpre- legal research has its objectives the

tasi teks- teks karya Ibn ‘Arabi> seperti collection of authoritative materials

al-Fu>tu>ha>t al-Makiyyah pada bagian relevant to the problem). Penelitian

kitab yang berkaitan dengan hukum hukum merupakan suatu kegiatan 82 Islam.

know-how dalam ilmu hukum, bukan Sumber data primer adalah karya- sekedar how-about . Sebagai kegiatan

karya langsung Ibn ‘Arabi> yang know-how, penelitian hukum dilaku-

relevan dengan penelitian masalah kan untuk memecahkan isu hukum yang dihadapi. Disinilah dibutuhkan

kemampuan untuk mengidentifikasi 82 Penelitian hukum Islam dapat menggu- masalah hukum, melakukan penalaran nakan hermeneutika. Menurut Arip Furqon, ada

perbedaan pendapat tentang penggunaan hukum, menganalisis masalah yang

heremeneutika, ada yang berpendapat bahwa dihadapi dan kemudian memberikan

hukum Islam tidak bisa dikaji dengan meng- pemecahan atas masalah tersebut. 81 gunakan hermeneutika karena hemeneutika

Dalam konteks penelitian Ibn menganggap semua teks itu sama yang, karya kemanusiaan, yang dapat dikaji oleh siapapun

‘Arabi> yang dilakukan reviewer ,

dan dengan metode apapun. Hermeneutika juga penelitian hukum digunakan untuk

menganggap setiap teks adalah produk historis; menggali status hukum dalam masa-

hermeneutika juga menuntut peneliti untuk lah ibadah dan jihad dengan cara menganut relativisme epistemologis karenanya hermeneutika juga menuntut skeptisisme mengumpulkan bahan-bahan otoritatif

peneliti (Arip Furqon, ‚Pendekatan Herme- dari karya- karya Ibn ‘Arabi> tentang

neutika dalam Kajian Hukum Islam‛, Ahkam, hukum Islam (fikih), mengidentifikasi

Vol. XIII, No. 2, (Juli 2012), h. 189-190. menganalisis masalah dan memberi- Terlepas dari ada yang menolak heremeneutika dalam kajian hukum Islam, pendekatan ini kan pemecahan masalah hukum Islam

sudah digunakan oleh sebagian ulama bahkan dalam perspektif Ibn ‘Arabi>.

sejak masa klasik termasuk yang dilakukan oleh Pendekatan historis digunakan

Ibn ‘Arabi. Ta’wil dapat dibenarkan asal karena penelitian ini hendak menjelas- didasarkan pada dalil yang benar baik berupa nas, ijma’, qiyas, maupun dalil-dalil shahih lain. Orang yang menggunakan ta’wil hendaknya

80 diakui otoritas keilmuan dan moralnya seperti Peter Mahmud Marzuki, Penelitian para imam mujtahid dan pemilik jiwa keilmuan Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media,

yang matang. Lihat Arip F urqon, ‚Pendekatan 2010), h. 57.

Hermeneutika dalam Kajian Hukum Islam‛, h. 81 Marzuki, Penelitian Hukum, h. 59.

Maslahah , Vol. 5, No. 1, Mei 2014 65 Maslahah , Vol. 5, No. 1, Mei 2014 65

mengenai relasi fuqaha (fikih) dan didikung dengan sumber data sekun-

sufi (tasawuf) dikemukakan oleh Siraj der berupa buku-buku dan artikel-

al- Thusi, Sha’rani, Al-Kalabadzi, Ibn artikel ilmiah yang mengkaji masalah

Khaldun, Fakhruddin al-Razi, Ibn hukum Ibn ‘Arabi>. Adapun analsis 85 Sina (teori klasik). Teori dari Mus-

data kualitatif dapat menggunakan tafa Abd al-Raziq, Nicholson, Seyyed metode interpretasi dengan pende-

Hossein Nasr (teori masa modern). 86 katan hermeneutika 83 dan studi mak- Adapun alternatif teori dari na. 84 penulis adalah sebagai berikut:

a. Metodologi hukum Islam (metho-

B. Alternatif Teori dology of Islamic jurisprudence) Selain menggunakan teori Mah-

Ibn ‘Arabi> didasarkan kepada mud al-Ghurab, William C. Chittick,

sum-sumber hukum Islam tra- Erick Winkel dan Michel Chodkie-

disional (ortodoksi) yakni Al- wicz yang telah dirujuk oleh Nur-

Qur’an, Sunnah dan ijtihad para asiah, penulis menawarkan alternatif

ulama.

teori yang relevan dengan judul yang

b. Ijtihad Ibn ‘Arabi dalam bidang hukum mengedepankan aspek

maqas}i>d al- shari>’ah yang sesuai

83 Dalam istilah Ibn ‘Arabi hermeneutika dengan pemikiran al-Shatibi da- disebut ta’wil. Kajian tentang metode herme- ka Ibn ‘Arabi lihat Nasr Hamid Abu Zaid,

lam al-Muwafaqa>t dan al-Ghaza>li>

neuti Falsafah al- Ta’wi>l Dira>sah fi> Ta’wi>l al-Qur’a>n

dalam Al-Mustas}fa> .‛

‘Inda Muhyi> al-Di>n Ibn ‘Arabi>, (Beirut: markaz

c. Praktik hukum Islam (fikih) Ibn al-Tsaqafi al- ‘Arabi, 1996). Lihat juga Nasr

‘Arabi bersifat eklektik (talfiq)

Hamid Abu Zaid, Teks Otoritas Kebenaran, yang memadukan pendapat ber- (Yogyakarta: LkiS, 2012). Untuk metode her-

meneutika kontemporer lihat karya-karya bagai mazhab dan mengintegra-

Muhammad Shahrur, Metodologi Fiqih Islam sikan antara aspek lahiriah dan Kontemporer, Terj. Sahiron Syamsuddin,

aspek batiniah fikih yang bertum- (Yogyakarya: eLSAQ Press, 2004); Muhammad Shahrur, Prinsip dan Dasar Hermeneutika Hukum Islam Kontemporer, (eLSAQ Press, 2007); Muhammad Shahrur, Prinsip dan Dasar Hermeneutika Al- Qur’an Kontemporer, Terj.

85 Muhammad Jalal Syaraf, Tasawuf Islam Sahiron Syamsuddin, (Yogyakarta: eLSAQ,

Mazhab Baghdad, (Tangerang Selatan: Gaya 2007). 84 Media Pratama, 2014), h. 6-20.

Tentang studi makna lihat Fx. Rahyono, 86 Untuk teori Mustafa Abd al-Raziq lihat Studi Makna, (Jakarta: Penaku, 2011), h. 17-18;

Mustafa ‘Abd al-Raziq, Tamhid ila Dirasah al- lihat juga Stefanus Nindito, ‚Fenomenologi

Falsafah. Untuk teori Nicholson lihat Nichol- Alfred Schutz: Studi tentang Konstruksi Makna

son, Tasawuf fi al-Islam, (Kairo, 1951) dan dan Realitas dalam Ilmu Sosial‛, Jurnal Ilmu

untuk teori Seyyed Hossein Nas lihat Komunikasi, Vol. 2, No. 1, (Juni 2005), h. 79-

Ensiklopedi Spiritualitas: Fondasi (Bandung: 94. Mizan, 2001).

66 Maslahah, Vol. 5, No. 1, Mei 2014 66 Maslahah, Vol. 5, No. 1, Mei 2014

syari’ah.‛

A. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian menyimpulkan bahwa Alternatif teori disertasi ini meno-

penelitian disertasi karya Nurasiah lak teori Nurasiah yang mengatakan

memiliki beberapa kelebihan antara bahwa Ibn ‘Arabi> menjadikan hukum-

lain bahwa secara umum disertasi ini hukum fikih dan ibadah sebagai

memenuhi standar sebagai standar manifestasi, konteks, dan kerangka

penulisan karya ilmiah yang sesuai realisasi dari teori-teori metafisik- 87 pedoman penulisan karya ilmiah ,

sufistiknya. Sebaliknya, alternatif teo- standar metodologi penelitian atau ri ini mendukung pendapat Mahmu>d

research design. Dilihat dari segi me- al-Ghura>ba> yang mengatakan bahwa

miliki keunikan dan perbedaan dengan pemikiran hukum Islam Ibn ‘Arabi>

penelitian sebelumnya yang lebih adalah dalam kerangka fiqhiyyah banyak fokus kepada filsafat dan

yang dapat dimaknai secara zahir dan tasawuf Ibn ‘Arabi>. Dalam aspek batin. Dengan demikian, alternatif

metodologi, secara umum teknik teori ini bahkan mendukung teori

penelitan, sumber data dan analisis yang mengatakan bahwa pemikiran

digunakan oleh penyusun hukum Ibn ‘Arabi> dalam kerangka

data

disertasi sehingga secara umum fiqhiyyah

tingkat reabilitas dan validitasnya bahkan hampir-hampir identik dengan

kecenderungan

literal

bisa dipertanggungjawabkan. Demiki- mazhab Z}a>hiriyyah, namun Ibn ‘Arabi>

an juga pada aspek teori, selain juga concern mengungkap makna

merujuk kepada teori-teori sebelum- batin hukum Islam melalui metode

nya yang otoritatif, Nurasiah juga ta’wil -nya.

