Menyediakan jalan inspeksi sebagai ruang gerak pengelolaan saluran; dan
e. Menyediakan jalan inspeksi sebagai ruang gerak pengelolaan saluran; dan
f. Pengembangan retarding basin (kolam penampung) pada sistem saluran pembuangan Tukad Mati, long storage (wadah penyimpan) pada sistem saluran pembuangan Niti Mandala – Suwung dan Pemogan sesuai masterplan drainase kota.
(6) Peta rencana pengembangan sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digambarkan dalam Peta Rencana Sistem Drainase dengan tingkat ketelitian 1 : 25.000, sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI V, dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Jalan Pejalan Kaki
Pasal 33
Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) huruf c, angka 5, direncanakan dalam bentuk:
a. ruang pejalan kaki di sisi jalan berupa trotoar;
b. ruang pejalan kaki di sisi saluran air berupa jalan inspeksi;
c. ruang pejalan kaki di sisi pantai sepanjang Pantai Desa Kesiman Kertalangu, Pantai Desa Kesiman Petilan, Pantai Padanggalak, Pantai Sanur dan Serangan;
d. ruang pejalan kaki dalam bentuk plasa di kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran, kawasan pendidikan dan kawasan lainnya;
e. ruang kawasan pedestrian khusus dikembangkan di Jalan Gajah Mada, jalan Sugianyar, Jalan Kamboja, Jalan Sudirman, Kawasan Niti Mandala, Kawasan Niti Praja Lumintang, Kawasan sekitar Sanglah, Kawasan Pengembangan Ubung Kaja, dan Kawasan Pengembangan Margaya;
f. ruang pejalan kaki di RTH sekaligus berfungsi sebagai lintasan lari ( jogging track);
g. ruang pejalan kaki di kawasan permukiman tertentu;
h. ruang pejalan kaki di kawasan tempat suci dan kawasan suci;
i. ruang pejalan kaki di kawasan rekreasi; dan j. ruang pejalan kaki di bawah tanah.
Sistem Penanggulangan Bencana
Pasal 34
(1) Sistem penanggulangan bencana dan jalur evakuasi bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) huruf c, angka 6, terdiri atas:
a. sistem penanggulangan bencana; dan
b. jalur evakuasi bencana.
a. pembentukan 4 Wilayah Manajemen Penanggulangan Bencana sekaligus Wilayah Manajemen Penanggulangan Kebakaran (WMK) tersebar di tiap Wilayah Kecamatan dengan pelayanan Penanganan Gawat Darurat Terpadu ( safe community); dan
b. Pos I nduk Penanggulangan Bencana terintegrasi dengan Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana ( Crisis centre) di Jalan I mam Bonjol sebagai Pos Komando penanganan gawat darurat terpadu.
(3) Lokasi penyebaran Pos Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu yang diintegrasikan dengan Pos Sektor dan Pos Kebakaran ( safe community) terdiri atas:
a. Pos Sektor Kecamatan Denpasar Utara di Tonja, Kecamatan Denpasar Timur di Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Selatan di desa Sidakarya dan Jalan Juanda Kawasan Niti Mandala dan Kecamatan Denpasar Barat di Jalan I mam Bonjol; dan
b. Pos Kebakaran ( safe community) Kecamatan Denpasar Utara di terminal Ubung, Kecamatan Denpasar Timur di Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Selatan di Pelabuhan Benoa dan Kecamatan Denpasar Barat di Jalan Mahendradata.
(4) Jalur evakuasi bencana, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri atas:
a. jalur-jalur jalan yang digunakan terdiri atas: Jalan Ngurah Rai, Jalan Hang Tuah, Jalan Raya Puputan, Jalan Teuku Umar, Jalan Gatot Subroto, Jalan Mahendradatta, Jalan Raya Sesetan, Jalan Diponegoro, Jalan Nias, Jalan I mam Bonjol, Jalan WR Supratman; dan
b. jalur-jalur jalan atau gang pada kawasan permukiman.
Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Perkotaan Lainnya
Pasal 35
Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana perkotaan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) huruf c, angka 7, terdiri atas:
a. penyediaan jalur-jalur kegiatan prosesi keagamaan dan budaya;
b. penyediaan jalur sepeda; dan
c. penyediaan jalur-jalur untuk penyandang cacat dan kaum disabel lainnya.