Permasalahan Tujuan Hipotesis Manfaat Hutan

Herba juga berfungsi sebagai penutup tanah yang menjaga kelembaban sehingga proses dekomposisi dapat berlangsung lebih cepat, proses dekomposisi yang cepat dapat menyediakan unsur hara untuk tanaman pokok, siklus hara dapat berlangsung sempurna dan guguran daun yang jatuh sebagai serasah akan dikembalikan lagi ke pohon dalam bentuk unsur hara yang sudah diuraikan oleh bakteri Irwanto, 2007. Keanekaragaman herba di kawasan hutan berbeda-beda berdasarkan komposisinya di suatu tempat. Melihat pentingnya dampak kehadiran herba dalam suatu kawasan hutan, potensi yang dimiliki serta belum adanya informasi tentang jenis-jenis herba pada beberapa tahap suksesi hutan sekunder di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser, maka dilakukan penelitian mengenai Komposisi dan Keanekaragaman Herba pada Beberapa Tegakan Hutan Sekunder di Kawasan Ekosistem Leuser Desa Telagah Kabupaten Langkat Sumatera Utara.

1.2 Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah komposisi dan keanekaragaman herba pada beberapa tegakan hutan sekunder di Kawasan Ekosistem Leuser Desa Telagah Kabupaten Langkat Sumatera Utara.

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan keanekaragaman herba pada beberapa tegakan hutan sekunder di Kawasan Ekosistem Leuser Desa Telagah Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

1.4 Hipotesis

Kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser Desa Telagah Kabupaten Langkat diduga memiliki komposisi dan keanekaragaman herba yang berbeda untuk masing- masing tegakan hutan sekunder.

1.5 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ekologi berupa data tentang komposisi dan keanekaragaman herba pada beberapa tegakan hutan sekunder di Kawasan Ekosistem Leuser Desa Telagah Kabupaten Langkat Sumatera Utara, serta sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian tentang herba. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hutan

Hutan merupakan ekosistem alamiah yang sangat kompleks dengan bebagai jenis tumbuh-tumbuhan yang rapat, mulai dari yang kecil sampai yang berukuran besar Arief, 1994. Selanjutnya Barnes 1997, menyatakan bahwa hutan dianggap sebagai persekutuan antara tumbuhan dan binatang dalam suatu asosiasi biotis. Asosiasi ini bersama-sama dengan lingkungannya membentuk suatu sistem ekologis dimana organisme dan lingkungan saling berpengaruh di dalam suatu siklus energi yang kompleks. Daniel et al. 1992, menjelaskan bahwa hutan memiliki beberapa fungsi bagi kehidupan manusia, antara lain : 1 pengembangan dan penyediaan atmosfer yang baik dengan komponen oksigen yang stabil, 2 produksi bahan bakar fosil batu bara, 3 pengembangan dan proteksi lapisan tanah, 4 produksi air bersih dan proteksi daerah aliran sungai terhadap erosi, 5 penyediaan habitat dan makanan untuk binatang, serangga, ikan, dan burung, 6 penyediaan material bangunan, bahan bakar dan hasil hutan dan 7 manfaat penting lainnya seperti nilai estetika, rekreasi, kondisi alam asli, dan taman. Semua manfaat tersebut kecuali produksi bahan bakar fosil, berhubungan dengan pengolahan hutan. Hutan hujan tropis dikenal dengan tumbuhan dan hewannya yang beranekaragam. Pada hutan hujan tropis dengan luas 10 km 2 ditemukan 1500 spesies tumbuhan berbunga yang termasuk dalam 750 jenis pohon. Semenanjung Malaysia adalah hutan tropis dataran rendah terkaya dengan 7900 spesies. Salah satu kelompok utama, adalah Dipterocarpaceae, dengan 9 genera dan 155 spesies, dimana 27 jenis diantaranya adalah jenis-jenis endemik. Dipterocarpaceae di Asia memiliki 12 genera Universitas Sumatera Utara dan 470 spesies. Hutan hujan tropis juga terdiri dari jutaan spesies flora dan fauna, setengah dari spesies hewan, tumbuhan dan 25 adalah arthropoda yang telah diberi nama Smith, 1992.

2.2 Hutan Sekunder