Peran Forum Betawi Rempug Dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012

G. Peran Forum Betawi Rempug Dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 memang menyajikan pertarungan yang sangat sengit diantara para calon serta partai politik pendukung. Namun demikian pertarungan tersebut nyatanya bukan hanya milik para calon Gubernur dan Wakil

Gubernur dan Partai Politik semata, namun juga berbagai unsur lain di dalamnya. Masyarakat juga patut diperhitungkan sebagai bagian dalam pertarungan ini, karena tanpa adanya partisipasi masyarakat tentunya Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 ini tidak akan berlangsung dengan baik. Dalam tataran masyarakat atau sebagai unsur yang berasal dari luar Partai Politik kita dapat melihat adanya suatu gerakan civil society dalam kesempatan ini yang jelas terklasifikasi dalam bentuk-bentuk yang berbeda.

Dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 ini selain Partai Politik, LSM dan Organisasi Masyarakat sebagai sebuah civil society tentu tidak dapat kita singkirkan perannya dalam menjalankan dinamika politik di dalam pertarungan tersebut. Memang jika ditilik dari segi kuantitas, Organisasi Masyarakat (Ormas) memiliki andil yang dapat berdampak cukup signifikan dalam Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 tersebut. Omas sebagai organisasi yang sangat mengandalkan kekuatan massa dalam setiap gerakannya merupakan salah satu bagian penting dalam pertarungan ini. Jumlah massa yang dimiliki sebuah Ormas akan sangat berguna sebagai lumbung suara para calon Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut.

Seperti pilkada sebelumnya, pasangan cagub-cawagub biasanya akan berusaha menarik hati organisasi-organisasi kedaerahan, seperti FBR ataupun Forkabi yang menjadi organisasi besar masyarakat asli Jakarta. Hal itu dilakukan untuk mengerahkan massa pendukung dalam pemungutan suara mendatang. Demikian juga dengan Forum Betawi Rempug (FBR) yang menurut data memiliki 300 lebih gardu yang tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek dengan anggota kurang lebih sebanyak 500.000 di seluruh Jabodetabek. Dengan jumlah yang demikian fantastis FBR diklaim sebagai Ormas dengan jumlah anggota terbanyak di Jabodetabek.

Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012, FBR memberikan dukungannya kepada pasangan Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Ramli (Nara). Beberapa alasan diungkapkan oleh FBR melalui pimpinannya mengapa mereka memilih untuk mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut, padahal saat itu terdapat lima pasangan calon yang lainnya. KH. Luthfi Hakim memaparkan, “Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli adalah putra Betawi asli dan mereka memang layak untuk didukung dan layak untuk menjadi pemimpin di Jakarta ”. Selain itu alasan yang begitu kuat yang melatar belakangi dukungan FBR terhadap pasangan Foke-Nara adalah karena ketokohan Nachrowi Ramli di mata masyarakat Betawi sangatlah kuat. Seperti yang diungkapkan ketua bidang media FBR,

“Nachrowi Ramli (Nara) merupakan Jendralnya Betawi, karena beliau sangat concern terhadap kebudayaan Betawi ”. Selain itu ternyata Nachrowi Ramli juga adalah ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.

Organisasi masyarakat yang sudah besar tentunya tidak lepas dari dinamika di dalam tubuh organisasinya sendiri, terlebih lagi dalam menentukan sikap atau arah serta dalam suatu pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi pasti tidak akan mudah. Namun berbeda halnya dengan FBR, karena segala keputusan di dalam FBR ada di tangan Ketua Umum. Seperti yang dipaparkan salah satu pengurus Korwil FBR di Jakarta Timur, “kita (FBR) menganut sistem

immamah, jadi kita harus nurut sama pimpinan, jika pimpinan bilang A ya kita harus ikut ”. Sehingga dalam pengambilan keputusan terkait dukungannya terhadap pasangan Foke-Nara, FBR tidak mengalami kesulitan yang berarti. “Setiap ada momentum seperti Pilkada dan semacamnya, kita menjadikan hal tersebut ajang pendisiplinan. Bagi anggota yang tidak mengikuti instruksi maka kita kasih pilihan, dia keluar atau mematuhi. Bagi kami, anggota yang sedikit tapi solid lebih penting ”.

Namun demikian tetap ada rapat antara pimpinan dengan para pengurus pusat dan koordinator di setiap wilayah untuk mendengarkan saran dan mempertimbangkan segala sesuatunya, hingga pada akhirnya keputusan akhir memang mutlak ada di tangan KH. Luthfi Hakim sebagai Ketua Umum FBR. “Bentuk dukungan kepada Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli adalah dalam semua hal, termasuk dukungan massa. Teman-teman yang punya kontrakan mewajibkan orang-orang di kontrakannya untuk memilih apa yang didukung FBR ”. Pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2012, FBR mendirikan Relawan Rempug sebagai tim pendukung guna memenangkan Foke-Nara. Selain itu FBR juga membentuk sebuah tim yang khusus menangani kritik dan saran dari masyarakat terkait pasangan Foke-Nara dengan membuat sms centre. Begitu juga pada masa penghitungan suara FBR juga melakukan quickcount versi FBR.