BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan
umum undang-undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas
negara untuk menyelenggarakan pemerintahan Sumarsan, 2010:2. Sedangkan menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH dalam Sumarsan 2010:2, pajak adalah iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbale kontra prestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum. Pengusaha yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak P.K.P dan yang
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak B.K.P dan penyerahan Jasa Kena Pajak J.K.P seperti dalam Undang- Undang Pajak Pertambahan Nilai PPN wajib memungut Pajak
Pertambahan Nilai yang terhutang dan memberikan Faktur Pajak sebagai bukti pungutan pajak. Faktur Pajak tidak perlu dibuat secara khusus atau berbeda dengan faktur penjualan. Faktur Pajak
dapat berupa faktur penjualan atau dokumen tertentu yang ditetapkan sebagai Faktur Pajak oleh Direktur Jenderal Pajak. Maka untuk setiap ketentuan ini, atas setiap penyerahan Barang Kena
Pajak berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan wajib diterbitkan Faktur Pajak Sumarsan, 2010:401. Adapun Faktur Pajak dibuat pada saat : 1. Penyerahan
Barang Kena Pajak B.K.P atau pun Jasa Kena Pajak J.K.P. 2. Pada saat pembayaran dalam
Universitas Sumatera Utara
hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak danatau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak J.K.P. 3. Pada saat penerimaan pembayaran termin dalam hal
penyerahan sebagian tahap pekerjaan; atau 4. Pada saat Pengusaha Kena Pajak P.K.P rekanan menyampaikan tagihan kepada Bendahara Pemerintah sebagai Pemungut Pajak Pertambahan
Nilai Sumarsan, 2010:401. Berdasarkan Peraturan PER-24-PJ-2012 Tentang Perubahan Bentuk, Ukuran, Tata Cara
Pengisian, Keterangan, Prosedur Pemberitahuan Dalam Rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan Atau Penggantian, dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak yang akan mulai
diberlakukan per 1 April 2013 merupakan salah satu kebijakan Direktorat Jenderal Pajak sebagai langkah mengantisipasi Pengusaha Kena Pajak P.K.P yang nakal. Dengan adanya peraturan
perubahan Faktur Pajak diharapkan 7itera kemudahan bagi pengusaha dalam melaksanakan ushanya sesuai peraturan undang-undang perpajakan yang akan berlaku per April 2013
mendatang. Untuk itulah penulis tertarik mengangkat judul “Sistem Penomoran Faktur Pajak Terbaru Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota”.
B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 1. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
1.1. Untuk Mengetahui Penomoran Faktur Pajak Di KPP Pratama Medan Kota. 1.2. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Terjadinya Perubahan Penomoran Faktur Pajak.
1.3. Untuk Mengetahui Fungsi Setiap Kode Pada Penomoran Faktur Pajak.
Universitas Sumatera Utara
2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 2.1. Bagi Mahasiswa
a. Memberikan Pengetahuan Kepada Mahasiswa dalam sistem kerja di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.
b. Mampu menerapkan teori-teori yang didapat selama perkuliahan ke dunia kerja melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
C. Mengetahui secara langsung tentang faktur pajak yang sebenarnya dan peraturan PER- 24-PJ-2012 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.
2.2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota
a. Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota dengan Universitas Sumatera Utara, khususnya
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU sebagai instansi tersebut dapat mengetahui tingkat perkembangan ilmu pengetahuan di lembaga pendidikan
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU. b. Membantu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota dalam mensosialisasikan
pajak khususnya tentang Faktur Pajak dan sistem penomorannya serta prosedur perubahan sesuai perubahan terbaru PER-24-PJ-2012 oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Bagi Prodi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU
a. Meningkatkan kerja sama antara Prodi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU dengan Kantor Wilayah Pajak KANWIL khususnya dengan Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Kota. b. Mengenalkan Sumber Daya Prodi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU
khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. c. Mendapatkan masukan, ide, saran dan gagasan untuk evaluasi kurikulum Prodi
Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU bagi penyempurnaan dan referensi kurikulum.
C. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak