Meminimalkan biaya persiapan dan pemberangkatan yang menjadi beban TKI

RENCANA STRATEGIS BNP2TKI TAHUN 6

5. TKI mendapatkan jaminan dan akses perlindungan sejak di tahap pra-

keberangkatan, masa bekerja, kepulangan hingga tahap pemberdayaan Perlindungan butuh di 4 Tahapan;

6. TKI Purna jalani 5 solusi mandir

i yaitu TKI yang kembali ke tanah air mendapatkan beragam fasilitas dan layanan berupa i pelatihan, ii dukungan finansial, dan iii pendampingan usaha, untuk menjadikannya sebagai wirausaha mandiri serta iv pelatihan dan v lapangan pekerjaan bagi yang akan bekerja di perusahaan dalam negeri. Mencermati kondisi dan permasalahan serta dalam upaya mejalankan visi , misi dan arah pembangunan seangaimana diamanatkan dala RPJM Nasional Tahun 2015- 2019, maka Sebagai dokumen kebijakan yang mendasari pelaksanaan program-program tahunan dalam lima tahun kedepan maka disusunlah Rencana Stratregis Badan Nasional Penempatan dan Pelrindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2015 -2019.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan penyusunan Renstra P2TKI 2015-2019, adalah untuk: 1. Memberikan arah kebijakan pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI selama kurun waktu 2015-2019 agar penempatan dan perlindungan TKI dapat berjalan secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga dan berkelanjutan. 2. Menjadi acuan bagi kementerianlembaga, pemda dan perwakilan RI dalam menyusun Renstra dan Rencana Kerja Tahunan termasuk penganggarannya sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. 3. Meningkatkan kualitas koordinasi antar instansi pemerinah di pusat dan daerah dalam penempatan dan perlindungan TKI dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan TKI, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasannya. 4. Merupakan tatanan pengelolaan manajemen yang ditandai dengan penerapan prinsip-prinsip tertentu, antara lain keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, supremasi hukum, keadilan, dan partisipasi 5. Mendorong instansi terkait untuk meningkatkan kapasitas kelembagaannya termasuk kualitas sumber daya manusia aparaturnya. 6. Mendorong instansi terkait untuk pelayanan prima kepada para TKI baik pada penempatan maupun perlindungan masa pra, selama dan purna penempatan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. 7. Membangun datainformasi tentang potensi kesempatan kerja di luar negeri dan datainformasi lainnya yang terintegrasi antar instansi dan akurat relevan, komprehensif, terkini, dan dapat diakses para pihak. 7 RENCANA STRATEGIS BNP2TKI TAHUN

C. RUANG LINGKUP

Lingkup dalam penyusunan Rencana Strategis Tahun 2015-2019 didasarkan atas RPJMN 2015-2019 dan Tugas dan Fungsi Unit Organisasi perubahan Struktur Organisasi di lingkungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

D. DASAR HUKUM

Penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri memiliki kedudukan legal yang sangat kuat, bukan saja sebagai pelaksanaan UUD 1945 dan peraturan perundangan nasional lainnya, tetapi juga sekaligus juga bagian dari pelaksanaan berbagai Konvensi Internasioal, yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Beberapa Konvensi Internasional yang menjadi dasar pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI antara lain adalah sebagai berikut. 1. Undang Undang R.I No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang Undang R.I No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang Undang R.I No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar negeri; 4. Peraturan Pemerintah R.I No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 5. Peraturan Pemerintah R.I No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 6. Peraturan Presiden R.I No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; 7. Peraturan Presiden R.I No. 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI BNP2TKI; 8. Instruksi Presiden R.I No. 6 Tahun 2006 tentang Kebijakan Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan TKI. 9. Konvensi PBB tahun 1990 tentang hak-hak seluruh pekerja migran dan anggota keluarganya yang diratifikasi melalui UU No.6 tahun 2012, 10. Konvensi Penghapusan Diskriminasi terhadap Peremnpuan U Convention on the Elimination of Discrimination against Women—CEDAW U yang disahkan melalui UU No.7 tahun 1984, termasuk Rekomendasi Umum CEDAW No. 26 tentang Perempuan Pekerja Migran, 11. Konvensi Internasional tetang Hak-hak Sipil Politik Civil and Political Rights, yang diratifikasi melalui UU No.12 tahun 2005. 12. Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Ekosob atau International Convenant on Economic Social and Cultural Rights, yang diratifikasi UU No.11 tahun 2005,