merumuskan teorinya sendiri yang Alternatif hipotesisnya adalah (1)

menjadi kerangka berpikirnya sertas semakin menyadari akan kasih sayang

merumuskan hipotesis yang telah (rahman rahim) Tuhan, maka semakin

dibuktikannya pada temuan peneliti- berupaya mengamalkan kemudahan

an. Namun sebagai karya manusia yang diberikan Tuhan dan semakin

biasa, tentu saja disertasi Nurasiah menghindari kesulitan yang dialami-

memiliki beberapa kekurangan antara nya‛; (2) semakin spiritual praktik

lain judul kurang tugas dan lugas; cara hukum seseorang maka semakin libe-

merumuskan latar belakang kurang ral pemikirannya; (3) Semakin eklek-

tegas, lugas dan tajam terutama dari tik pemikiran seseorang dalam pemi-

segi alasan-alasan mengapa ia memi- kiran hukum Islam, semakin memper- hatikan maqas}i>d al- shari>’ah dalam

praktiknya. Lihat Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi), (CeQDA UIN Jakarta, 2007 M./1427 H.).

Maslahah , Vol. 5, No. 1, Mei 2014 67 Maslahah , Vol. 5, No. 1, Mei 2014 67

Formation of Arab Reason: Text, Nurasiah ini kurang dalam penggu-

Tradition and the Construction of naan pendekatan dan metode yang

Modernity in the Arab World. lebih tepat seperti tidak menggunakan

Libanon: Center for Arab Unity pendekatan hukum, filsafat, dan her-

studies, 2011. meneutika. Kekurangan lainnya pada

Al-Rasyuni, Ahmad. Imam Al-Shati- kajian teori di mana karya-karya

bi’s Theory of the Higher Objecti- terdahulu yang dirujuk kurang leng-

ves and Intens of Islamic Law. kap dan kurang aktual (rata-rata lebih

London, Washington: IIIT, 2011. dari 10 tahun), kurang dilengkapi

Asmin, Yudian W. (Penyadur). kutipan langsung dan tidak disertai

Hukum Islam dan teks asli kutipan sehingga menyulit-

Filsafat

Perubahan Sosial. Surabaya: Al- kan untuk dicek ulang orisinalitas dan

Ikhlas, 1995. otentisitasnya.

Chittick, William C. The Sufi Path of Knowledge: Hermeneutika Al-

B. Saran-saran Qur’an Ibn ‘Arabi> . Yogyakarta: Beberapa saran perlu dikemukakan

Qalam, 2001. antara lain perlunya diberikan be-

Connolly, Peter. (Ed.). Approaches to berapa alternatif penelitian antara lain

the Study of Religion . London: alternatif judul yang lebih lugas dan

York House Typographic Ltd, jelas; fokus permasalahan yang lebih

tajam; perlunya ditambahkan metodo- Creswell, John W. Research Design: logi penelitian yang relevan serta

Pendekatan Kualitatif, kuantitatif, teori yang lebih aktual sesuai

dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka perkembangan terkini; dan perlunya

Pelajar, 2010. outline alternatif penelitian sesuai

Emzir. Metodologi Penelitian Kuali- dengan judul dan penelitian alternatif

tatif Analisis Data . Jakarta: Raja- di atas.

wali Press, 2012. James, William. The Verieties of Reli- Daftar Pustaka

gius Expeience. New York: The American Library, 1958.

Afifuddin & Beni Ahmad Saebani. Faqihsutan, Nurasiah. Meraih Hakikat Metodologi Penelitian Kualitatif .

Melalui Syariat: Telaah Pemikiran Bandung: Pusataka Setia, 2012.

Syekh Al- Akbar Ibn ‘Arabi>. Al-Indunisi, Ahmad Nahrawi Abdus

Bandung: Mizan 2005. Salam. Ensiklopedi Imam Syafi’i: Farida, Sasmita. ‚Pergeseran Makna Biografi dan Pemikiran Mazhab

Generik-Spesifik dalam Novel Fiqih Terbesar Sepanjang Masa.

Terjemahan Harry Potter dan Jakarta: Penerbit Hikmah, 2008.

