Pusat Lingkungan Barat I I I dikembangkan di Kawasan sekitar jalan Pasar Umadui.
c. Pusat Lingkungan Barat I I I dikembangkan di Kawasan sekitar jalan Pasar Umadui.
(9) Pusat Lingkungan selanjutnya didukung oleh sebaran Sub Pusat Lingkungan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan.
(10) Peta sistem pusat pelayanan kota, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran I V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 3 Sistem Hirarki Pelayanan Kegiatan Kota.
Pasal 16
(1) Sistem hirarkhi pelayanan kegiatan kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) huruf c, dikembangkan berdasarkan struktur pelayanan pusat-pusat kegiatan sosial, ekonomi terdiri atas hirarkhi fasilitas perdagangan dan jasa, fasilitas pemerintahan, fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan.
(2) Struktur hirarkhi pelayanan kegiatan perdagangan dan jasa:
a. kegiatan perdagangan dan jasa skala wilayah dikembangkan pada jalan-jalan arteri primer, jalan kolektor primer atau jalan arteri sekunder yang menghubungkan pusat- pusat pelayanan antar wilayah atau BWK;
b. kegiatan perdagangan skala kota dikembangkan pada jalan-jalan arteri primer, jalan kolektor primer atau jalan arteri sekunder atau pada jalur utama kota dengan;
c. kegiatan perdagangan skala BWK dikembangkan pada jalan-jalan jalan kolektor primer, jalan arteri sekunder atau jalan kolektor sekunder yang merupakan jalur penghubung antar BWK atau lingkungan, berbentuk pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern;
d. kegiatan perdagangan skala lingkungan atau beberapa desa/ kelurahan atau desa pakraman dikembangkan di pusat-pusat desa berupa pasar umum, pasar desa dan kelompok pertokoan; dan
e. kegiatan perdagangan skala sub lingkungan terdiri atas kelompok petokoan lokal, warung, mini market dan lainnya.
(3) Struktur hirarkhi pelayanan kegiatan pemerintahan:
a. kegiatan pemerintahan, pemerintah pusat dikembangkan di Kawasan Niti Mandala;
b. kegiatan pemerintahan, pemerintah negara sahabat / kantor konsulat pembangunan baru dikembangkan di Kawasan Niti Mandala;
c. kegiatan pemerintahan, pemerintah Provinsi Bali dikembangkan di Kawasan Niti Mandala;
d. kegiatan pemerintahan, pemerintah Kota Denpasar dikembangkan terpusat di Kawasan Lumintang;
e. kegiatan pemerintahan kecamatan untuk Kecamatan Denpasar Barat tetap di Jalan Gunung Agung, untuk Kecamatan Denpasar Selatan tetap di Jalan Raya Sesetan, sedangkan untuk Kecamatan Denpasar Utara direncanakan di Kawasan Ubung Kaja dan untuk perkantoran Kecamatan Denpasar Timur direncanakan di sekitar Jalan WR Supratman; dan
f. fasilitas pemerintahan skala desa/ kelurahan tetap mempertahankan lokasi yang telah ada di pusat-pusat desa/ kelurahan.
atas Rumah Sakit Umum Wilayah (Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah);
b. Kegiatan pelayanan kesehatan skala kota terdiri atas Rumah Sakit Umum Kota (Rumah Sakit Umum Wangaya, Rumah Sakit Umum Angkatan Darat dan Rumah Sakit Umum Swasta yang tersebar di dalam Kota;
c. kegiatan pelayanan kesehatan skala kecamatan/ kawasan terdiri atas sebaran Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Klinik Kesehatan Swasta; dan
d. sebaran kegiatan pelayanan kesehatan skala lingkungan.
(5) Struktur hirarkhi pelayanan kegiatan pendidikan:
a. Kegiatan pendidikan tinggi skala nasional dikembangkan pada sekitar jalan nasional, jalan provinsi, atau jalan kota fungsi arteri sekunder dan kolektor sekunder, dan membatasi pengembangan baru pada kawasan pusat kota;
b. kegiatan pendidikan skala kota/ kecamatan/ kawasan berupa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas atau sekolah kejuruan dikembangkan merata dan menjangkau seluruh wilayah kota dan kawasan sekitarnya;
c. kegiatan pendidikan skala desa/ kelurahan dan lingkungan berupa sekolah dasar dan taman kanak-kanak di arahkan merata di pusat-pusat permukiman; dan
d. lokasi sekolah-sekolah unggulan dan sekolah yang memiliki pelayanan international dikembangkan pada sekitar jalan nasional, jalan provinsi, atau jalan kota fungsi arteri sekunder dan kolektor sekunder, dan membatasi pengembangan baru pada kawasan pusat kota.
Bagian Ketiga
Paragraf 1
Sistem Jaringan Transportasi
Pasal 17
(1) Sistem jaringan transportasi sebagai jaringan prasarana utama kota, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) huruf a, terdiri atas:
a. sistem jaringan transportasi darat;
b. sistem jaringan transportasi laut; dan
c. sistem jaringan transportasi udara.
(2) Sistem jaringan transportasi darat, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri atas:
a. sistem jaringan jalan;
b. sistem jaringan angkutan umum;
c. manajemen dan rekayasa lalu lintas;
d. sistem jaringan angkutan barang;
e. prasarana penunjang transportasi; dan
f. sistem jaringan transportasi darat lainnya. (3) Sistem jaringan transportasi laut, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri atas
tatanan kepelabuhanan dan alur pelayaran. (4) Sistem jaringan transportasi udara, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdiri
atas keterpaduan antar sistem jaringan transportasi darat dan sistem jaringan transportasi laut dengan Bandar Udara I nternasional Ngurah Rai yang berada di wilayah Kabupaten Badung dan ruang udara untuk penerbangan di wilayah kota.
(5) Peta sistem jaringan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran VI , dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
(1) Sistem jaringan jalan dan pengembangannya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf a, terdiri atas:
a. jalan bebas hambatan;
b. jalan arteri primer;
c. jalan kolektor primer;
d. jalan lokal primer; dan
e. jalan sistem sekunder.
(2) Rencana pengembangan jalan baru dalam kota, terdiri atas ruas jalan: