Peruntukan kawasan energi dan kawasan industri laiinnya.
e. Peruntukan kawasan energi dan kawasan industri laiinnya.
(6) Arahan Pengelolaan Kawasan Pengembangan Konsolidasi Lahan ( Land Consolidation) Margaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (3) huruf f, terdiri atas:
a. pengembangan Kawasan Margaya sebagai pusat pelayanan wilayah yang terintegrasi dengan Kawasan Pariwisata Kuta, melalui integrasi pengembangan fungsi permukiman, Taman Kota, kawasan perdagangan dan jasa skala internasional, regional dan kota; dan
b. pengelolaan kawasan dilakukan dengan pengembangan konsolidasi lahan yang terintegrasi dengan wilayah sekitar, pengembangan rencana rinci tata ruang, pengembangan peraturan zonasi, dengan proporsi ruang terbuka minimal 30% .
(7) Arahan pengelolaan Kawasan Taman Budaya ( Art Centre) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (4) huruf b, terdiri atas:
a. pemantapan kawasan taman budaya sebagai pusat kreativitas dan pengembangan seni budaya Bali yang menjadi jatidiri dan identitas Kota yang berwawasan budaya, dan etalase budaya Bali; dan
b. pengelolaan kawasan ditekankan pada integrasi penataan lingkungan dan bangunan kawasan Taman Budaya ( art centre) dengan kawasan sekitanya termasuk kawasan Kampus I nstitut Seni I ndonesia (I SI ), dan lingkungan permukiman sekitarnya.
(8) Arahan Pengelolaan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (5) huruf a, terdiri atas:
a. pengembangan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi di Kawasan Renon, untuk memantapkan fungsi Kawasan tersebut sebagai Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Bali serta kawasan rekreasi, kegiatan olah raga, pusat pelayanan sosial dan publik; dan
b. pengelolaan kawasan ditekankan pada penegasan fungsi ruang kawasan, penegasan peraturan zonasi, pengelolaan tata lingkungan dan bangunan, pengembangan pedestrian, taman kota, penataan sektor informal serta integrasi dengan kawasan yang baru dikembangkan.
(9) Arahan Pengelolaan Kawasan Pusat Perkantoran Pemerintahan Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (5) huruf b, terdiri atas:
a. pengembangan kawasan bekas perkantoran pemerintahan Kabupaten Badung di Kawasan Lumintang sebagai Pusat Perkantoran Pemerintahan Kota yang didukung Taman Kota dan Rekreasi; dan
b. pengelolaan kawasan dilakukan dengan pengembangan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan, Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, Peraturan Zonasi, Master Plan serta pengembangan detailed engineering design (DED) Kawasan.
(10) Arahan Pengelolaan Kawasan Sanglah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (5) huruf
c, terdiri atas:
a. pengembangan Kawasan Sanglah dan sekitarnya sebagai salah satu Pusat Utama Kota dengan adanya pusat pelayanan publik di kawasan ini seperti Universitas Udayana, Pasar Sanglah dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP Sanglah); dan
b. pengelolaan kawasan ditekankan pada upaya penataan lingkungan dan bangunan kawasan, penataan aksessibilitas, penataan ruang parkir bersama, pengembangan terminal angkutan umum, dan upaya untuk mengkonsolidasi lahan dalam rangka meningkatkan fungsi pelayanan publik dan transportasi kawasan.
(11) Arahan Pengelolaan Kawasan Tahura Ngurah Rai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (6), terdiri atas:
a. pengelolaan Kawasan Tahura Ngurah Rai sebagai Kawasan Konservasi sekaligus juga kawasan pusat lokasi pelayanan infrastruktur wilayah Bali dan Kota Denpasar dengan adanya I PST Sarbagita dan TPA Suwung, I PAL Pemogan, Gardu I nduk PLN, Waduk Muara/ Estuary Dam I dan rencana Estuary Dam I I , Depo LPG, Depo Bahan Bakar a. pengelolaan Kawasan Tahura Ngurah Rai sebagai Kawasan Konservasi sekaligus juga kawasan pusat lokasi pelayanan infrastruktur wilayah Bali dan Kota Denpasar dengan adanya I PST Sarbagita dan TPA Suwung, I PAL Pemogan, Gardu I nduk PLN, Waduk Muara/ Estuary Dam I dan rencana Estuary Dam I I , Depo LPG, Depo Bahan Bakar
b. pengelolaan kawasan ditekankan pada penegasan pemanfaatan ruang yang mengintegrasikan fungsi konservasi, sosial dan ekonomi kawasan.
BAB VI I