Relkui Kematian Alih Bahasa

68 Maslahah, Vol. 5, No. 1, Mei 2014

Listiana Srisanti‛. Metalingua, Jakarta: Direktorat Perguruan Vol. 6, No. 1. (Juni 2008), h. 39-

Tinggi Agama Islam Direktorat

45. Jenderal Kelembagaan Agama Furqon, Arip. ‚Pendekatan Herme-

Islam Departemen Agama RI, neutika dalam Kajian Hukum

Islam‛. Ahkam , Vol. XIII, No. 2, Pradoyo, R achmat Djoko. ‚Semio- (Juli 2012), h. 189-190.

tika: teori, Metode, dan Pene- Mahmud. Metode Penelitian Pen-

dalam Pemaknaan didikan . Bandung: Pustaka Setia,

Humaniora, No.

(Januari-April 1999), h. 76-84. Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian

Rahyono, Fx. Studi Makna . Jakarta: Hukum. Jakarta: Prenada, 2010.

Penaku, 2012. Moleong,

Sartini, Ni Wayan. ‚Tinjauan Teo- Penelitian Kualitatif . Bandung:

Lexy J.

Metodologi

retik tentang Semiotik. Makalah Rosda, 2010.

tidak diterbitkan. Jurusan Sastra, Nasehuddin, Toto Syatori & Nanang

Fakultas Sastra Universitas Air- Gozali. Metode Penelitian Kuan-

langga, tt.

titatif . Bandung: Pustaka Setia, Shahrur, Muhamad. Prinsip dan Dasar 2012.

Hermeneutika Hukum Islam Nasuhi, Hamid, dkk.

Kontemporer . eLSAQ Press, 2007. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,

Pedoman

Shahrur, Muhammad. Prinsip dan Tesis, dan Disertasi). Jakarta:

Dasar Hermeneutika Al- Qur’an CeQDA, 2007 M./1427 H.

Kontemporer. Terj. Sahiron Syam- Nindito, Stefanus. ‚Fenomenologi

suddin Yogyakarta: eLSAQ, 2007. Alfred Schutz: Studi tentang

Shahrur, Muhammad. Metodologi Konstruksi Makna dan Realitas

Fiqih Islam Kontemporer . Terj. dalam Ilmu Sosial‛. Jurnal Ilmu

Sahiron Syamsuddin. Yogyakarya: Komunikasi, Vol. 2, No. 1, (Juni

eLSAQ Press, 2004. 2005). h. 79-94. Strauss, Anselm & Juliet Corbin. Nurasiah. ‚ Asra>r al-Iba>dah , Fikih

Dasar-dasar Penelitian Kualitatif . Spiritual, dan Praksis Pemikiran

Terj. Muhammad Shodiq & Imam Ibn ‘Arabi‛. Disertasi. Jakarta:

Muttaqien. Yogyakarta: Pustaka Sekolah Pascasarjana Universitas

Pelajar, 2009. Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Sukardi. Metodologi Penelitian Pen- Jakarta, tahun 2010.

didikan: Kompetensi dan Praktik- Nyazee, Imran Ahsan Khan. Theories

nya . Jakarta: Bumi Sumarwan, of Islamic Law: The Methodology

Ujang, dkk. Riset Pemasaran of Ijtihad . Islamabad: IIIT, 1994.

Konsumen . Bogor: IPB Press, Pedoman Pelaksanaan Penelitian

Perguruan Tinggi Agama Islam .

Maslahah , Vol. 5, No. 1, Mei 2014 69

Sunggono, Bambang.

Analysis in the Study of Interna- Penelitian . Jakarta: Raja Grapindo

Metodologi

tional Relations‛. International Persada, 2006.

Studies Perspectives (2002) 3, h. Syaraf, Muhammad Jalal. Tasawuf

351-372.

Islam Mazhab Baghdad . Terj. Zayd, Nas}r H}ami>d Abu>. Falsafah al- Subhan Anshari. Tangerang Sela-

Ta’wi>l Dira>sah fi> Ta’wi>l al-Qur’a>n tan: Gaya Media Pratama, 2014

‘Inda Muhyi> al-Di>n Ibn ‘Arabi> . M./1435 H.

Beirut: al-Markaz al-Thaqafi al- Thahir, Lukman S. Studi Islam

‘Arabi>, 1996. Interdisipliner: Aplikasi Pendekat-

Zayd, Nashr Hamid Abu. Teks an Filsafat, Sosiologi, dan Sejarah. Otoritas Kebenaran . Terj. Sunar- Yogyakarta: Qirtas, 2004.

woto Dema. Yogyakarta: LkiS, Thies, Cameron G. ‚A Prabmatic

2012.

Guide to Qualitative Historical

70 Maslahah, Vol. 5, No. 1, Mei 2014