KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan dan memberikan beberapa saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan terhadap analisis data di atas, dapat disimpulkan beberapa hal yang berhubungan dengan hipotesis sebagai berikut:

1. Berdasarkan Tipologi Klassen menurut pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita, yang termasuk dalam daerah cepat maju dan cepat tumbuh adalah Kecamatan Jaten dan Kecamatan Kebakkramat, daerah berkembang cepat adalah Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Karangpandan, Kecamatan Gondangrejo, Kecamatan Mojogedang, Kecamatan Kerjo. Kemudian tidak ada kecamatan yang masuk dalam daerah maju tapi tertekan. Selanjutnya kecamatan yang masuk dalam daerah tertinggal adalah Kecamatan Jatipuro, Kecamatan Jatiyoso, Kecamatan Matesih, Kecamatan

Tawangmangu, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Tasikmadu, Kecamatan Colomadu, Kecamatan Jenawi. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian terbukti, bahwa terdapat Tawangmangu, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Tasikmadu, Kecamatan Colomadu, Kecamatan Jenawi. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian terbukti, bahwa terdapat

2. Pada periode pengamatan 2001-2008 dan dengan menggunakan Indeks Williamson, angka ketimpangan pada awal periode cenderung terjadi penurunan kemudian meningkat pada akhir periode. Indeks Williamson dengan angka diatas 0,4 menunjukkan bahwa Kabupaten Karanganyar masuk dalam wilayah dengan ketimpangan pendapatan yang tinggi, tingginya ketimpangan ini salah satunya di sebabkan oleh konsentrasi aktivitas ekonomi di salah satu wilayah yaitu pada Kecamatan Jaten. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian terbukti, bahwa terdapat ketimpangan pendapatan di Kabupaten Karanganyar.

3. Hubungan atau korelasi antara pertumbuhan PDRB dan ketimpangan pendapatan di Kabupaten Karanganyar tidak signifikan, hal ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara pertumbuhan PDRB dan ketimpangan pendapatan. Jadi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karanganyar tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya ketimpangan pendapatan Kabupaten Karanganyar, begitu juga sebaliknya bahwa ketimpangan pendapatan Kabupaten Karanganyar tidak dapat mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karanganyar. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian tidak terbukti, karena tidak terdapat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan di Kabupaten Karanganyar.

4. Berdasarkan kriteria Indeks Williamson pada periode 2001-2008. Wilayah kecamatan yang masuk dalam wilayah ketimpangan tinggi adalah Kecamatan Jaten, sedangkan tidak ada kecamatan yang masuk wilayah ketimpangan sedang. Selanjutnya yang masuk dalam wilayah ketimpangan rendah adalah Kecamatan Jatipuro, Kecamatan Jatiyoso, Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Matesih,

Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Karangpandan, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Tasikmadu,

Kecamatan Colomadu, Kecamatan Gondangrejo, Kecamatan Kebakkramat, Kecamatan Mojogedang, Kecamatan Kerjo dan Kecamatan Jenawi. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian terbukti, bahwa terdapat kecamatan yang berada pada kawasan ketimpangan yang berbeda sesuai dengan kriteria Indeks Williamson.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diambil beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dan instansi terkait khususnya di Kabupaten Karanganyar, adapun saran yang diajukan sebagai berikut :

1. Pemerintah daerah dapat mengarahkan atau memprioritaskan perencanaan pembagunan bagi daerah yang relatif tertinggal dengan strategi penanggulangan kemiskinan. Selain itu, setiap daerah sudah seharusnya meningkatkan sikap kompetitif dengan daerah lain supaya setiap daerah mampu bersaing dalam meningkatkan 1. Pemerintah daerah dapat mengarahkan atau memprioritaskan perencanaan pembagunan bagi daerah yang relatif tertinggal dengan strategi penanggulangan kemiskinan. Selain itu, setiap daerah sudah seharusnya meningkatkan sikap kompetitif dengan daerah lain supaya setiap daerah mampu bersaing dalam meningkatkan

2. Pemerintah daerah dapat mengurangi ketimpangan pendapatan regional dengan cara memperbaiki tingkat pemerataan distribusi pendapatan melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan didaerah untuk mendukung pembangunan di tingkat yang lebih rendah, serta dengan mengikis berbagai hambatan dalam upaya penanaman modal.

3. Pemerintah daerah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional melalui peningkatan PDRB tanpa harus memperbesar ketimpangan pendapatan. Dalam hal ini pemerintah daerah dapat berperan aktif dalam mempelopori dan memfasilitasi lembaga- lembaga usaha yang padat karya sehingga pengembangan ekonomi dapat berorientasi pada terciptanya perluasan lapangan kerja.

4. Pemerintah daerah kabupaten melalui kerja sama dengan setiap kecamatan harus meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, disiplin masyarakatnya dan etos kerja penduduknya. Pemerintah daerah juga harus meningkatkan pendapatan investasi. Dengan adanya peningkatan kualitas masyarakat dan pemerataan ekonomi melalui kerjasama antar wilayah diharapkan dapat mengurangi ketimpangan pendapatan antar kecamatan di Kabupaten Karanganyar