rakyat adalah pelayanan yang baik oleh Negara baik secara fisik maupun non fisik Setyawan, 2009:1.
2. Faktur Pajak
Bagi Wajib Pajak yang sudah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak P.K.P dalam melaksanakan transaksi penyerahan barang kena pajak selain jasa kena pajak harus
membuat faktur pajak. Faktur Pajak ini berfungsi sebagai bukti transaksi penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak, selain itu dapat juga digunakan sebagai bukti
kredit pajak masukan bagi pembeli dan bukti pajak keluaran bagi penjual. Mulai 1April 2013 akan diberlakukan Faktur Pajak sesuai PER-24-PJ-2012. Jenis Faktur Pajak antara
lain Soekardji, 2010:220 : a.
Faktur Pajak Sederhana
Bagi Pengusaha Kena Pajak PKP yang melakukan penjualan eceran di mana penjualan dilakukan kepada konsumen akhir yang tidak diketahui identitasnya dan
biasanya jumlah transaksinya banyak dengan volume kecil, maka sangat tidak efektif untuk membuat faktur pajak sesuai ketentuan dalam Pasal 13 ayat 5 UU PPN di
mana faktur pajak paling sedikit harus memuat :
1. nama, alamat, dan NPWP yang menyerahkan BKPJKP
2. nama, alamat, dan NPWP pembeli BKPJKP
3. jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan harga
4. PPN yang dipungut
5. PPnBM yang dipungut
Universitas Sumatera Utara
6. kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak
7. nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak
b. Faktur Pajak Standard
Faktur pajak standar adalah faktur pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak dengan ketentuan yaitu bentuk dan ukuran faktur pajak standar disesuaikan dengan
kepentingan PKP. Setiap faktur pajak standar harus menggunakan kode faktur pajak yang diberikan oleh kepala KPP kepada wajib pajak yang telah dikukuhkan sebagai PKP.
Dalam faktur pajak standar harus dicantumkan keterangan tentang penyerahan Barang Kena Pajak BKP atau Jasa Kena Pajak JKP meliputi :
•
Nama, alamat dan NPWP yang menyerahkan BKP atau JKP.
•
Nama, alamat dan NPWP pembeli BKP atau JKP.
•
Nama BKP atau JKP.
•
Harga jualpenggantianuang mukatermmin Rp..
•
Potongan harga
•
Dasar Pengenaan Pajak
•
PPN = 10Xdpp
•
Kode, nomor seri dan tanggal pembuatan faktur pajak
•
Nama, jabatan dan tandatangan yang berhak menandatangani faktur pajak.
Faktur pajak standar paling sedikit dibuat dalam rangkap dua yaitu :
•
Lembar ke-1 : untuk pembeli BKP atau penerima JKP sebagai bukti pajak masukan.
Universitas Sumatera Utara
•
Lembar ke-2 : untuk PKP yang menerbitkan faktur pajak standar sebagai bukti pajak keluaran.
c. Faktur Pajak Gabungan
Faktur Pajak yang dibuat meliputi seluruh penyerahan yang dilakukan kepada pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak yang sama selama 1 satu
bulan kalender.
Faktur Pajak Gabungan harus dibuat paling lama pada akhir bulan penyerahan Barang Kena Pajak danatau Jasa Kena Pajak meskipun di dalam bulan penyerahan telah terjadi
pembayaran baik sebagian maupun seluruhnya.
Contoh 1:
Dalam hal CV.Mustika Jaya Pengusaha Kena Pajak melakukan penyerahan Barang Kena Pajak kepada CV.Sungai Mas pada tanggal 1, 5, 10, 11, 12, 20, 25, 28, dan 31
Oktober 2012, tetapi sampai dengan tanggal 31 Oktober 2012 sama sekali belum ada pembayaran atas penyerahan tersebut, CV.Mustika Jaya diperkenankan membuat 1 satu
Faktur Pajak gabungan meliputi seluruh penyerahan yang dilakukan pada bulan Oktober, yaitu paling lama tanggal 31 Oktober 2012.
Contoh 2:
CV.Gunung Muria Pengusaha Kena Pajak melakukan penyerahan Barang Kena Pajak kepada CV.Air Murni pada tanggal 2, 7, 9, 10, 12, 20, 26, 28, 29 dan 30 Juni 2012. Pada
tanggal 28 Juni 2012 terdapat pembayaran oleh CV.Air Murni atas penyerahan tanggal 2
Universitas Sumatera Utara
Juni 2012. Dalam hal CV.Gunung Muria menerbitkan Faktur Pajak gabungan, Faktur Pajak gabungan dibuat pada tanggal 30 Juni 2012 yang meliputi seluruh penyerahan yang
terjadi pada bulan Juni 2012.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM