penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, ekspor Jasa Kena Pajak, impor Barang Kena Pajak, atau pemanfaatan Jasa
Kena Pajak dan pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean, Faktur Pajak atau dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan
dengan Faktur Pajak tersebut tidak memenuhi syarat material. Orang Pribadi atau Badan yang tidak dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak dilarang membuat Faktur Pajak. Dalam hal
Faktur Pajak telah dibuat, maka orang pribadi atau badan harus menyetorkan jumlah pajak yang tercantum dalam Faktur Pajak ke Kas Negara Sumarsan, 2010:403.
E. Landasan Hukum PER-24PJ2012
1. UU Pajak Pertambahan Nilai PPN Pasal 13 ayat 8 Nomor
422009
Dalam Undang-Undang ini diatur tentang Tata Cara Pembuatan Faktur Pajak diatur denganberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
2. Pasal 13 PMK 84PMK.032012
Dalam peraturan ini diatur tentang Tata Cara Pengisian Keterangan Pada Faktur Pajak diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak.
3. Per Dirjen Pajak Nomor PER-24PJ2012
Dalam Peraturan Per DJP ini mengatur tentang keterangan Faktur Pajak Nomor Seri Faktur Pajak.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Prosedur Sistem Penomoran Faktur Pajak Terbaru Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota
Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota akan mulai diberlakukan sistem penomoran Faktur Pajak yang baru per 1 April 2013 kepada Pengusaha Kena Pajak
P.K.P yang telah dikukuhkan oleh masing-masing tempat Kantor Pelayanan Pajak domisili usaha dari Pengusaha Kena Pajak P.K.P berada.adapun Pengusaha Kena Pajak P.K.P harus
mengajukan surat permohonana Kode Aktivasi dan Password sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam Peraturan Per-24-PJ-2012 yang akan diberlakukan mulai
April 2013. Surat Permohonan Kode Aktivasi dan Password harus diisi dengan lengkap dan disampaikan secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak P.K.P
dikukuhkan. Sedangkan Kode Aktivasi dan Password ke Pengusaha Kena Pajak P.K.P dalam hal Pengusaha Kena Pajak P.K.P memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Pengusaha Kena Pajak P.K.P telah dilakukan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak
P.K.P oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak P.K.P terdaftar berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-05PJ2012 dan
perubahannya dan laporan hasil registrasi ulang verifikasi menyatakan Pengusaha Kena Pajak P.K.P tetap dikuuhkan ; atau
b. Pengusaha Kena Pajak P.K.P telah dilakukan verifikasi berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 73PMK.032012.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya dalam hal Pengusaha Kena Pajak P.K.P memenuhi syarat seperti di atas , maka dari hasil data yang diperoleh adalah:
a. Menerbitkan surat pemberitahuan Kode Aktivasi yang ditandatangani oleh Kepala Seksi
Pelayanan atas nama Kepala Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak dan kemudian dikirim melalui pos dalam amplop tertutup ke
alamat Pnegusaha Kena Pajak P.K.P ; dan b.
Mengirimkan Password melalui surat elektronik email ke alamat Pengusaha Kena Pajak P.K.P dalam surat permohonan Kode Aktivasi dan Password.
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak yang dimaksud sebagaimana dalm Peraturan PER- 24PJ2012 adalah:
a. 2 dua digit Kode Transaksi
b. 1 satu digit Kode Status
c. 13 tiga belas digit Nomor Seri Faktur Pajak yang ditentukan oleh Direktorat
Jenderal Pajak. Selanjutnya dari Password dan Kode Aktivasi yang diberikan maka surat pemberitahuan
tersebut dibuat dalam rangkap 2 dua yang masing-masing berikut:
a. Lembar ke-1 disampaikan kepada P.K.P.
b. Lembar ke-2 untuk arsip Kantor Pelayanan Pajak.
Sistem Penomoran Faktur Pajak berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Berdasarkan Per-1365
Aturan Nomor Faktur Pajak yaitu 16 digit yang terdiri atas • 3 tiga digit kode transaksi dan status
• 3 tiga digit kode cabang • 2 dua digit kode tahun
• 8 delapan digit nomor seri, yang ditentukan oleh P.K.P sendiri. b.
Berdasarkan Per-242012 Dalam aturan ini, Penomoran Faktur Pajak tediri atas:
• 3 tiga digit kode transaksi dan status • 13 tigabelas digit ditentukan oleh sistem DJP, termask kode tahun akan
dicreate oleh sistem DJP dan kode cabang dihapus.
Dari data di atas dapat kita lihat perbedaan penomoran Faktur Pajak antara Peraturan Per-1365 dengan Per-242012 sangat jelas sekali, bahwa penomoran 13 digit berikutnya
ditentukan oleh sistem DJP. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk Pengendalian Controlling atas penerimaan negara sehingga pajak yang berjumlah trilyunan dapat
terselamatkan. Dengan kata lain, pajak yang terselamatkan akan menjadi sumber penerimaan negara yang jumlah kontribusinya paling besar untuk belanja negara dan keperluan pemerintahan
lainnya seperti yang dikatakan dalam Perpajakan Indonesia Setyawan, 2009:1. Sedangkan Nomor Seri Faktur Pajak hanya dapat diberikan kepada P.K.P yang:
a.
Telah dilakukan registrasi ulang P.K.P sesuai dengan Per-05 dan perubahannya atau
telah dilakukan verifikasi dalam rangka pengukuhan P.K.P.
Universitas Sumatera Utara
b.
Telah melakukan update alamat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, apabila
terjadi perubahan alamat. c.
Telah mengajukan surat permohonan kode aktivasi dan password.
d.
Telah menerima surat pemberitahuan kode aktivasi dari KPP.
e.
Telah menerima pemberitahuan password melalui e-mail.
f.
Telah mengajukan surat permintaan nomor seri faktur pajak.
g.
Telah memasukkan kode aktivasi dan password dengan benar pada saat
mengajukan permintaan nomor seri faktur pajak. h.
Telah menyampaikan SPT masa PPN untuk 3 tiga masa pajak terakhir berturut-
turut yang telah jatuh tempo pada tanggal surat permohonan nomor seri faktur pajak disampaikan ke KPP.
Sedangkan Jumlah Nomor Seri Faktur Pajak yang dapat diberikan kepada P.K.P oleh DJP adalah:
a. Perhitungannya by system
b. Nomor Seri yang dapat diberikan paling banyak:
• 75 Nomor Seri untuk PKP baru atau PKP yang melaporkan SPT nya secara manualhardcopy ; atau
• 120 dari jumlah Faktur Pajak yang diterbitkan PKP selama 3 bulan berturut- turut yang telah jatuh tempo pada saat pengajuan permintaan untuk PKP yang
melaporkan SPT nya secara elektronik pada masa sebelumnya.
c. Dalam hal yang diminta PKP dari formulaketentuan maka PKP akan menerima
sejumlah yang diminta
Universitas Sumatera Utara
B. Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Penomoran Faktur Pajak