banyak menyebabkan keanekaragaman herba lebih melimpah, tetapi tetap saja jauh lebih kecil daripada jenis pohon-pohonnya.
2.4 Peranan Herba
Hutan yang baru mengalami suksesi ditandai dengan banyaknya tumbuhan pionir dan tumbuhan kecil lainnya seperti herba dan semak. Kehadiran herba dalam suatu
kawasan hutan mempunyai peranan yang sangat penting. Herba merupakan komunitas awal yang memegang peranan penting dalam memantapkan tanah-tanah yang peka
terhadap erosi Anwar et al., 1987. Arief 2001, menambahkan herba, serasah dan tumbuhan lainnya sangat menentukan permeabilitas tanah dalam menyerap air yang
jatuh dari tajuk pohon serta akan mencegah laju aliran air permukaan surface run-off sehingga terserap oleh tanah infiltrasi.
Di lain pihak warna mencolok atau keperak-perakan pada herba hutan akan memantulkan cahaya merah kembali kepada jaringan-jaringan yang mengandung
klorofil, merupakan suatu adaptasi untuk meningkatkan jumlah cahaya yang berguna untuk fotosintesis di dalam hutan yang sangat gelap Mackinnon et al., 2000.
Tjitrosoedirjo et al., 1984, menyatakan herba beserta tumbuhan lain mengambil sebagian besar peranan dalam menentukan corak suatu agro-ekosistem.
Daun-daun tumbuhan dan herba menyaring teriknya sinar matahari sehingga hanya sebagian sinar matahari yang sampai pada lahan terbuka, dan dengan penyinaran sinar
matahari tersebut maka suhu udara dan tanah tidak terlalu tinggi. Suryowinoto 1997, menyatakan herba sebagai tanaman hias memiliki keanekaragaman bentuk
daun dan bunga yang sangat menarik minat para penggemarnya.
2.5 Faktor Lingkungan Herba
Herba dapat tumbuh subur di sepanjang aliran sungai karena memiliki nutrisi yang tinggi dan pH yang cocok di tanah dan air. Pertumbuhan tanaman terhambat oleh
Universitas Sumatera Utara
kondisi cahaya yang sedikit, air keruh dan kuatnya tingkat fluktuasi air. Siklus herba yang relatif singkat dan pertumbuhan yang cepat, maka herba memiliki kemampuan
yang besar untuk menempati suatu habitat, dan merupakan indikator yang baik untuk mengetahui kondisi ekologi pada habitat tertentu. Distribusi dan komposisi jenis herba
tergantung pada fase air dan darat, stabilitas fisik habitat, sedimentasi, erosi, gelombang, arus, tindakan manusia, dan proses suksesi Junk Piedade, 1997.
Pada suatu komunitas hutan hujan, penetrasi cahaya matahari yang sampai pada lantai hutan umumnya sedikit sekali. Hal ini disebabkan karena terhalang oleh
lapisan tajuk yang ada pada hutan tersebut, sehingga tumbuhan bawah yang tumbuh dekat permukaan tanah kurang mendapat cahaya matahari. Menurut Polunin 1990,
jika penetrasi cahaya tidak cukup herba tidak dapat berkembang dengan baik, sehingga tumbuhan ini lebih subur di tempat bukaan hutan atau tempat terbuka lain
yang tanahnya lebih banyak mendapat cahaya Ewusie, 1990. Dengan demikian vegetasi herba pada hutan hujan dataran rendah ditemukan pada hutan yang terbuka,
dekat aliran-aliran air, dan tempat-tempat yang terbuka tetapi sempit seperti jalan- jalan setapak, sungai-sungai dengan penyinaran yang cukup baik, sedangkan pada
bagian dalam hutan hujan vegetasi herba yang berwarna hijau ditemukan jauh terpencar-pencar atau sama sekali langka Arief, 1994.
Hutan yang tumbuh dan berkembang, tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, terutama lingkungan. Faktor-faktor tersebut menentukan variasi
tumbuhan hutan, di mana hal ini juga berhubungan dengan keadaan atmosfir yang ditentukan oleh sinar matahari, suhu, angin dan kelembaban. Di samping itu, suhu
akan menurun mengikuti ketinggian tempat. Di daerah tropika misalnya suhu akan turun 0.4
C setiap kenaikan ketinggian tempat 100 meter, hal ini menyebabkan terjadi pembagian zona dan spesies yang berubah seperti pada daerah iklim sedang Arief,
1994.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian